Kamis, 30 Oktober 2014

Beyond The Inspiration

Buku Beyond The Inspiration karangan ustadz Felix Siauw ini bertutur tentang inspirasi apa saja yang menaungi para pahlawan Islam dunia pada masa lalu. Besar harapan kita yang membaca buku ini bisa mempunyai semangat seperti mereka yang telah teguh berjuang hingga sampai mencapai puncak masa kejayaan Islam. Dicontohkan dalam buku ini adalah Muhammad Al fatih. Dalam pengantar buku ini Prof.Dr.Rokhimin Dahuri M.S memaparkan bahwa kondisi manusia dunia atau peradaban saat ini diisi oleh manusia yang dilanda kegersangan spiritual, kegelisahan dan ketidakbahagiaan. Sementara itu, sistem kehidupan buatan manusia (kapitalisme dan komunisme) yang mengatur kehidupan sejagad raya sejak runtuhnya kekhalifahan Islam terakhir di Turki pada tahun 1924,ternyata telah gagal mengantarkan manusia pada tujuan hidupnyayang hakiki. Bahkan komunisme telah mati sejak 1989 berbarengan dengan munculnya glasnost dan perestroika Michael Gorbachev.Lonceng kematian kapitalisme sesungguhnya juga telah berdentang sejak The Great Depresiation pada tahun 1930 dan krisis ekonomi global yang terus berulang pada tahun-tahun berikutnya hingga sekarang yang telah melanda Amerika Serikat,Eropa barat, Jepang, dan negara-negara industri maju lainnya.

Oleh sebab itu, satu-satunya jalan agar manusia hidup bahagia dunia akhirat adalah kembali mempedomani sistem kehidupan yang diturunkan Allah SWT secara kaffah. Periode Islam berjalan dengan dengan kaffah adalah periode Madinah pada tahun 623 hingga sebelum revolusi industri tahun 1753, umat Islam kala itu menguasai lebih dari dua per tiga dunia,dan kemajuan IPTEK,Ekonomi, keadilan dan kesejahteraan sama-sama dirasakan bukan hanya oleh muslim, tetapi juga non muslim diseluruh belahan bumi.  Untuk mencapi puncak peradaban Islam jilid dua bukanlah hal mudah dan mungkin butuh waktu berabad abad lamanya. Bahkan mungkin kita yang seumuran dengan saya juga tidak akan merasakan puncak peradaban Islam jilid 2 nanti. Ternyataada puncak peradaban jilid dua/ ya, dalam bisyarah atau berita gembira yang berasal dari Alloh SWT atau melalui hadits nabi Muhammad SAW digambarkan tentang peradaban Islam jilid 1 dan jilid 2. 

Bisyarah yang pertama pada Alqur'an surat Al Fath ayat 21 yang artinya "Dan telah menjanjikan pula kemenangan-kemenangan yang lain (atas negeri-negeri) yang kamu belum dapat menguasainya yang sesungguhnya Alloh SWT telah menentukannya dan adalah Alloh maka kuasa atas segala sesuatu,"Berdasarkan bisyarah atau berita gembira ini para sahabat Rasul kaum generasi awal termotivasi untuk meraih Izzul Islam Walmuslimim.(Kemuliaan Islam dan kaum muslim). Kemudian bisyarah atau berita gembira kedua disampaikan oleh Rusulloh dalam haditsnya beliau SAW bersabda :" Sinar pertama dengannya Allah akan menaklukkan yaman untukku, sinar kedua,dengan Alloh akan menaklukkan Syam dan negeri (Sebelah Barat) untukku,sinar yang ketiga dengannya Allah akan menaklukkan negeri (sebelah timur) untukku."(Sirah Nabawiyah IbnuHisyam).

Rosullah SAW menyampaikan hadits diatas pada saat perang Khandaq (perang parit). Saat kaum muslim membangun parit sepanjang 8 kilometer dengan lebar 5 meter dan kedalam sekitar 3 meter, dan terjadi kendala yakni menemukan batu besar yang menghalangi usaha dalam penggalian parit. Rosululloh turun untuk menghancurkan batu besar tersebut. Rosululloh mengayunkan pemukul batu sebanyak tiga kali dan setiap ksli Rosul menghantamkan pemukul batunya setiap kali itu pula keluar percikan api dari gesekan pemukul dan batu tersebut. Bisyarah melalui hadits diatas juga yang menjadikan semangat para sahabat/kaum muslimin untuk mewujudkan bisyarah itu. Bisyarah selanjutnya termaktub dalm hadist sebagai berikut : "Ya Alloh kabulkanlah doa Saad dan tepatkanlah lemparan panahnya. (HR.Tirmidzi dan Hakim). Tahun 634, pasukan Islam dibawah kepemimpinan panglima perang Saad bin waqosh berhasil mengalahkan imperium persia.

Seluruh wilayah Yaman tunduk pada masa kepemimpinan khalifah Abu bakar As-shidiq ra,wilayah syam dan negeri-negeri bagian barat / pantai utara afrika yang sebelumnya merupakan koloni imperium Romawi,tunduk pada masa kepemimpinan khalifah Umar  bin Khatab ra. Bahkan negeri-negeri sebelah timurpun seperti imperium persia tunduk pada masa khalifah Umar bin khatab. Janji Allah akan kemenangan pasukan Islampun berhasil diwujudkan oleh Thariq bin Ziyad pada tahun 711 yang memimpin 12.000 pasukan Islam dari Afrika utara menuju Andalusia. Bisyarah atau kabar gembira dari Allah SWT dan Rosululloh merupakan magnet bagi para sahabat dan generasi penerus sebagai energi untuk terus mencapainya. Inilah hal yang menjadika inspirasi bagi kita generasi muslim saat ini. 

Bisyarah selanjutnya adalah bisyarah yang dapat menginspirasi setiap muslim yakni bisyarah yang berasal dari Rosululloh SAW yang disampaikan oleh Abdulloh bin Amru kepada para sahabat. Abdulloh bin Amru bin Al Ash berkata :'Ketika kami duduk di sekeliling, Rosululloh SAW untuk menulis,tiba-tiba beliau SAW ditanya tentang kota manakah yang akan ditaklukkan terlebih dahulu konstantinopel atau Roma?Rosululloh SAW menjawab "kota Heraklius taklukkan terlebih dahulu.(maksudnya Konstantinopel.)."(HR Ahmad). Dilanjutkan dengan bisyarah yang lain yakni: "kalian pasti akan membebaskan konstantinopel, Sehebat-hebat amir (panglima perang) adalah amirnya dan sekuat kuat pasukan adalah pasukannya." (HR ahmad).

Kedua hadits diatas merupakan bisyarah atau kabar gembira bagi kaum muslim bahwa dua pilar peradaban barat pada waktu itu yang dijadikan simbol, yaitu kota Roma yang merupakan ibu kota Imperium Romawi barat (Roma) dan kota Konstantinopel yang merupakan ibu kota Imperium Romawi Timur (Byzantium) akan dibebaskan dan diberikan oleh kaum muslim. Konstantinopel adalah kota yang terbesar, terkaya di dunia selama kekaisaran Romawi akhir,karena posisi strategisnya yang berada di jalur utama perdagangan antara laut Aegean dengan pemandangannya terutama Hagia Sophia yang menjadi landmark kota Konstantinopel. Napoleon Bonaparte menyatakan tentang Konstantinopel dengan kalimat :"If the eart were single state,Constantinopel would be its capital." kalaulah dunia ini sebuah negara maka Konstantinopel inilah yang paling layak menjadi ibu kota negaranya. 

Adalah Sultan Muhammad II bin Murad II atau lebih dikenal dengan Muhammad Al fatih yang berhasil mewujudkan bisyarah tentang penaklukkan kota ini. Sejak kecil Muhammad Al fatih dididik oleh ulama-ulama besar pada zamannya, salah satunya Syaikh Aaq Syamsudin. Pada saat Muhammad Al fatih berusia kurang dari 17 tahun, beliau sudah menguasai 7 bahasa dan beliau sudah memimpin kota kesultanan Usmani di Adranopel (Edirne). Disebutkan oleh ahli sejarah Muhammad Al fatih sudah matang dalam politik sejak berusia 12 tahun. Muhammad Al fatih tidak pernah meninggalkan sholat Tahajjud dan Rowatibnya. Pasukan elit Al fatih berjumlah 40.000 orang dengan nama Janissaries. Pasukan elit ini dilatih dengan ilmu agama,fisik, taktik dan segala yang dibutuhkan oleh tentara. Untuk penugasan penaklukan Konstantinopel, Al fatih mengumpulkan tentara sebanyak 250.000orang.

Muhammad Al fatih dan pasukannya mengepung Konstantinopel selama 54 hari dengan strategy perang yang berganti-ganti hingga pada tanggal 29 mei 1453 Konstantinopel berhasil dibebaskan oleh kaum muslim. Bisyarah Alloh SWT melalui Rosululloh SAW akhirnya tercapai selama kurun waktu 825 tahun. Sang penakluk itu adalah seorang pemuda berusia 21 tahun yang mempunyai kemampuan melihat tidak dengan mata namun dengan keimanannya  dialah Muhammad Al fatih. "He believe in something that can't be seen by eyes".Sekarang apa yang bisa kita lakukan untuk bisa mentauladani Muhammad Al fatih , salah satunya mengenai cara pandang beliau itu dengan keimanan tidak dengan mata. Dalam bisyarah diatas tadi, masih ada penaklukkan kota Roma yang hal ini masih dalam perjalanan meniju peradaban itu penaklukan kota Roma. Siapakah Muhammad Al Fatih selanjutnya?

Masih ada satu bisyarah atau berita gembira yang Rosululloh SAW sampaikan kepada kita dan mengajak kita semuanya untuk merealisasikan bisyarah itu. Haditsnya berbunyi sebagai berikut : "Di tengah-tengah kalian terdapat masa kenabian, atas izin Alloh SWT dia tetap ada. Lalu, Dia akan mengangkatnya, jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian, akan ada khalifah yang mengikuti manhaj kenabian. Dia ada dan izin Alloh dia akan tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada kekuasaan (kerajaan) diktator yang menyengsarakan, dia juga ada dan atas izin Alloh akan tetap ada, selanjutnya akan ada kembali khalifah yang mengikuti manhaj kenabina."(HR Ahmad). 

Itu tadi bisyarah atau kabar gembira bagi kita yakni akan datangnya kebangkitan Islam yang kedua. Sebuah kepemimpinan yang akan bertindak sebagaimana Rosululloh SAW dan para khulafaurrosidin Abu bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abu Tholib.Sebuah kepemiminan yang akan memberikan kedamaian,keadilan dan kesejahteraan sebagaimana pernah terjadi pada masa Umar bin Abdul Aziz dan Harun Al Rasyid. Sebuah kepemimpinan yang akan mengantarkan kaum muslim menjadi pemimpin peradaban dunia sebagaimana Rosululloh mangantarkan mereka memimpin Romawi dan Persia. Tentu saja kepemimpinan yang akan membuat dunia nyaman dan beradab untuk ditinggali. Dalam hadits tersebut diatas jelas bahwa kebangkitan Islam jilid 2 ini pasti akan terjadi sebagaimana yang pertama. Selanjutnya Rosululloh SAW menambahkan bahwa kebangkitan Islam jilid 2 adalah yang terakhir karena Rosululloh SAW dian setelah menyampaikan hadits ini, para ulama menganggapnya akhir dari kehiduan atau kiamat.





Selasa, 28 Oktober 2014

Iran

Iran salah satu buku karangan Adrison Muhammad, menemani saya di week end minggu lalu. Berbicara negara Iran maka tak akan lekang oleh kita tentang Persia yang dahulu pernah menjadi pusat peradaban. Iran mengalami kungkungan yang lama oleh rezin Syah Reza Pahlevi kemudian digulingkan dan muncullah Ayatulloh Ali Khumaeni yang sering kita sebut Khumaeni. Khumaeni adalah seorang ustadz/pemuka agama di Iran. Maka setelah itu Iran sering disebut dengan negeri para Mulloh, yakni negeri para ustadz atau pemuka agama. Ya karena pada masa khumeni ustadz juga sebagai pemimpin negara selain pemimpin agama.

Iran didominasi oleh syiah yang mengusai 65% masyarakat Iran. Syiah memang terdengar aneh di kancah dunia, bahkan terdengar aneh pula di kalangan umat Islam sendiri, termasuk di Indonesia. Dalam syiah mereka hanya mengimani sayyidina Ali bin abi tholib saja setelah masa Rosululloh. Adapun, Abu bakar, usman bin affan dan Ali bin Abi tholin tidak pernah mereka akui/imani bahkan kaum syiah menganggap mereka itu perebut tahta yang seharusnya untuk ali bin abi tholib langsung. Kenapa demikian? karena kaum syiah mengimani bahwa yang berhak menjadi penerus Rosululloh untuk memimpin dalam pemerintahan adalah keturunan/ kerabat dari Rosul saja yaitu Ali bin abi tholib. Maka dalam syiah juga berkembang urutan keturunan-keturunan Rosululloh atau silsilah keturunan Nabi yang berhak atas kepemimpinan pemerintahan.

Hal semacam tadi tersebut diatas yang membedakan dengan kaum sunni. Sunni atau yang kerap juga disebut ahlussunnah waljama'ah mempercayai khulafaurrosyidin. Kaum sunni banyak berkembang di negara arab/ timur tengah. Arab saudi sendiri pernah melakukan pendekatan kepada Iran terkait dengan beberapa kerjasama meskipun arab saudi yang sunni berbeda aliran dengan Iran yang syiah. Masa berakhirnya khumaeni dilanjutnkan dengan masa presiden yang fenomenal di dunia Akhmad Dinejad. Perlu diketahu adalah Iran berbentuk Nagara Republik Islam Iran. Pada pemilihan Ahmad Dinejad terlihat mencolok. Bahwa Mahmoud Akhmad Dinejad adalah satu-satunya calon preseiden yang berasal bukan dari kalangan ulama/ustasadz. 

Kemenagan Akhmad Dinejad tentu menjadi energi dan wajah baru bagi perkembangan Negara Republik Islam Iran saat itu. Negeri para Mullah yang biasanya dipimpin oleh para pemuka agama di pemerintahannya, pada masa itu dipumpin atau terpilihlah seorang dosen / ilmuan tata ruang yang berasal dari Universitas di Iran. Sebelum menjabat atau terpilih sebagai presiden Iran, Akhmad dinejad pernah dua kali menjabat sebagai walikota, sebelum menjadi presiden beliau adalah wali kota Teheran ibu kota Republik Islam Iran.Begitu yang terjadi dengan Akhmad Dinejad, beliau juga mempunyai rekam jejak terlebih dahulu untuk memerintah dalam lingkup yang lebih kecil sebagai wali kota. Hal ini juga sedang menjadi trend di Indonesia, seperti presiden Jokowidodo yang sama mempunyai rekam jejak sebagai wali kota dan gubernur terlebih dahulu sebelum menjabat atau terpilih menjadi presiden.

Pada mas Akhmad dinejad Iran kerap menjadi obrolan politik yang hangat di dunia. Lantaran teknologi nuklir yang berkembang pesat disana dan Akhmad Dinejat mendirikan reaktor nuklir yang dicurigai oleh Amerika sebagai senjata pemusnah massal. Namun Iran menampik tudingan itu, reaktor nuklir yang dibuat adalah untuk kesejahteraan masyarakat. Misalnya untuk pembangkit tenaga listrik. Hal ini memang aneh, menurut Akhmad Dinejat ketika beliau menyampaikan kepada ketua MPR pada tahun 2006 Hidayat Nurwahid bahwa kenapa Amerika berbuat demikian kepada Iran, ya karena Amerika tidak suka dengan Akhmad Dinejad karena beliau seorang muslim yang militan.  Hal ini juga diindikasikan dengan berubahnya sikap Amerika kepada Iran. Pada masda pemerintahan Syah Reza Pahlevi, Amerika mendukung bahkan turut serta membantu cikal bakal/rintisan adanya reaktor  nuklir di Iran namun begitu masa pemerintahan Akhmad Dinejad sikap Amerika berubah mencurigainya.

Presiden SBY pernah pula berkunjung ke Iran tahun 2008, ini merupakan kunjungan balasan Presiden Mahmud Akhmad Dinejad ke Indonesia tahun 2006. Akhmad dinejad juga menyampaikan bahwa seringkali media barat atau Amerika memberitakan Iran bahkan jnuyga Indonesia dengan berita-berita yang tidak enak atau tidak menyejukkan. Hal ini berbeda dengan media massa Asia yang sering memberikan berita yang menyejukkan tentang Iran dan juga Indonesia. Menurut Akhmad Dinejad tidak apa-apa jika Amerika yang jahat itu memberitakan yang tidak baik tentang Iran tapi jangan sampai anda media massa Indonesia yang baik juga memberitakan berita-berita tentang Iran yang tidak baik itu tentu akan sangat menyedihkan bagi kami paparnya. 

Iran tercatat dalam negara-negara pengekspor minyak OPEC urutan keempat terbesar di dunia. Maka secara ekonomi juga terbilang bagus. Pertumbuhan tingkat keilmuan juga baik, Iran mempunyai sarjana, master dan doktor yang banyak di negaranya. Kondisi kehidupan di Iran juga modern, diceritakan dalam buku ini banyak brand-brand fashion international masuk di Iran seperti Luis viitton dan berbagai merek terkenal fashion dunia disana.Memakai hijab wajib hukumnya bagi muslimah Iran, klub-klub malam tidak diperbolehkan beroperasi. Film-film Iran saja yang diputar di bioskop Iran, hanya sedikit dan sangat selektif memutar film luar negeri di Iran. Salah satu film yang mendunia dari Iran adalah children of Heaven, dan memang seperti itulah film-film Iran dibuat, bersdasarkan cerita kejadian sehari-hari di Iran. Namun warga non muslim yang hidup disana juga nyaman. Ada dua yahudi yang bertutur di buku ini, mereka menyatakan nyaman tinggal di Iran meskipun mereka yahudi. Last but Not least ini salah satu pembelajaran kita akan Negara Islam yang ada di muka bumi saat ini yakni Republik Islam Iran.

Kamis, 23 Oktober 2014

Gelombang ke-3 Indonesia

Gelombang ke-3 Indonesia adalah buku keempatustadz Anis Matta yang saya baca. Setelah buku Delapan Mata Air Kecemerlangan, Serial Cinta, Mencari pahlawan Indonesia dan buku ini Gelombang ke-3 Indonesia merupakan buku keempat. Membaca buku Gelombang ke-3 Indonesia mengingatkan saya akan buku marketing 3.0 dan New wave Marketingnya Hermawankartajaya.Jika buku Hermawankartajaya berisikan pendekatan strategy marketing pada era New Wave (Gelombang baru) maka buku Gelombang ke-3 Indonesia berisikan sejarah politik Indonesia. Ustadz Anis Matta membagi kedalam tiga masa. Yaitu masa sebelum menjadi Indonesia, menjadi negara Indonesia modern dan masa saat ini gelombang Indonesia ke-3.

Ustadz Anis Matta menulis buku ini juga karena terinspirasi tulisan Alvin Toffler dalam bukunya "The Third Wafe" tahun 1980 dan juga Samuel Huntington yang berjudul "Democratizazion in the late 20th century" yang bercerita tentang proses demokrasi di Amerika latin dan Asia Pasifik. Dalam gelombang ke-3 Indonesia pada bagian menjadi Indonesia saya tertarik ketika ustadz Anis Matta mengkronologikan tentang munculnya nasionalisme serta proses terbentuknya negara bangsa / nation state. Terbayang betapa alotnya dulu para pendiri bangsa merumuskan ideologi bangsa. Pergulatan ideologi antara sukarno dengan Muhammad Natsir. Sukarno berideologi nasionalis-sekuler dan Muhammad Natsir beridiologi nasionalis religius. Yang pasti keduanya nasionalis. 

Maka membicarakan nasionalisme menjadi kian menarik bagi saya. Nasionalisme Indonesia mempunyai dimensi keluar dan kedalam. Keluar dalam arti semangat untuk melawan penjajahan dan kedalam sebagai proses pembentukan identitas baru sebagai kelanjutan dari hadirnya kesadaran ruang atas teritori yang berawal dari terbentuknya Hindia Belanda.Nah,hal ini yang mendasari terbentuknya bangsa.Masa kedua adalah masa menjadi negara bangsa modern. Masa ini ditandai dengan lahirnya negara bangsa yang dimulai sejak sumpah pemuda hingga pada proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945.Proklamasi merupakan puncak pendeklarasian sebagai negara bangsa. 

Setelah itu dinamika politik bergulir terus hingga masa reformasi 1998 yang mengubah wajah demokrasi Indonesia menjadi kian terbuka. Pada masa pemerintahan Bapak Soeharto sudah mulai muncul generasi santri kota dengan ditandai berdirinya ICMI. Bahkan dampak dari ICMI saya sendiri merasakan. ICMI mendirikan koran Republika, Harian umum Republika mendirikan Dompet Dhuafa dan saya salah satu lulusan Dompet Dhuafa. Banyak hal yang dihasilkan ICMI masa itu.Masa setelah menjadi negara bangsa modern adalah masa gelombang Indonesia ke-tiga. Masa sekarang adalah masa itu. 

Masa Gelombang ke-tiga Indonesia ditandai dengan pesatnya kemajuan teknology, smartphone adalah tandanya. Dunia dalam genggaman bahasa untuk masa sekarang. Pada masa ini berlaku "people conversation".Segala hal bisa didiskusikan dan di share di media sosial, termasuk hal tentang politik. Kita bisa melihat dan merasakan bahwa saat ini membicarakan politik tanah air sama ringannya dengan menceritakan pertandingan bola atau serial televisi yang sedang in. Gelombang ke-tiga Indonesia ini ditandai dengan munculnya masyarkat baru Indonesia. Yakni terciptanya kelas menengah baru yang dibentuk oleh orang berusia 45 tahun kebawah, yang berpendidikan tinggi,kesejahteraan semakin baik, terhubung (well connected) dengan internet. Untuk well connected dengan internet ini akan melahirkan generasi masyarakat yang disebut oleh ustadz Anis Matta dengan "native democrazy".

Proyeksi data BPS menunjukkan pada tahun 2014 angka usia produktif 15 th mencapai 65%.Penduduk berusia muda ini memiliki tingkat pendidikan dan penghasilan yang tinggi.Adapun masyarkat Indonesia yang terkoneksi dengan internet sejumlah 60 juta lebih,Nah, angka itu sama dengan hampir 25% penduduk Indonesia. Inilah "the new majority" kelompok mayoritas baru Indonesia sekarang. Munculnya native democrazy juga menarik untuk dicermati. Native democrazy adalah generasi yang sejak lahir hanya mengerti demokrasi. Pemilih pemula pada tahun 2014 adalah mereka yang lahir pada rentang tahun 1992 - 1997. Adapun gelombang ke-tiga Indonesia dimulai untuk generasi yang lahir sekitar tahun 1980an.

Saya termasuk generasi gelombang ketiga Indonesia. Tentu generasi kami berada dibawah generasinya ustadz Anis Matta. Alhamdulillah wasyukurillah. Kenapa demikian? ya, karena pada generasi ini adalah masa dimana generasinya mengharapkan  pemenuhan kebutuhan akan kesejahteraan, pengetahuan dan agama. Pada generasi ini akan tumbuh generasi yang memiliki penghasilan banyak untuk kesejahteraan, namun mereka tetap mempunyai waktu luang untuk keluarga, karena banyak diantara mereka yang merasakan ditinggalkan oleh orang tua mereka karena orang tua mereka sibuk bekerja atau karena orang tua mereka memilih menjadi single parent.

Tentu saja pendekatan politik untuk menghadapi masa ini akan lain dengan masa-masa sebelumnya. Kalau dalam marketing 3.0 dikatakan bahwa seorang marketer hanya perlu menjadi fasilitator saja untuk menghadapi konsumen, karena partisipasi konsumen sangat tinggi akan produk. Maka mungkin akan demikian adanya dengan politik. Pemerintah akan menjadi fasiliattor kehidupan saja. kenapa? karena masyarakat pada masa ini sudah mencapai predikat sebagai generasi terbaik zaman, sudah maju. Catatan terakhir adalah kita akan dan harus memindahkan obrolan politik menjadi suatu perubahan ranah peradaban. Pembicaraan kita adalah bagaimana menggulirkan peradaban baru yang entah apa namanya nanti dalam perguliran gelombang ke-tiga Indonesia. Gelombang ini baru saja dimulai. Masih panjang masa gelombang ke-tiga ini akan bergulir.

Buat saya, jadi teringat janji Alloh bahwa nanti akan datang masa kembalinya perdaban Islam Rahmatan lil alamiin entah dalam wajah apa. Bisa jadi namanya bukan Islam namun substansinya adalah tradisi tradisi dan pemikiran Islam yang dipakai. Sempat juga terpikir apakah masa gelombang ketiga ini akan lama seperti gelombang atau masa masa sebelumnya. Ataukah cepat.Tugas kita adalah turut serta m,embangun peradaban. Dengan mengambil bagian atau porsi apa dalam peradaban tersebut.

Kamis, 16 Oktober 2014

Menggagas : Partai Nasional

Mulai kepikiran untuk membuat partai yang bagus. Mungkin bisa menjadi salah satu prototype partai yang baik di Indonesia, salah satunya. Kenapa demikian karena sudah banyak partai yang ada dan jika mereka senantiasa memperbaiki diri besar kemungkinan juga mereka akan menjadi baik.  Yang harus saya lakukan adalah berbicara mengenai ide ini kepada ketua KA FOSSEI mas Alfi Wijaya dan teman - teman di pengurus harian/ketua-ketua presdium KA FOSSEI. Perlu untuk dicermati pula bahwa ada salah satu ketua yang menjadi kader HTI sehingga pasti harus mengkondisikan beliau. Kenapa jelas karena HTI tidaklah mengenal partai dalam pergerakannya. Pasti ideku ini akan ditolak mentah-mentah.

Sebagai oraganisasi yang cukup besar di Indonesia dengan anggota alumni yang tersebar di seluruh pelosok negeri tentu ini menjadi pijakan kuat bagi kami KA FOSSEI untuk melahirkan partai. Banyak dari alumni FOSSEI yang juga aktifis pergerakan lain maka pas kiranya jika KA FOSSEI akan mewadahi aspirasi mereka yang tertarik untuk bergelut dengan politik. Mereka semua adalah mantan aktifis. Teman-teman sudah bisa melihat perbankan syariah di Indonesia saat ini tumbuh dengan pesat karena diisi oleh para aktifis ekonomi syariah, lembaga zakat, wakaf sebagai instrumen yang lain selain bank syariah juga mulai dimasuki oleh para aktifis KA FOSSEI, nampaklah isu kemarin yang sempat terdengar bahwa Jkowi akan membuat kementrian haji,zakat dan wakaf. 

Bukan masalah isu hilangnya kementrian agama yang akan kita soroti namun lahirnya kementrian baru yakni kementrian haji, zakat dan wakaf yang ini merupakan capaian prestasi para pegiat zakat dan wakaf bahwa instrumen zakat dan wakaf sudah mulai diperhitungkan dalam ranah kebijakan nasional. Bahkan mungkin bisa sebanding dengan kementrian-kementrian yang lain.Sudah ada alumni FOSSEI yang masuk dalam struktur salah satu partai di tingkat pusat. Ini merupakan bentuk aspirasi dari alumni FOSSEI yang sudah selayaknya diserap oleh pengurus KA FOSSEI.

Setelah membicarakan halide ini kepada mas Alfi Wijaya tentu tahap selanjutnya adalah menguatkan jalur komunikasi dengan FOSEI / KSEI masing-masing kampus. Dari penguatan jaringan ini maka akan mempermudah pembentukan KA FOSSEI masing-masing daerah/wilayah.Nanti KA FOSSEI akan dipetakan berdasarkan daerah/wilayah misalnya KA FOSSEI area Sumatera, Jawa, Bali atau Indonesia Timur. Alumni-alumni FOSSEI darimanapun akan di daftar menurut letak domisili saat ini mereka berada tanpa memandang dahulu mereka dari alumni kampus mana.Misalnya alumni FoSEI UNSOED Purwokerto dan berdomisili di Jakarta, maka silahkan bergabung dengan KA FOSSEI Jakarta.

Proses pendataan mutasi alumni perlu dicatatat rapi dari masing-masing KSEI di masing-masing kampus, hal ini merupakan cikal bakal membuat data base alumni dengan rapi. Untuk projek ini divisi hubungan dengan KSEI yang digaangi oleh saudara Hendro perlu diintensifkan. Maka dalam ide menggagas partai ini panglimanya adalah devisi saudara Hendro yakni KA FOSSEI dalam hubungannya dengan KASEI.Selain membangun data base alumni yang rapi, hal ini berguna juga untuk membangun pola kaderisasi yang rapi darii alumni KSEI kepada KA FOSSEI dan yang nanti berminat untuk terjun dalam kancah politik dalam Partai Nasional. 

Setelh pola kaderisasi terbentuk, langkah selanjutnya adalah membangun visi, misi, dan kelengkapan partai. Selain itu perlu untuk dipikirkan bagaimana posisi partai Nasional jika disandingkan dengan BMT TAFFIN dan TRAINING CENTER yang sudah dirintis oleh pengurus KA FOSSEI. Untuk saat ini perkembangan BMT TAFFIN sudah baik dan sementara untuk TRAINING CENTER masih menunggu partisipasi dari para anggota KA FOSSEI.  Adapun untuk tawaran bagan organisasi KA FOSSEI adalah sebagai berikut : KA FOSSEI terdiri dari BMT TAFFIN, TRAINING CENTER dan Partai Nasional.

Visi partai Nasional adalah menjadi partai nasional dan religius berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, Pelopor partai yang akan mencetak negarawan bangsa, Mengisi kancah politik dengan orang - orang muda yang cerdas, kreatif, dinamis,serta mempunyai pola kaderisasi yang baik dan transparan. Adapun alur pola kaderisasinya adalah sebagai berikut: Alumni FOSSEI mempunyai kesempatan bergabung kedalam partai Nasional dengan melalui tahapan yang pertama adalah recruitment, kemudian setelah recruitment akan diadakan training - training kemudian akan diadakan pembagian sesuai area yakni area kota/desa/kampung kelahiran, kemudian akan ada sesi blusukan di daerah kemudian mendulang suara. 

Tugas dari TRAINING CENTER yang sudah pernah ada, akan ditambah job disknya yakni selain melakukan training-training tentang ekonomi syariah juga akan menyelenggarakan training-training tentang politik untuk para alumni FOSSEI yang tertarik untuk terjun di partai Nasional. Sedangkan untuk adek-adek KSEI perlu juga untuk diberikan training-trining dasar tentang politik. Adapun latar belakang berdirinya Partai Nasional adalah karena yang pertama adalah faktor kegemasan terhadap aktifis partai yang ada saat ini. Mereka belum bisa menunjukkan sikap kenegarawanannya, hal ini terbukti dengan adanya transaksi barter kekuasaan yang cenderung jangka pendek / impulsif bukan untuk kepentingan jangka panjang. Selain itu, saat ini belum ada partai yang berisikan full anak-anak muda yang mantan aktifis.

Wajah Partai adalah Nasionalis,Religius,Professional,Mantan aktifis, dan idealis. Kelima hal tadi jika diramu maka akan menghasilkan out put politisi yang premium class. Misi kedepan partai adalah menjadi partai yang prestisius karena diisi oleh mantan aktifis kampus yang sudah mempunyai rekam jejak karya/kontribusi di masing-masing KSEI ataupun pada tingkat nasional di FOSSEI. Mencetak kader bangsa untuk menjadi pemimpin bangsa dengan menguasai ekonomi dan politik, bagaikan dua koin mata uang. Karena menerapakan kebijakan politik juga dengan kebijakan ekonomi adalah bersamaan seperti dua sisi dalam koin mata uang.

Benefit bagi FOSSEI/KSEI adalah mendapat tambahan anggota dari luar fakultas ekonomi yang berminat untuk nantinya ingin bergabung ke Partai Nasional, tentu ini dalam jangka panjang, setelah partai Nasional berkiprah di kancah Nasional. Selain itu, tentu kelak KSEI/FOSSEI akan mendapatkan tambahan materi yakni materi politik. Adapun benefit bagi KA FOSSEI adalah memberikan atau menciptakan ruang bagi alumni FOSSEI yang ingin terjun ke kancah politik, serta dengan menguasai politik nanti diharapkan akan mempercepat pembumian ekonomi syariah. 

Benefit bagi Indonesia adalah mendapatkan kader partai yang mantan aktifis, kenapa harus mantan aktifis? ya, karena mantan aktifis diharapkan bisa idealis. Selain itu juga dapat mendorong generasi muda bangsa (mahasiswa) menjadi aktifis bukan menjadi generasi muda mahasiswa yang alay, dan benefit yang terakhir adalah estafet kepemimpinan bangsa akan baik, lantaran banyaknya dan munculnya calon pemimpin yang mempunyai standart politik  premium class.
  











Ingin Terbang

Secangkir es kelapa muda
Beraroma durian
Siang ini di taman geriyatri
                     
              Kutatap lengangnya jalan
              Kuterawang teriknya panas disana
              Disela-sela dedaunan yang melambai

Kapan aku akan terbang lagi
Kapan semua beban ini sirna
Kapan dia memberiku restu
Tuk terbang jauh kesana

              Terhempas nafasku
              Sesekali mengeluarkan nada ugh
              Pertanda sudah diubun ubun
              Aku sudah bosan.....

Kini aku terbaring
Pada sebuah papan kusandarkan
Nampak akrab oleh punggungku
Rupanya ini kali kedua kurebahkan

              Tuhan....
               Tolong dengarkan doaku
               Aku ingin sehat
               Aku ingin terbang kesana
               Merajut asa
               Menemui bahagia itu







Sabtu, 04 Oktober 2014

Haji Backpecker

Teringatku beberapa bulan lalu, terakhir kali ke bioskop di bilangan Depok, menonton film 99 Cahaya di Langit Eropa. Pemeran utama prianya adalah Abimana. Kemarin, saya baru menyempatkan diri ke bioskop lagi, kali ini di Purwokerto menonton Haji Backpecker, eh ternyata pemeran prianya sama juga Abimana. Akting Abimana lumayan menurut saya, siap-siap saja ya untuk Reza Rahardian dan Lukman Sardi sebentar lagi dapat saingan baru yakni Abimana.

Abimana dalam film Backpecker berperan sebagai Mada. Seorang pemuda yang marah kepada keadaannya karena ditinggalkan oleh perempuan yang ia sangat cintai dan ditinggalkan ibunya. Kemarahannya juga berujung pada marahnya Mada kepada Alloh Tuhan kita. Mada melakukan backpecker menyusuri 9 negara yakni Indonesia, Thailand, Vietnam, China, Tibet, Nepal, India, Iran dan Arab Saudi. Konon katanya biaya pembuatan fiml ini mencapai 11 milyard rupiah.

Hal yang menjadi tambahan bahan perenungan bagi saya adalah benar menurut sunchu, sorang perempuat Tibet yang diperankan oleh Laura Basuki. Bahwa hidup kita sudah diatur oleh Alloh, maka selalulah mempunyai energy untuk ikhlas. Bahwa kita tidak berhak marah kepada Tuhan itu benar, karena baik menurut kita belum tentu baik menurut Alloh. Bahkan hidup ini bak jiwa backpecker akan ada masalah satu ke masalah lain, atau amanah satu ke amanah lain, maka pekalah selalu akan keinginan Alloh atas kita. Mada kebetulan melalui mimpi dibimbing langsung oleh tangan Tuhan. Bahkan bisa dengan cara - cara tertentu Alloh membimbing kita, bisa melalui kemiskinan, sakit dan lain sebagainya.

Hingga terbersit dalam pikiran saya jika hidup adalah tunduk patuh akan skenarioNYA maka amanah apalagi setelah ini adalah selalu kupertanyakan. Masih kah wakaf? bahkan sudah lebih dari tujuh tahun saya berkecimpung dalam wakaf. Alhamdulillah sudah ada lembaga-lembaga besar selain TWI saat ini yang bergerak di bidang wakaf. Mereka dahulu juga sharing kepada TWI saat saya masih disana. Wakaf Al azhar, rumah wakaf RZI dan saat ini saya memulai gerakan wakaf di PKPU Purwokerto.

Hidup bagaikan backpecker buat saya, tidak boleh ambisius. Dulu pernah ingin hingga mewujudkan peradaban dunia dengan wakaf dalam cita-cita saya. Tapi saya sadar ada skenarioNYA yang lebih indah dalam hidup kita. Bisa saja amanah lain dalam koridor bermanfaat untuk sesama dalam bentuk lain. Bisa jadi Alloh mengatakan cukup untuk dakwah wakaf buatmu Nopik, gantilah dengan dakwah yang lain. Karena akan ada generasi yang lain yang akan melanjutkan, dan kamu sudah disiapkan amanah lain. Bagai beckpecker dari satu negara ke negara lain, dari satu amanh ke amanah lain sesuai keinginan Alloh.

Well....kembali kepada filmnya, sungguh beruntungnya Abimana. Dalam film 99 Cahaya di Langit Eropa berkesempatan keliling Eropa, nah dalam film Haji Backpecker tentu juga berkesempatan jalan-jalan di 9 negara seperti yang saya sebutkan diatas. Last but not least yuk tonton film-film Indonesia yang baik. Kalau dengan kalimat berkwalitas sungguh sangat jauh tantangannya jika film-film kita dibandingkan dengan film-film hollywood. Maka saya memilih kata film yang baik bukan dulu film berkwalitas. Sebab dengan menonton film Indonesia yang baik maka infdustri perfilman kita juga akan tumbuh dengan film-film yang baik. Baru nanti dari predikat film yang baik akan dinaikkan predikatnya menjadi film-film yang berkwalitas. Sebenarnya sedih, kemarin ingin menonton Tabula Rasa. Namun, ternyata di Purwokerto film tersebut sudah tidak diputar alias sudah turun. Saya tanya kepada mbak penjaga tiket alasanya tidak ada sama sekali yang nonton. Sungguh menyedihkan.

Transfer Segmen Dakwah

 "Kita yang butuh dakwah, bukan dakwah yang butuh kita." Pepatah itu kerap kita dengar. Memang pada kenyataannya dakwah akan tetap...