Rabu, 08 Februari 2012

Amal shaleh

Amal ibadah kita dapat berupa ibadah maupun muamalah. Adapun ibadah dan muamalah jika dapat dikategorikan sebagai amal shaleh harus memiliki beberapa kriteria ,yaitu :

Pertama adalah jika perbuatan yang dilakukan sesuai dengan tuntunan Rosul. seperti dalam hadits nabi yang berbunyi "barang siapa mengada-adakan hal yang baru dan tidak ada contohnya maka tertolak amalanya".

Kedua, Dalam muamalah dalil dari Rosul adalah :" kamu sekalian itu lebih tahu urusanmu namun kalo urusan ibadah maka saya uang lebih tau",dengan  berpegang pada ayat tersebut diatas maka yang dijadikan pedomannya adalah laranganya. Sedangkan untuk mengukur suatu perbuatan adalah keiklasan, jika kita ikhlas maka akan diakui sebagai amal shaleh.

Definisi ikhlasdisini adalah semata mata karena Allah saja. Awal agar bisa berbuat ikhlas adalah memahami apa itu tauhid. tauhid ada 2 macam. Yang pertana adalah tauhid rububiyah yaitu mengakui bahwa Alloh yang mencipkan  dan memelihara alam. Tauhid Uluhiyah adalah ,mengakui bahwa Alloh yang mengetahui segala sesuatu dan hanya kepada Allah memohon pertolongan.

Perbuatan atau amal itu harus atas fondasi keimanan.Tepatnya syaratya harus Iman dan Islam. Jadi amal shaleh itu harus dulandasi dengan iman dengan ikhlas dan sesuai sunah Rosul.


Jumat, 03 Februari 2012

Qonaah Awal Menuju Optimis

Qonaah ialah menerima dengan cukup.Qonaah itu mengandung lima perkara yaitu :menerima dengan rela akan apa yang ada, memohon kepada Alloh tambahan yang pantas,dan berusaha, menerimandengan sabar  akan ketentuan Alloh,bertawakal kepada Alloh dan tidak tertarik oleh tipu daya dunia.

Seseorang dapat berqonaah/ menerima dengan cukup  apa yang diberikan Alloh, dengan diawali dengan pengealan diri  terlebih dahulu.Pada rutinitas biasa lebih sering kita lupa terhadap keseharian  posisi keimanan kita atau kondisi kesehatan  jiwa /ruhiyah kita.

Keimanan dan kesehatan jiwa merupakan sesuatu yang abstrak dan tidak dapat diukur dengan  ukuran tertentu.Tidak seperti suhu badan yang bisa diketahui dengan diukur menggunakan termometer,seperti tekanan darah juga dapat diukur berapa sistolnya dan berapa diastolnya.Bagaimana dengan keimanan dan kesehatan jiwa?

Keimanan seseorang bisa naik bisa juga turun.Seperti disebutkan dalam sebuah hadist Rosul "al imanu yazidu wa yankusu" yang artinya "iman itu bisa naik dan turun". Pada posisi turun, sering disebut dengan futur (mundur).

Cara mudah untuk mendeteksinya adalah bagi yang biasanya beramal amalan sunnah misalnya sholat sunnah rowatib,shoum/puasa sunnah ,sholat sunnah lail. Jika futur biasanya amalan - amalan sunnah tersebut diatas menjadi rontok alias tak ditunaikan. untuk itu disarankan untuk  menambah amalan wajib kita dengan yang sunnah sebab jika hanya amalan yang wajib saja, dimungkinkan saat futur tiba - tiba datang menyapa maka yang rontok adalah amalah wajibnya. 

Bagaimana mendeteksi kesehatan jiwa seseorang?  kondisi jiwa seseorang bisa  dideteksi oleh seorang psikolog. Psikolog yang baik adalah yang dapat menggabungkan antara ilmu psikologi dengan nilai - nilai agama (ruhiyah). Si pasien akan berkisah tentang apa yang dialami dan sang psikolog akan membantu mensugesti tentang kenyataan dengan khayalan si pasien, selain itu untuk menyeimbangkan diri biasanya psikolog yang baik dan akan membekali dengan buku - buku dzikir harian sehigga jika halusinasi datang kembali  maka dengan sendirinya si asien dapat menanggulanginya sendiri. 

Jika si pasien berqonaah dengan apa yang sedang ia alami maka ia akan ikhlas dengan kondisi yang ia alami saat ini. Dengan begitu  si pasien akan dengan siap menerima dirinya apa adanya dan menyayangi dirinya.Setelah mampu berqonaah maka langkah selanjutnya barulah bisa memupuk optimisme. optimis untuk segera sembuh, optimis untuk bisa seperti sedia kala tanpa harus membenci dengan "apa" yang menyebabkan semuanya. Buang semua itu. Maafkan mereka dan lanjutkan hidup dengan lembaran baru tentu saja dengan lebih hati - hati dan masa depan masih panjang. Wollohualam bishowab.

Kamis, 02 Februari 2012

Apotik Hidup Ala Bu Mun

Sekitar seminggu lalu saya terima kabar tentang wafatnya ibu Munkusumannti. Beliau adalah salah satu wakif di lembaga tempat saya bekerja. Bu Mun kami memanggilnya. Sangat melekat dalam benak saya dan teman - teman kantor lantaran ibu sangat memperhatikan tentang keadministrasian di kantor kami. Wajar, lantaran dahulu beliau adalah kepala bagian administrasi di angkatan darat.

Selain keadministrasian ibu mun adalah sosok yang bersahaja dan senang sekali membantu siapa sajayang ia kenal. salah satu yang sering beliau pesabkan adalah masalah tanaman - tanaman obat- obatan yang dahulu sering kita sebut dengan apotik hidup. Seperti pohon binahong, pohon pengusir nyamuk, pohon jika kita susah tidurpun ada tinggal  ditaruh dibawah bantal maka kita segera akan tertidur.

Sayang sekali sekarang ini apotik hidup jarang digalakkan, padahal manfaatnya sangat bagus. Bahkan di televisi marak saat ini akan adanya talk show untuk kesehatan dengan obat- obatan tradisional / alami /herbal . Maka sangat penting untuk menghidupkan kembali apotik hidup. Sebagai contoh Bu Mun ditanah halaman rumahnya dan samping rumahnya penuh dengan tanaman -tanaman apotik hidup. Nah bagi anda yang mempunyai area tanah yang masih cukup uas untu ditanami bisa mencontoh apa yang dilakukan  Bu Mun.
Bagi yang tak punya lahan maka bisa dilakukan dengan menanam apotik hidup dengan menggunakan pot bunga.

Tanah kita subur, segala macam tanaman dapat tumbuh dan dapat dimanfaatkan. Adapun sebagai pedomannya bisa dibuatkan semacam katalog apotik hidup terkait jenis pohonnya, khasiatnya, dan bagaimana cara meramunya. Demikian sekelumit renungan dari Ibu Mun tentang apotik hidup yang saya sendiri sangat tergerak untuk mencontohnya. Smoga anda juga ya?

Trakhir untuk Ibu Mun saya pribadi mengucapkan selamat jalan, semoga diterima ditempat terbaik disisiNYA dan keluarga yang ditinggalkan tabah serta kami yang diberi amanah wakaf oleh Ibu mampu menjaga dan memproduktifkan wakaf ibu. Amiin Ya Robbal alamiin....


Rabu, 01 Februari 2012

Biasnya Manusiawi diJakartaku

Menjadi karyawan atau karyawati di Jakarta adalah pilihan hidup.Faktor yang lain mungkin kebetulan ataukeberuntungan. Bukanlah sebabnya orang bekerja di Jakarta yang akan kita bahas,namun kenyataan pola hidup orang yang bekerjadi Jakarta.

Si Fulan sebut saja, berkisah tentnag kehidupan sehari-hari antara iadanswaminya. Jika swaminya bilang pulang sore maka itu berarti Pk.22.00 WIB Jika bilang malam makapukul 01.00WIB.Apasih profesi swami si Fulan? ternyata tak jauh dari profesi teman -temanku sendiri yakni seorang bankir.

Beberapa waktu lalu ada pula tamu yang bertandang kekantor kami,awalnya mereka berdua swami istri berkonsultasi tentang apa itu wakaf,apa itudinardan berujung pada curhatan mereka tentang kegalauan dalam rumha tangga mereka. Sang swami dahulu bekerja di Singapura yang sudah tertata sistem kerja dan pola hidup yang lebih teratur daripada di Jakarta.

Seperti di Canada misalnya. Orang bekerja cukup sampai pukul 17.00 WIB saja setelah itu pemerintah juga melarang lembur,dengan kondisi jalanan yang tidak macet maka para karyawan maupun karyawati bisa pulang kerumah untuk bekumpul dengnan keluarga tercinta.

Salah satu ironi yang saya alami terkait denganteman-teman kost saya dahulu, mereka mengartikan profesional itu dengan banyak kerjaan, lembur, pulang malam dan sebagainya. sangat sedih mendengar itu semua sebenarnya. Mereka sangat herankenapa saya tidakpernahlembur danlain-lain? dengancara disindir sana-sini pula. Namun selain kasihan saya juga sedih karena mereka bangga bisa kerja lembur, bisa pulang malam-malam dengan dalih itu profesionalisme.

Jakarta dengan sistem yang ada dengan kemacetan yang ada menjadi kota yang fatherless (karena para ayah pulang malam dan anak- anaknya telah tertidur ketika sang ayah pulang). Hidup itu tak hanya cukup untuk dihabiskan untuk bekerja, ada untuk dirikita, keluarga jika sudah berkeluarga dan untuk  Alloh misalnya untuk berzikir khusus , hidup yang manusiawi itu bukanlah hidup yang workaholic.

hidup yang manusiawi itu seimbang antara kita sebagai individu, untuk keluarga dan untukNYA.Profesional itu bagian dari bekerja yang manusiawi, dan bekerjaitu salah satu bagian hidup saja bukan hidup sama dengan bekerja. Kita bukanlah robot karena kita punyajiwa itu yang membedakan kita dengan robot.

Bisakah kita hidup manusiawidi Jakarta? Jika anda adalah pemimpin buatlah agar kitabisasaling memanusiakan manusia,jika andamasih bawahanbelummempunyai wewenang maka jadilsahorsng dengsnjiwayang merdeka akan menjadimanusiayang utuh biarlah tean - teman mencibir karenatak pernah lembur,tidak pernah kerja sampai malam. Jika pekerjaan tekah selesai sore hati maka kenapa musti sampai malam.

Namun doakan teman-teman kita untuk terbuka mata hatinya bahwa hidup seperti itu tidak manusiawi tidak seperti fitrah sebagai manusia lagi. Dan smoga mereka berhenti memperlakukan diri mereka seperti robot, kitadoakan agar memanusiakan dirinya sendiri, menyayangi dirinya sendiri. Amiin.Wollohualambishowab.

Transfer Segmen Dakwah

 "Kita yang butuh dakwah, bukan dakwah yang butuh kita." Pepatah itu kerap kita dengar. Memang pada kenyataannya dakwah akan tetap...