Kamis, 27 Desember 2012

Waspadai Penipisan Tauhid.

Sering kita melihat pemandangan dalam kehidupan kita orang -orang yang terbilang mapan, pintar namun sangat gusar akan yang namanya klenik, salah satunya dalam bentuk santet, sirep dan lain sebagainya. Barangkali manusiawi jika seseorang sedang diuji dengan suatu penyakit misalnya dan kemudian ia panik akan musibah tersebut. Kepanikannya itu terjadi lantaran penyakitnya tak kunjung sembuh juga dalam penanganan dokter. Maka sibuklah ia mencari alasan apakah karena ada yang mengirimkan atau membuat ia jatuh sakit karena niatan tertentu yang mungkin buruk baginya, bisa karena iri hati atau motif yang lain sehingga tega untuk mengirimkan sakit dalam bentuk santet atau sejenisnya.

Bagaimana menurut anda? Pendapat saya adalah jika seseorang terkena suatu penyakit, terlepas memang karena sedang diberi sakit oleh Alloh atau karena dibuat oleh orang yang tak suka dengan kita, entah melalui santet dan lain sebagainya. Maka jika sudah jatuh vonis pada diri kita kata sakit , maka itulah taqdir. Jika itu memang dibuat oleh orang lain maka Alloh sudah mengijinkannya jika sakit tersebut sampai pada kita. Maka sikap terbaik kita adalah menyikapi musibah tersebut dengan sikap  proporsional saja. Jika sakit dan terdeteksi nama penyakitnya oleh dokter, maka berobatlah secara medis, karena setiap penyakit itu ada obatnya seperti dipaparkan dalam sebuah hadits.

Lantas Bagaimana dengan santet, gendam,sirep dan lain sebagainya itu? jawabanya itu semua memang ada. Bahkan Rosululloh SAW juga pernah mengalaminya dalam bentuk sihir dengan tanda ditemukannya rambut dibawah bantal Rosululloh. Hal-hal seperti itu ada. Sebagai manusia biasa tentu saja tidak semua orang akan menyukai kita. Orang baik juga mempunyai potensi untuk tidak disukai oleh orang lain. Jika ada indikasi diantara kita ada yang dibuat orang baik melalui santet, sirep dan lain sebagainya lantas bagaimana sikap bijaksana kita? Apakah kita musti mencari tahu siapa dia yang berbuat ? Sebaiknya kita berada pada posisi netral dan berkhuznudzon dengan orang lain. Meski ini susah sekali dilakukan, karena kita manusia biasa kadang terbersit dihati kita oh ternyata si ini atau si anu yang telah berbuat, maka hendaklah segera beristighfar karena kita telah berburuk sangka kepadanya.

Permasalahannya adalah ketika kita sudah datang kepada pak ustadz atau kiyai dan pak ustadz atau kiyai tersebut mengatakan ada yang membuat itu bahkan ciri-cirinya juga diberi tahu. Apakah kita harus membencinya? Sikap kita seperti apa?Ini akan sulit sekali. Menurut saya jika kita diberi penyakit baik fisik maupun psikologis maka langkah yang utama adalah datang ke dokter atau psikolog. Jika ditemukan oleh mereka suatu penyakit atau kelainan psikologis maka berobatlah. Hingga sembuh, serahkan sama Alloh. Jika sudah terlanjur konsultasi kepada orang pintar atau ustadz atau kyai maka cukup sampai disitu saja. Selanjutnya adalah taqorrub/mendekat kepada Alloh dengan ibadah-ibadah kita disertai dengan dzikir-dzikir kita kepadaNYA.

Kenapa stop kepada taqorrub illalloh (mendekat kepada Alloh) ? Karena banyak yang memberikan ritual-ritual dengan menyebarkan taoge atau kecambah, dengan dupa-dupa atau yang lainnya sebagai prasarat penangkal santet, sirep dan lain sebagainya. Menurut saya hal seperti itu tidak boleh dilakukan. Hal seperti itu menurut saya syirik kecil. Kita harus juga beriman kepada taqdir Alloh dan harus dengan arif menyikapi taqdir. Melakukan ritual-ritual seperti yang saya sebutkan diatas adalah salah satu bentuk kurangpercayaan kita kepada Alloh. Bahkan ada yang tak hanya ingin menolak balak tersebut namun sengaja untuk membalas pula dengan gaya santet, sirep juga kepada yang mengirimkannya. Jika sudah seperti itu lantas sampai kapan selesainya kirim-kiriman santet, sirep dan lain sebagainya itu.

Menghindari syirik kecil sangatlah penting. Lantaran syirik kecil tersebut akan menipiskan kadar ketauhidan kita kepada Alloh SWT. Tauhid itu kadang menjadi barang langka untuk dicerna dan diimplementasikan bagi orang - orang yang kaya harta, kaya ilmu namun miskin iman. Sering sedih melihat pemandangan itu. Marak juga kita dengar paranormal dan orang-orang yang dibilang pinter marak dan laris dikunjungi oleh orang-orang yang kaya harta, kaya ilmu namun miskin iman  untuk diminta petunjuknya dalam meraih kekuasaan, kekayaan, kecantikan, hoki atau berhala-berhala duni a yang lain. Itu sebenarnya sesembahan manusia di muka bumi ini selain Alloh ta'ala. Menyembah selain Alloh adalah syirik. Dan itu dosa besar.

Teringat saya akan pesan kakek Jamil Azzaini, motivatordari KUBIK Leadership dalam salah satu training yang saya ikuti. Setiap orang yang ingin sukses, maka hendaklah ia mempuyai dua guru. Satu guru profesional terkait bidang apa yang seseorang ingin dalami dan satu lagi adalah guru spiritual. Guru profesional bisa kita cari dari orang-orang yang kita kagumi dari bidang yang kita geluti, dan jadikan ia seorang mentor sedangkan guru spiritual adalah seorang guru yang mau mementori kita dari segi spiritual. 

Guru tersebut bisa kita jadikan motivator yang akan terus memacu kedekatan kita dengan Alloh, bisa jadi dengan pemantauan/evaluasi amalan-amalan ibadah kita kepada Alloh, baik ibadah yang sunnah maupun yang wajib. Kenapa demikian? karena itu penting bagi kita untuk membentengi diri dari serangan orang-orang yang tidak suka dengan kita jika mereka menggunakan cara-cara supranatural seperti santet, gendam, sirep dan lain sebagainya sebagai prasarana mencelakai kita. Guru juga bisa sebagai mentor kita tentang pertanyaan - pertanyaan kita tentang kondisi spiritualitas serta menambah khasanah keilmuan sepiritualitas kita.

Maka biasanya jika posisi kita dalam sebuah perusahaan atau dinas tertentu sudah mencapai posisi tertentu misalnya manajer atau kapten kapal sudah sewajarnya / biasanya telah memiliki seorang guru spiritual, yang fungsinya telah saya jabarkan diatas. Berbuat baik kepada orang lain adalh harus kita lakukan. Namun ada orang lain yang tidak suka dengan kita itu juga bisa terjadi karena kita hidup masih dialam dunia. Orang yang tidak suka dengan kita tersebut tidak selamanya melakukan ketidaksukaannya secara terbuka / gentle namun mungkin adapula yang tega dengan kesadarannya melakukan hal-hal dengan supranatural bisa dengan mengirimkan santet, sirep atau yang lain sebagainya untuk mencelakai kita.

Bagaimana jika ada orang dengan menggunakan kekuatan supranatural untuk memberikan ilmu baru atau memberikan pelajaran baru kepada kita? wollohualam, kita tidak boleh juga membencinya, apalagi dendam dengan orang tersebut. Bahkan orang seperti itu perlu kita kasihani. Bersikaplah wajar kepada orang yang telah tega melakukan hal-hal supranatural tersebut, jika ia tertimpa musibah maka kita hendaknya tetap berempati, jangan lantas membencinya bahkan dendam, itu tidak boleh dilakukan. Why? karena kita ingat akan taqdir Alloh. Apapun niat orang lain itu apakah karena ingin memberitahu kita atau ingin membuat kita sakit / menderita, jika semuanya telah sampai pada diri kita maka itu artinya Alloh telah menijinkanNYA. Maka tempat kita kembali memohon keembuhan adalah kepada Alloh yang telah mengijinkannya. Jika kita bersabar akan ujian-ujian seperti ini dan tidak membenci apalagi tidak membalas si pelakunya maka imbalannya adalah syurga. Ada Alloh SWT yang maha adil , so hanya kepadaNYA kita selayaknya mengadu.Wollohualam bishowab.


Senin, 24 Desember 2012

Habibi dan Ainun

Sebelum menonton, saya sudah berekspektasi baik terhadap Reza Rahardian. Aktor satu ini memang jago banget dalam beracting, wajar saja kalau Pak Habibi memberikan predikat summa cum laude kepada Reza Rahardian dalam perannya sebagai Habibi dalam film ini. Yup...saya juga kagum melihat Reza, teringat peran-perannya yang lain di berbagai film yang pernah ia lakoni. Mulai dari menjadi ayah Delissa dalam Hafalan Sholat Delissa, Menjadi saingan Adipati Dolken dalam Perahu kertas, dan kini menjadi Bapak Habibi dalam Habibi dan Ainun. Kadang jadi berpikir, lantas seperti apa ya aslinya Reza dalam kesehariannya? Wollohu alam, yang pasti aktor yang satu ini hanya mau dinilai dari karyanya saja, jauh dari gosip dan Reza tak punya akun twitter maupun facebook. 

Saya berikan nilai 8,5 saja buat Reza. Why? saat Pak Habibi sepuh (ada sedikit ubannya) Reza kurang pantas memerankan sosok Habibi. Terlihat saat adegan Pak Habibi bersama kedua Putranya Ilham dan Tharik menunggu ibu Ainun di Rumah sakit Munchen, secara postur terlihat mereka sebaya, hanya alis dan sedikit rambut Reza dibuat putih saja. Tapi tetep dapat nilai A buat Reza. Hanya saja sempet terdengar beberapa kali celetukan di Bioskop berteriak Mr.Bin....hehehe jadi bikin saya tertawa kecil, bukankah memang begitu gesture Pak Habibi  ?

BCL...memang dari awal juga saya kurang setuju sama Mas Hanung, kok BCL yang memerankan Bu Ainun. Yah namanya juga Mas Hanung ya? Malah temen saya pernah nulis di wall FB saya, jika Bu Ainun itu berhijab maka yang menjadi pemeran Bu Ainun pastilah Saskia Mecka...hahaha sorry mas Hanung. Kenapa kecewa? Tugas Aktris hanya memerankan saja, nilailah dari bagaimana BCL memerankan sosok Ibu Ainun, kira-kira demikian jawaban Mas Hanung kalau saya protes sama dia. Masalahnya bagi yang sudah membaca bukunya, Bu Ainun itu selain cerdas juga sosok religius, meskipun belum berhijab.BCL saya kasih nilai 7 saja. Bu Ainun  terlalu ceria menurut saya ketika ditemukan oleh Pak Habibi saat menjahit di ruang makan. Menurut saya bu Ainun itu berwibawa, tidak banyak senyum seperti itu. Saat Bu Ainun sakit, aslinya beliau itu kurus sekali dan nampak gering. BCL terlihat tembem pipinya meskipun dia juga belum lama lulus berdiet menurunkan 25 kg berat badanya setelah melahirkan anak pertamanya. Mustinya bisa dibuat make up yang terkesan bahwa Bu Ainun itu kurus jika memang kondisi BCL masih nampak tembem. So.. BCL mendapatkan nilai B saja dari saya.

Membaca bukunya memang lebih kaya dan imajinatif. Jelas film dibatasi oleh durasi sehingga tidak semua apa yang ada di bukunya bisa difilmkan. Namun hal yang membuat saya kurang dalam film ini tentang bagaimana Pak Habibi mendirikan ICMI. Buat saya yang muslim dan masih salut dengan terobosan-terobosan yang dibuat oleh ICMI diawal generasi yang dipimpin oleh Bapak Habibi harusnya ini diangkat. Bayangkan saja awal berdirinya Bank Syariah pertama di Indonesia, awal adanya media Islam yang saat itu sempat membuat raja koran di negeri ini kebakaran jenggot. Itu sumbang sih yang luar biasa buat rakyat muslim di Indonesia. Bukan hanya itu, momentum berdirinya ICMI jika digambarkan dalam film bisa jadi meluruskan sejarah yang simpang siur. Saya pernah membaca ulasan dari salah satu pakar politik dari salah satu Universitas yang termuat dalam artikel pada salah satu harian. Menyebutkan bahwa Pak Habibi sengaja dibuatkan bingkai oleh Presiden Soeharto sebagai tokoh Islam dalam gerbong ICMI. Padahal melalui buku Habibi dan Ainun, Bapak Habibi selaku penulis buku tersebut, mengisahkan awal mula berdirinya ICMI adalah ide dari para aktivis di UNIBROW, bukanlah ide atau political will Presiden Soeharto.

Sosok Religius Ibu Ainun hanya muncul saat ibu sakit, ketika melaksanakn sholat berjamaah bersama keluarga, meskipun dalam kondisi sakit. Sebenarnya ini perlu dan menarik untuk diangkat. Saat ini ramai tersebar rumor oleh akun provokator Trio Macan 2000 bahwa klenik adalah salah satu tradisi yang ternyata masih melekat dalam tampuk kekuasaan. Bu Ainun tilawah sehari satu juz, dan melakukan puasa sunah senin kamis, ini bagus untuk diangkat. Bahwa seorang ibu negara mempunyai tradisi religius melaksanakan ritual - ritual keagamaan yang lurus bukan memuja kepada Nyai roro kidul dan lain sebagainya. 

Bu Ainun dalam film ini, dispesifikkan dalam mendampingi Bapak Habibi saja, bagaimana Ibu selalu menyediakan obat-obatan untuk Bapak Habibi, bagaimana ibu cerewet untuk mengingatkan Bapak untuk istirahat, bagaimana Ibu menjadi istri Bapak dikala hidup susah diawal Ibu dan Bapak tinggal di Jerman. Itu saja, padahal bagi kaum wanita, Bu Ainun itu lebih dari itu. Selain berdedikasi mensupport swami, beliau juga aktif dalam Bank Mata dan beberapa yayasan. Buat saya Bu Ainun itu Cetar Membahana Badai Khatulistiwa Cucok Morokocodot jika meminjam istilahnya Syahrini.

Tissue sudah saya siapkan. Ternyata saya tidak menangis, namun sebelah saya menangis. Dan saya juga melihat banyak para penonton yang keluar bioskop dengan mata sembab seperti setelah menangis. Masing-masing pribadi memang punya kecenderungan sensifitas terhadap hal-hal yang berbeda. Buat saya pribadi, saya bisa menangis hingga 5 kali ketika menonton film Emak Ingin Naik Haji. Untuk film-film Indonesia saya lebih mudah tersentuh oleh hal-hal tentang kemiskinan. Saya menyukai film drama, sehingga saya sudah terbiasa melihat film-film yang so sweet tentang kisah cinta antara dua orang kekasih atau swami istri, menurut saya memang masih drama korea - drama korea yang lebih unggul dalam membuat saya tersentuh hingga akhirnya menangis.

Selamat kepada perfilman Indonesia. Senang melihat Bioskop ramai oleh keluarga. Mereka datang berbondong-bondoong untuk menyaksikan Habibi dan Ainun. Bahkan ada yang mengajak nenek- nenek mereka. Salut.... Bahwa Bioskop saat ini tidak hanya menjadi tempat pasangan kesasih untuk menjadi salah satu alternatif tempat pacaran, namun sudah bisa menjadikan wahana rekreasi keluarga yang dapat menambah value lain dalam perenungan hidup atau sekedar alternatif tempat hiburan semata.


Jumat, 21 Desember 2012

Ekonomi dan Bisnis UNDIP

Kemarin saya berkesempatan memasuki kampus s1 fakultas Ekonomi dan Bisnis UNDIP di Tembalang. Pembangunan gedung kampus baru ini belum selesai pembangunannya. Masih terlihat banyak tukang sedang mengerjakan pekerjaan finishing pada jembatan yang menghubungkan antara dua gedung. Kampus ini nampak modern dan bersih. Dari masing-masing koridor ruang kelas dalam gedung dilengkapi meja kursi seperti di caffe yang digunakan oleh para mahasiswa mengerjakan tugas atau mengobrol sembari menunggu dosen untuk memulai mata kuliah. Tidak hanya itu, nampak televisi-televisi flat terpampang pada masing- masing bagian dinding yang menambah nyaman suasana diluar kelas.

Antara satu gedung dan gedung yang lain dihubungkan dengan koridor-koridor dengan pernak-pernik ornamen menambah keindahan koridor kampus ini. Nampak pula taman-taman yang mulai tumbuh tumbuhan-tumbuhannya. Kelak jika mereka sudah tumbuh subur dan besar, maka saya yakin keasrian kampus ini akan tercipta dan sangat nyaman. Di taman-taman disediakan kanopi-kanopi beserta kursi-kursi layaknya di caffe taman, nampak disana mahasiswa-mahasiswa mengobrol dan berdiskusi sembari mengerjakan tugas atau ngobrol santai sembari menunggu mata kuliah selanjutnya. Asyik menurut saya. 

Di area parkiran nampak penuh dengan motor-motor berjubel, saat saya kesana hingga kesusahan mencari parkir, saking banyaknya para mahasiswa berkendaraan motor. Tahun 2013 yang akan datang beberapa hari lagi mungkin akan bertambah lagi motor yang diparkir. Mengapa demikian? ya, lantaran pihak kampus akan memberikan larangan bagi mahasiswa dan mahasiswi yang bermobil untuk membawa mobilnya. Memang kemarin terlihat pinggir jalan sepanjang depan kampus nampak mobil berderet disana, banyak mobil dengan plat B berderet di depan kampus. Itu adalah deretan mobil para mahasiswa kampus fakultas Ekonomi dan Bisnis UNDIP.

Diantara fakultas yang lain yang ada di UNDIP, fakultas ini sudah terkenal dengan para  mahasiswa yang tergolong kaya. Maka tak heran banyak mahasiswa yang membawa mobil untuk datang ke kampus. Bagi mahasiswa yang kurang mampu saya rasa juga akan minder untuk kuliah di fakultas ini. Bayangkan saja, biaya kuliah per semester adalah Rp.8 juta rupiah. Dalam satu angkatan kampus ini bisa membuka 7 kelas untuk satu jurusan (manajemen), tiap kelas berisi 60 mahasiswa. Ini belum termasuk jurusan yang lain IESP dan Akuntansi. 

Mempunyai gedung yang bagus, fasilitas penunjang seperti perpustakaan, laboratorium yang bagus memang sudah menjadi keharusan. Namun apa benar harus mahal kuliah itu? mengingat UNDIP merupakan salah satu universitas negeri. Di dinding- dinding gediung, dan dibawah televisi - televisi  flat yang terpajang nampak inventaris berasal dari donasi Djarum Fondation. Ini patut ditiru oleh universitas-universitas yang lain, bahwa pembangunan gedung dan berbagai fasilitas penunjang yang lain bisa dengan menggandeng Corporate  Social Responsibility (CSR) dari perusahaan-perusahaan. Hampir setiap perusahaan mempunyai budget untuk CSR.

Tingginya biaya kuliah per semester sebaiknya diimbangi dengan banyaknya beasiswa yang dapat diperoleh oleh mahasiswa terutama bagi mahasiswa yang kurang mampu. Informasi pada awal sebelum kuliah tentu sangatbagus disampaikan sehingga kampus negeri semacam UNDIP tetap menjadi kampus rakyat tidak sama dengan kampus swasta yang hanya terkenal dengan biayanya yang mahal. Perimbangan berapa persen mahasiwa beasiswa dan mahasiswa berbayar full juga musti jelas didalam kebijakannya. Ini mencegah bahwa kampus negeri seperti UNDIP kehilangan basisnya sebagai kampus rakyat.

Hal yang patut kita cermati jika kampus diisi oleh anak- ank orang kaya sebagai mahasiswanya, maka akan nampak sepi pusat kegiatan mahasiswa (PKM). Meskipun belum diteliti lebih lanjut, namun dari pengamatan saya, yang mau menjadi aktifis kampus / organisasi biasanya adalah bukanlah para mahasiswa yang kaya raya. Mahasiswa yang kaya cenderung lebih pragmatis, mereka kuliah, cari makan yang enak, nonton film dan berbagai kegiatan yang mereka bisa beli dengan uang mereka. Mengapa demikian? mereka terbiasa hidup enak dan tak mau susah. Dalam pikiran mereka juga pragmatis. Toh nanti kalau sudah lulus relasi atau channel dari orang tua mereka banyak yang bisa dititipi untuk bekerja pada salah satu perusahaan bergengsi. Mohon maaf bagi para mahasiswa yang merasa anaknya orang kaya namuntetap menjadi aktifis kampus, karena saya yakin jumlah anda sedikit saja.

Dampak jika kegiatan mahasiswa sepi, maka pengkaderan bagi para aktifis adalah mati atau kering. Hal ini menjadi tidak bagus bagi keberlangsungan proses kepemimpinan di negeri ini. Bisa dibayangkan jika negeri ini miskin aktifis, bagaimana nasib bangsa kedepan? Bayangkan saja jika nanti negeri ini diisi oleh orang-orang yang biasa hidup enak dan pragmatis, lantas seperti apa wajah kepemimpinan di negeri ini?. Maka perlu kita waspadai akan kebijakan-kebijakan kampus baik yang berasal dari top down yakni kebijakan pemerintah pusat terkait misalnya kampus yang tak bersubsidi dan lain sebagainya, bisa saja ini memang by design untuk membuat kering dunia aktifis kampus.Maupun kebijakan dari masing - masing kampus terkait biaya.


Jika aktifis kering / sepi maka sudah jelas salah satu kondisi yang menakutkan bagi penguasa negeri ini sirna sudah. Masih ingat dengan gerakan para aktifis tahun 1998? seperti itu hebatnya para mahasiswa pada era itu. Mereka mampu menurunkan orang nomor satu di negeri ini dan menandai dibukanya era baru di negeri ini dari era orde baru menjadi era orde reformasi. Itulah peran penting aktifis kampus. Masihkah kita bisa berharap kepada kampus-kampus negeri seperti UNDIP sebagai salah satu pencetak pemimpin - pemimpin bangsa dimasa mendatang? Tentu saja kita tidak boleh berhenti berharap, hanya saja perlu kritis dan bagi para dosen yang dahulunya aktifis juga hendaknya bisa berfikir sampai pada level seperti itu. Jangan hanya berfikir mencetak executive-executive muda yang sukses dalam karier saja, namun lebih dari itu. Executive-executive muda yang berguna bagi bangsa kita tercinta ini. Wollohualam bishowab.

Rabu, 19 Desember 2012

5 cm

Gantunglah impianmu 5 cm di depanmu....raihlah! karena hanya perlu lebih banyak kaki melangkah dari biasanya, otak berpikir lebih keras dari biasanya, mata menatap kedepan, dan disertai doa.....
Itu kira-kira pesan dalam untuk kami penonton yang notabene generasi muda Indonesia. Positif,sangat membangun, menambah kecintaan terhadap negeri ini. Buat saya senang dan banyak berdzikir dengan ucapan subhanalloh berkali-kali saat besutan-besutan kamera yang sangat luar biasa tatkala menjadikan gunung Bromo dan sekitanya menjadi latar cerita ini. Minimal saya pengen kesana daerah Bromo dan sekitarnya. Subhanalloh...itu indah sekali....

Acungan Jempol buat mas Rizal Mantovani sang sutradara yang bisa menjadikan imaginasi para pembaca novel 5cm menjadi hidup tervisualisasikan. Terbayang bagaimana tantangan Mas Rizal dan crew membawa peralatan dan melakukan shooting di puncak gunung yang sangat susah dan beresiko. Bahkan dalam sebuah berita para pemeran utama diasuransikan senilai 10 milyar, mengingat ini memang penuh resiko.  Salut buat para pemain. Yang utama Denny Sumargo yang biasanya saya tonton bermain apik saat liga basketball tanah air IBL ternyata bisa juga beracting menjadi bang Arial yang menyayangi adeknya luar biasa, sehingga bisa kita lihat bahwa cinta antara kakak dan adek juga begitu indah dapat digambarkan. Bukan cuma cinta sepasang kekasih saja yang bisa digambarkan dalam kebanyakan fil-film yang biasanya ada.

Mas Denny Dirgantoro termasuk cerdas dalam novelnya, Dia mampu menyampaikan pesan-pesan moral dengan bahasa anak sekarang, tidak menggurui namun santai dibawa oleh para pemain yang ada. Bahwa hal yang baik /  pesan yang baik tidak harus disampaikan dengan cr yang berat dan serius namun bisa sambil tertawa-tawa. Seperti Sang penyair Zafran, yang sering membuat penonton tertawa bahkan sampai ngakak lantaran gayanya yang puitis. Namun karakter Zafran yang akrab dipanggil Juple itu juga menarik, lantaran ia menyukai sastra. Saat ini tak banyak anak muda yang sangat menyukai sastra seperti zafran.Bahkan Anak muda kita lebih senang menggunakan bahasa-bahasa alay dalam pergaulannya. Ini menarik untuk mempopulerkan sastra kembali dikalangan anak muda kita. Menjadi sosok seperti Zafran yang unik ternyata juga oke, buktinya Riani naksir berat sejak dahulu sama Zafran.

Selain pesan tentang bagaimana meraih mimpi, juga pastinya tentang persahabatan. Buat saya sendiri, film ini mengingatkan saya akan sahabat-sahabat saya saat saya SMP , SMA maupun masa kuliah dulu.  Bersahabat dengan perbedaan karakter itu sebenarnya baik. Itu menciptakan ruang untuk berbeda antara kita dengan sahabat kita. Sebenarnya kunci persahabatan itu bisa langgeng lantaran hal itu. Sahabat kita tidak harus sama karakternya dengan kita. Boleh berbeda, kuncinya adalah memberikan ruang untuk perbedaan itu. Mungkin secara sifat adalah openmind tepatnya. Jika kita bisa opendmind terhadap sahabat kita, maka akan langgeng persahabatan itu. Why? karena ruang untuk menjadikan kita berbeda dengan sahabat kita itu selalu diupayakan ada keberadaannya. 

Last but not least selamat kepada mas Doni dirgantoro atas sukses novelnya, dan saya berjanji akan membaca novel mas yang lain setelah ini. Beberapa waktu lalu sudah sempat melihat novel mas yang baru terpampang di Gramedia insyaAlloh saya akan baca. 5 cm saya sudah baca 6 atau 7 tahun lalu, alhamdulillah bisa membuat saya ngakak sendiri dan sore ini film 5 cm yang disutradarai mas Rizal Mantovani bisa juga membuat saya ngakak bersama-sama di Bioskop. Tentu saja tanpa meninggalkan pesan-pesan yang penting yang saya serap ketimbang dari ngakaknya. Sukses juga perfilman Indonesia. Akhir-akhir ini beberapa judul film lagi, yang masih juga karya anak negeri ingin saya tonton....jayalah film Indonesia.




Rabu, 12 Desember 2012

KUA Swasta,Mungkinkah?

Tingginya angka perceraian pasangan swami istri saat ini di Indonesia, saya rasa sangat memprihatinkan. Misalnya saja di wilayah  Jakarta Selatan . Pengadilan Agama Jakarta Selatan melaporkan di websitenya ada 2022 istri gugat cerai suami selama tahun 2011. Ditambah dengan data periode Januari sampai awal Juni 2012  sebanyak 985, sehingga menjadi 3007 istri gugat cerai suami selama periode tersebut.
Tingginya angka gugat cerai istri terhadap suami ditambah dengan kasus cerai talak, telah menyumbang angka perceraian di Jak-Sel cukup tinggi yaitu  4261 kasus selama periode tahun 2011-bulan Juni 2012. (Sumber Kompasiana).

Hal ini menamba ke-ill feel an saya tentang kinerja Kantor Urusan Agama. Beberapa waktu lalu, saat saya masih bekerja di Tabung Wakaf Indonesia - Dompet Dhuafa. Saya berkesempatan bersilaturrahim ke KUA Ciputat untuk kepengurusan akad wakaf. Saya menunggu antrian panjang. Lantaran untuk kepengurusan wakaf dan nikah disatukan. Ini salah satu hal yang patut diperbaiki. Disana terlihat pasangan-pasangan calon pengantin yang mengantri untuk melaksanakan training pra nikah. Training dilakukan oleh staff KUA. Nampak para peserta training tak bersemangat untuk mengikuti training tersebut. Malah ada yang hanya membayar saja dan melewatkan sesi training pra nikah.

Dengan melihat data contoh di Jakarta Selatan tadi, nampak kemampuan hakim dalam mendamaikan kasus perceraian lemah. Masih dari data kompasiana dari sejumlah kasus diatas yang berhasil dimediasi oleh hakim hanya 41 kasus saja. Sekelumit pemaparan saya ini bisa dijadikan gambaran ranah pekerjaan Kantor Urusan Agama itu mencakup pembinaan pra nikah, proses nikah (penghulu), dan pasca menikah. Yang saat ini terlihat hanyalah jika pasangan swami istri akan bercerai saja. Namun sebaiknya training pasca menikahpun idealnya diberikan bagi para pasangan yang telah menikah.

Jika kemajuan suatu bangsa dapat dindikasikan dari kwalitas keluarga dari masyarakat maka peran dan fungsi KUA sangatlah penting. Saya bercerita dengan mantan direktur saya di TWI - Dompet Dhuafa Mas Veldy Armyta  tentang kegelisahan saya, melihat KUA yang saya kebetulan berurusan kok seperti itu managementnya. Saya rasa ini juga berlaku bagi KUA - KUA yang lain di Indonesia. Mas veldy lantas menyampaikan idenya secara spontan "Bagaimana kalo bikin KUA Swasta?" .Idealnya KUA adalah institusi pemerintah, namun apa salahnya jika dari akar rumput mempunyai ide tentang management KUA yang baik. Dalam bayangan saya, KUA adalah pusat sekolah keluarga. Jadi bukan hanya membayar biaya akad lantas bubar jalan tanpa hal-hal berbekas apapun bagi sang mempelai.

KUA swasta nanti akan seperti Lembaga zakat, lembaga wakaf, biro perjalanan haji yang banyak dikelola oleh swasta. Hingga nanti pada suatu masa pemerintah kita pandang mampu untuk menanganinya sendiri dengan benar dan bisa dipertanggungjawabkan kepada Alloh. Mempunyai KUA yang berkwalitas adalah langkah penting dalam menciptakan keluarga yang bahagia bagi keluarga di Indonesia. Ini merupakan salah satu langkah dalam mencetak mental bangsa yang saat ini tak tergarap. Dalam bayangan saya, KUA akan diisi oleh para trainer dan team trainer handal tentang parenting, keluarga, peran ayah, peran ibu dan lain sebagainya. Training yang diselenggarakan bukanlah training yang membosankan, namun diisi oleh trainer-trainer terkenal negeri ini, misalnya Mario Teguh, Zae Hanan dan lain sebagainya.

Menjadikan training di KUA menarik dan diminati adalah hal yang musti diupayakan, sehingga training yang ada bermanfaat bukan hanya formalitas belaka. Training-training ini akan berkesinambungan. Dimulai dari training pra nikah, kemudian pasca nikah maupun training pengasuhan anak. Pengasuhan anak tidak hanya domain bagi sang ibu saja, melainkan ayah juga harus diberikan training parenting. Training - training ini nantinya akan menjadi guidens bagi para pasangan dalam menjalani bahtera rumah tangganya dan mendidik anak. Perlahan - lahan jika hal impian saya ini terwujud, pelan-pelan kita benahi tentang pola bekerja. Misalnya kebijakan tidak perlu adanya karyawan kerja lembur dan lain sebagainya untuk membentuk pola hidup yang sesuai dengan karakter yang dicita-citakan bangsa ini. Negara kita harus punya karakter. Janganlah macet dan perceraian yang menjadi karakter. Di negara-negara yang lain juga mempunyai kebijakan - kebijakan yang mengatur pola hidup bangsanya, misalnya canada yang meniadakan lembur bagi karyawan. Sehingga para ayah bisa pulang untuk bermain dan berkomunikasi lebih banyak dengan istri dan anak-anaknya.

Minggu, 09 Desember 2012

Berkhusnudhon kepada Alloh

Berkhusnudhon adalah berbaik sangka  dalam bahasa Indonesia. Berbaik sangka tidak hanya kepada sesama manusia namun juga dengan Alloh. Biasanya dalam keadaan diuji dengan kesusahan atau kesedihan sebaiknya  kita berkhusnudhon kepada Alloh adalah sikap hati terbaik dalam menghadapi ujian atau cobaan. Ini sulit karena kita manusia biasa yang memiliki rasa yang bisa merasakan sedih atau kecewa jika kita sedang diuji atau apa yang kita harapkan tak tercapai. Sebaliknya jika kita diberi kenikmatan yang berupa keberhasilan atau kebahagiaan lantaran keinginannya atau cita-citanya tercapai biasanya manusia terlena. Sebaiknya kesyukuran yang tercipta jika hal-hal tersebut diatas kita rasakan. Bahkan sejatinya kesenangan, kebahagiaan itu juga merupakan ujian yang melebakan bagi kita selaku hambaNYA.

Beberapa hal besar dalam hidup saya yang akhirnya saya menyadarinya beberapa waktu kemudian, tidak pada saat saya ditimpa kegagalan atau musibah. Itu yang disebut hikmah dari sebuah musibah. Hikmah bisa dirasakan bersamaan dengan kejadianmusibah atau bisa juga jauh dikemudian hari baru kita bisa mengerti hikmah akan musibah atau kegagalan yang kita alami beberapa waktu lalu, bisa dalam hitungan hari, bulan maupun tahun. Kebeningan hati dan hubungan komunikasi yang baik antara kita dengan Alloh adalah kunci bagaimana kita bisa menyibak makna atau hikmah dibalik suatu kekecewaan atau musibah.

Dulu saya sangat sedih, tatkala saya gagal masuk SMU 1 Magelang yang sangat saya inginkan. Banyak teman-teman saya yang berhasil masuk pada SMA tersebut, bahkan sahabat-sahabat saya bahkan sahabat sebangku semasa SMP selama tiga tahun juga bersekolah di SMU tersebut.Rasa kekecewaan yang menusuk hingga relung hatipun saya masih ingat seperti apa rasanya. sakit sekali. Saya baru tahu hikmahnya saat saya lulus SMA. Akhirnya saya bersekolah di SMA 2 Magelang. Sewaktu di SMU saya wajar saja, menjadi aktivis di OSIS dan ROHIS selain aktivitas belajar.Hikmahnya ternyata saya sudah disiapkan mental oleh Alloh untuk tidak mendapatkan lagi hal yang saya inginkan yang kedua kalianya. yakni kuliah ke perguruan tinggi/universitas.

Saat saya lulus SMA, Bapak kondisinya sudaah sepuh dan sudah tidak sanggup lagi membiayai saya kuliah. Rasa kecewa mendalam tentu saya rasakan. Sangat tertatih pula menata hati saat itu, saya sempat mengunci diri dikamar menahan rasa kecewa, namun saya sangat yakin bahwa saya akan kuliah, tidak ada dalam kamus hidup saya kalau saya hanya tamatan SMA. Benar, saya bisa menjadi sarjana dengan terlebih dahulu bekerja menjari buruh pabrik pada salah satu pabrik printer di Bekasi. Yang saya rasakan bukan lagi kesedihan, saya happy sebagai buruh pabrik, saya menikmati gaji saya, saya bisa berlangganan majalah islami pada saat itu dan saya bisa menabung.  Semua tidak seburuk yang saya bayangkan. Setelah bekerja saya kuliah dengan biaya sendiri dan dengan dibantu kakak kedua saya. Saya lulus kuliah dan menapaki masa bekerja.

Mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan passion dan minat kita adalah sebuah anugrah. Saya alhamdulillah berhasil masuk dalam training Zakat executive Development Program angkatan pertama di salah satu lembaga zakat terkenal di Jakarta. Hal yang tak sesuai dengan apa yang saya inginkanpun terjadi. Saya tidak masuk dalam 5 besar sehingga saya tidak direkrut di holding companynya, namun ternyata pada akhirnya saya diterma di jejaringnya yang mengurusi tentang wakaf uang. Itu sangat berarti buat saya, lantaran mengembangkan wakaf uang di Indonesia masih jarang dan langka.Saya merasa tertantang dan merasa menemukan passion saya sehingga saya berasa sudah tidak mungkin lagi untuk pindah pekerjaan/profesi.

Hampir enam tahun bergabung dengan yayasan tersebut saya  pindah bekerja ditempat yang lain. Sungguh sedih rasanya berpisah dengan tempat bekerja yang sangat saya cintai. Namun memang seperti itu ternyata cara Alloh mencintai saya. Jika kita sudah tidak pantas pada suatu tempat, namun masih memaksa untuk disitu, maka Alloh sendiri dengan caraNYA akan memindahkan/menghijrahkan kita, tentu saja dalam keadaan yang lebih baik. Selepas berpisah dengan yayasan tempat saya bekerja tentang wakaf, saya bergabung dengan salah satu lembaga consultant dan rizet pada salah satu bank syariah tertua di Indonesia. Ini membuktikan bahwa ada tempat yang lain yang lebih layak buat saya hadir disana.

Mengikuti kata hati adalah jalan yang saya pilih saat ini. ya mengalir saja menuju arah yang lebih baik. Sore tadi saya sempat menonton Mario Teguh namun tak utuh, karena saya merasa agak bosan dengan tontonan tersebut, tak tahu kenapa. Dikatakan bahwa mengalir menuju hal yang lebih baik itu ibadah. Saya sangat sepakat. Sebagai hambaNYA yang penuh dengan nafsu sebaiknya mulai meredam nafsunya terhadap apa yang kita inginkan dengan apa yang Alloh inginkan dari kita. Yang bisa kita lakukan adalah mengasah kebeningan hati kita agar paham akan apa yang dikehendaki Alloh atas kita. 

Teringat saya akan nasehat Pak Zaim mantan direktur saya "bahwa hidup kita ini tinggal jalani saja, Alloh yang memberikan jalan", termasuk adanya amanah dakwah dan amanah-amanah yang lain. Tugas kita adalah melakukan hal yang benar dan sesuai kaidah ketentuna Alloh (istiqomah). Sebenarnya simple saja ya hidup ini. Manusianya saja yang terkadang membuat hidup itu sendiri menjadi rumit. Bisa jadi karena tuntutan keluarga, bisa juga karena angan-angan yang muluk atau karena salahnya orientasi hidup yang tidak tertuju padaNYA namun pada berhala-berhala atau sesembahan yang lain.Wollohualam bishowab






Transfer Segmen Dakwah

 "Kita yang butuh dakwah, bukan dakwah yang butuh kita." Pepatah itu kerap kita dengar. Memang pada kenyataannya dakwah akan tetap...