Hampir genap sepuluh harimasuk saya bertempat tinggal di ibu kota jawa tengah. Bali ndeso mbangun deso, jargon yang saya lihat diberbagai sudut kota. Tidak sedalam itu buat saya. Saya sebenarnya tidak berniat bali ndeso mbangun deso seperti jargon andalan pak gubernur itu. Simple saja, saya pengen keluar Jakarta, pengen sekolah dan dana yang sesuai dengan budget saya untuk melanajutkan srtata dua di UNDIP.
Saat pertama kali datang dan mensurvey untuk mencari kost-kostan saya merasa not too bad untuk tempat tinggal, tidak kumuh dan layak untuk kost. Saat itu badan rasanya pegal sekali lantaran perjalanan jauh sekitar enam jam dengan travel dari Purwokerto. Untuk menghilangkan rasa pegal coba kucari - cari salon muslimah untuk massage, dengan harapan pegal - pegal di badan saya bisa hilang. Setelah berjalan - jalan tak satupun salon di sekitar kampus yang khusus muslimah. Maka saya dengan sangat terpaksa masuk salah satu salon umum (bukan untuk muslimah).
Sesampainya dirumah kakak di Purwokerto, saya bercerita " bagus tuh kalo mau investasi salon muslimah, sepertinya belum ada disana. Kata kakak menyahutiku "sepertinya semarang lain dengan di Purwokerto,disana kurang begitu Islami". Mungkin karena itu pula tidak ada yang maumembuka salon muslimah di sekitar kampus. Terkait di Semarang kurang Islami, saya jadi teringat teman kakak dulu yang sama aktifis ormas Islam di kampung, ternyata kedapatan menghamili teman satu kampus di kota tersebut pula.
Dua minggu dirumah kakak Purwokerto saya rasa cukup dan hidupku kulanjutkan di Semarang. Panas adalah hal wajar yang disebutkan ketika menilai kota ini. Namun panas bisa diakali dengan AC atau kipas angin. itu bukan masalh buat saya, meskipun awal - awal saya merasa kurang nyaman dengan hal itu. Rasanya kok lebih panas Semarang daripada di Jakarta.Bertemu ibu kost yang baik adalah salah satu anugrah, Alhamdulillah....berpatner dengan Tyas tetangga kamarku juga menyenangkan, membuat hari - hariku membuka lagi kesenangan lama bahkan upgrade terus menerus tentang korea. Yup lantaran Tyas menyukai koreabaik movienya maupun k-popnya. Beruntung saya pernah suka drama dan serial-serial korea jadi bukanlah masalah berpartner tetanggaan kamar dengan Tyas.
Hal yang kukeluhkan adalah nuansa yang kering. Kering dari nuansa Islami. Misalnya untuk hal simple tentang adzan sholat lima waktu. Aneh memang, terbiasa di Jakarta mendengar azan bersait-sautan bahkan sering menikmati adzan yang begitu syahdu saat kost di tempat enyak di Buncit Jakarta dulu. Kenapa di kamarku jarang dengar adzan. Saya tanya ke Tyas, apa benar demikian? ya memang jarang terdengar, kadang ada adzan kadang juga tak terdengar.
Empat deret rumah kerarah kiri, disana ada mushola yang sedang diperbaiki, namun muadzinnya kadang ada, kadang tidak ada. Malah yang sering kudengar suara genjrang - genjreng anak - anak kost depan rumah dengan melantunkan lagu - lagu top fourty dalam negeri. Pengalaman paling unik kemarin saat mau berbuka puasa hari tarwiyah dan hari Arafah. Saya dan Tyas keluar pintu rumah untuk mencari dengar apakah sudah ada adzan maghrib atau belum,benar-benar ironis. Ini semarang bukan Eropa?, masak Islam sudah asing begini?
Senin, 29 Oktober 2012
Senin, 22 Oktober 2012
Perahu Kertas
Sore tadi baru sempat saya melanjutkan episode asmara kinan dan kugi yang terpisah oleh pembagian sequel film perahu kertas dan perahu kertas 2. Sebagai penyuka film drama saya termasuk puas, karena happy ending, sedikit berfikir juga filmnya. Begitu uniknya jalan cinta kugi dan kinan. Pelajarannya iklaslah dalam menjalani hidup ini, spesialnya tentang cinta. Dia akan menemukan jalannya sendiri.Betapa beruntungnya kinan dan kugi yang akhirnya happy ending. Karena tak semua orang yang hatinya ditemukan cinta akan berbalas jua dengan orang yang juga dihatinya ditemukan cinta untuknya. Cinta adalah ditemukan bukan menemukan. Namun hanya orang - orang yang mempunyai penghayatan yang dalam saja, menurut saya akan menjaga cintanya yang sudah ditemukan dalm hatinya. Seperti pak Wayan dalam film ini.Beliau seorang pelukis yang terbiasa jujur menjalani hidup, hal yang wajar bahwa beliau memilih pekerjaan dengan mengekspresikan diri dan jiwanya dalam kanvas dan cat. Pak Wayan mampu menjaga hatinya yang telah ditemukan cinta sejak bertahun-tahun lalu, sebelum kinan lahir tentu saja. Hal yang tak lazim bagi para laki-laki bisa berbuat demikian terhadap ketulusan hatinya dalam menyikapi penemuannya akan cinta.
Hal yang kedua yang membahagiakan kinan dan kugi adalh bertemu pasangan dengan passion saling melengkapi, sehingga mereka berdua dapat benar-benar utuh menjadi diri mereka. Kinan seorang pelukis yang mampu mengilustratorkan karya-karya kugi yang memilih menjadi penulis dongeng untuk anak - anak. saling menginspirasi, itu menakjubkan. Mempunyai pasangan kekasih dan akhirnya menikah dengan saling support karya satu sama lain adalah anugrah. Saya jadi teringat film 27 dresses. Begitu peliknya menentukan dengan siapa akan berlabuh, maka pilihanya jatuh kepada sahabatnya sendiri yang rajin memberikan komentar dan masukan untuk kebaikan kariernya, mungkin seperti itu sebaiknya jika berpasangan. menjadikan diri kita lebih baik lagi jika dibandingkan dengan saat tidak berpasangan.
Hal ketiga adalah menjadi arif dalam menyikapi tentang hati. meskipun bukan untuk kita hati itu, mungkin buat orang lain tapi musti ikhlas untuk kebahagiaan orang lain yang telah ditemukan hatinya oleh cinta.Luhde dan Remi (yang diperankan oleh Reza Rahardian, my favorite actor :)) adalh sosok manusia arif yang bisa mengikhlaskan dan meunjukkan kepada pasangannya bahwa hati pasangannya telah ditemukan oleh cinta dan cinta itu tidak menyentuh hati luhde danRemi. Sebagai tanda - tandanya adalah melihat orang ketika bercerita tentang seseorang matanya berbinar-binar, ikhlas memberikan apa saja tanpa diminta. Itulah kugy dan kinan. Kugy sangat bahagia dan matanya berbinar - binar ketika menceritakan tentang kinan kepada kakaknya, begitu juga ketulusan kinan membuat ilustrasi cerita kugy tanpa diminta. ini tanda bahwa sebenarnya mereka telah ditemukan oleh cinta satu sama lain.
Hal yang kedua yang membahagiakan kinan dan kugi adalh bertemu pasangan dengan passion saling melengkapi, sehingga mereka berdua dapat benar-benar utuh menjadi diri mereka. Kinan seorang pelukis yang mampu mengilustratorkan karya-karya kugi yang memilih menjadi penulis dongeng untuk anak - anak. saling menginspirasi, itu menakjubkan. Mempunyai pasangan kekasih dan akhirnya menikah dengan saling support karya satu sama lain adalah anugrah. Saya jadi teringat film 27 dresses. Begitu peliknya menentukan dengan siapa akan berlabuh, maka pilihanya jatuh kepada sahabatnya sendiri yang rajin memberikan komentar dan masukan untuk kebaikan kariernya, mungkin seperti itu sebaiknya jika berpasangan. menjadikan diri kita lebih baik lagi jika dibandingkan dengan saat tidak berpasangan.
Hal ketiga adalah menjadi arif dalam menyikapi tentang hati. meskipun bukan untuk kita hati itu, mungkin buat orang lain tapi musti ikhlas untuk kebahagiaan orang lain yang telah ditemukan hatinya oleh cinta.Luhde dan Remi (yang diperankan oleh Reza Rahardian, my favorite actor :)) adalh sosok manusia arif yang bisa mengikhlaskan dan meunjukkan kepada pasangannya bahwa hati pasangannya telah ditemukan oleh cinta dan cinta itu tidak menyentuh hati luhde danRemi. Sebagai tanda - tandanya adalah melihat orang ketika bercerita tentang seseorang matanya berbinar-binar, ikhlas memberikan apa saja tanpa diminta. Itulah kugy dan kinan. Kugy sangat bahagia dan matanya berbinar - binar ketika menceritakan tentang kinan kepada kakaknya, begitu juga ketulusan kinan membuat ilustrasi cerita kugy tanpa diminta. ini tanda bahwa sebenarnya mereka telah ditemukan oleh cinta satu sama lain.
Sabtu, 20 Oktober 2012
Pribadi Yatim Piatu
Tyas....tok - tok -tok.....suara pintu kamarnya kuketuk. Ya mbak...jawabnya singkat. Wah pasti sedang asyik dengan koleksi k-popnya neh....gumamku dalam hati. Tetangga kamarku yang imut dan baby face ini penggemar k-pop yang sedang merajai jagad dunia saat ini. Mulai dari Big bang dan lain sebagainya, ada empat band favoritenya dan saya hanya teringat bigbang saja. Itu juga mengingatkanku akan curhatan seupuku ketika dia googling big bang theory eh malah bigbang k-pop yang memenuhi wall google.
Ngobrol sama Tyas menyenangkan, membebaskan saya dan nyaman. Ada hal yang sepertinya sama. Asyik di kamar dengan dunianya masing - masing. Itu juga yang kulihat dalam diri Tyas, tahu apa yang menjadi kewajibannya namun paham apa yang sedang pengen ia lakukan dan itu sangat menyenangkan sehingga hidupnya terlihat lebih berwarna. Mbak golongan darahmu apa? knapa Yas tanya begitu? mbak....kalo di korea, orang lebih percaya golongan darah daripada ramalan bintang. mmmm sambil kusebut B golongan darah saya. Pantes...timpal Tyas. Menurut pemaparan Tyas orang yang bergolongan darah B itu super duper cuek, memiliki dunianya yang indah tersendiri. Rupanya golongan darah saya dan Tyas adalah sama.
Yas...beberapa hari lalu saya nonton oprah wienfriy dengan Mariey line (kalau tidak salah) sebagai tamunya.Mariey Line adalah seorang mantan aktres ternama dan kaya raya di amerika. sempet beberapakali terendus media dekat dengan beberapa aktor di Amerika namun kesemuanya kandas dan Mariey Line tetap berstatus melajang. Oprah bertanya apa yang terjadi dengan mereka (para aktor ternama yang diisukan dekat dengan Mariey line). Satu persatu Mariey line menjawab isu kedekatan- kedekatan tersebut...ya saya falling in love dengan beberapa diantara mereka , kami saling mencintai, dan akhirnya berpisah. Kenapa bisa demikian tanya Oprah melanjutkan pertanyaan. Mariy Line bercerita tentang analisa psikiaternya. Menurut sang psikiater Mariy Line adalah berkepribadian yatim piatu. Ia normal sebagai wanita, hanya saja ia menyukai dunianya sendiri tanpa siapapun. Ada kalanya ia falling in love, membangun hubungan dengan lawan jenis yang ia sukai, namun suka menyendiri. Diceritakan bahwa Mariey Line denga jet pribadinya bisa mendatangi tempat - tempat yang ia suka sendirian tanpa ditemani siapapun dan Ia suka melakukan itu.
Sesaat saya dan Tyas berpandangan. Yas kita tidak seperti Marie Line kan?....entahlah...hahaha Tyas tertawa... sungguh enak rasanya menghabiskan waktu untuk hobi-hobi yang saya dan Yas suka. Asik dengan diri sendiri tapi ini bukan autis ya....
Yas kita ini kan orang timur, dan muslimah....saya family oriented kok yas....memastikan kalau saya tidak seperti Marie Line, namun agak was-was juga tatkala melihat kenyataan saya sering asyik dengan hobi - hobiku sendiri. Seperti Yas yang kepingin ke korea setelah lulus kuliah, ingin menyendiri meninggalkan keluarganya meskipun mamaknya sudah memintanya tuk kembali ke Riau. Ah Yas...kamu masih muda ke korea saja sana, aku ikut mengompori gadis imut korban k-pop ini. Hahahaha...akhirnya kami berdua tertawa...
Ngobrol sama Tyas menyenangkan, membebaskan saya dan nyaman. Ada hal yang sepertinya sama. Asyik di kamar dengan dunianya masing - masing. Itu juga yang kulihat dalam diri Tyas, tahu apa yang menjadi kewajibannya namun paham apa yang sedang pengen ia lakukan dan itu sangat menyenangkan sehingga hidupnya terlihat lebih berwarna. Mbak golongan darahmu apa? knapa Yas tanya begitu? mbak....kalo di korea, orang lebih percaya golongan darah daripada ramalan bintang. mmmm sambil kusebut B golongan darah saya. Pantes...timpal Tyas. Menurut pemaparan Tyas orang yang bergolongan darah B itu super duper cuek, memiliki dunianya yang indah tersendiri. Rupanya golongan darah saya dan Tyas adalah sama.
Yas...beberapa hari lalu saya nonton oprah wienfriy dengan Mariey line (kalau tidak salah) sebagai tamunya.Mariey Line adalah seorang mantan aktres ternama dan kaya raya di amerika. sempet beberapakali terendus media dekat dengan beberapa aktor di Amerika namun kesemuanya kandas dan Mariey Line tetap berstatus melajang. Oprah bertanya apa yang terjadi dengan mereka (para aktor ternama yang diisukan dekat dengan Mariey line). Satu persatu Mariey line menjawab isu kedekatan- kedekatan tersebut...ya saya falling in love dengan beberapa diantara mereka , kami saling mencintai, dan akhirnya berpisah. Kenapa bisa demikian tanya Oprah melanjutkan pertanyaan. Mariy Line bercerita tentang analisa psikiaternya. Menurut sang psikiater Mariy Line adalah berkepribadian yatim piatu. Ia normal sebagai wanita, hanya saja ia menyukai dunianya sendiri tanpa siapapun. Ada kalanya ia falling in love, membangun hubungan dengan lawan jenis yang ia sukai, namun suka menyendiri. Diceritakan bahwa Mariey Line denga jet pribadinya bisa mendatangi tempat - tempat yang ia suka sendirian tanpa ditemani siapapun dan Ia suka melakukan itu.
Sesaat saya dan Tyas berpandangan. Yas kita tidak seperti Marie Line kan?....entahlah...hahaha Tyas tertawa... sungguh enak rasanya menghabiskan waktu untuk hobi-hobi yang saya dan Yas suka. Asik dengan diri sendiri tapi ini bukan autis ya....
Yas kita ini kan orang timur, dan muslimah....saya family oriented kok yas....memastikan kalau saya tidak seperti Marie Line, namun agak was-was juga tatkala melihat kenyataan saya sering asyik dengan hobi - hobiku sendiri. Seperti Yas yang kepingin ke korea setelah lulus kuliah, ingin menyendiri meninggalkan keluarganya meskipun mamaknya sudah memintanya tuk kembali ke Riau. Ah Yas...kamu masih muda ke korea saja sana, aku ikut mengompori gadis imut korban k-pop ini. Hahahaha...akhirnya kami berdua tertawa...
Jumat, 19 Oktober 2012
Sini Kini
Setiap saat yang kita rasakan adalah sebuah anugrah dari Tuhan yang luar biasa. Betapa kita telah diberi hidup tanpa musti membayar sepeserpun. Yup sini - kini adalah sebuah konsep merefleksi hidup dengan penuh kesyukuran tentang apapun yang kita hadapi hari ini maupun saat ini. Reza swami dari Dewi Lestari adalah pencetus konsep ini. Reza setahu saya bukanlah seorang muslim, beliau beragama budha, namun konsep sini kini yang Reza paparkan sangat relevan dengan konsep Islam tentang bersyukur.
Betapa seringnya para motivator memberikan motivasi untuk membuat target - target dalam hidup. Setelah saya rasakan, ternyata lebih nyaman dengan konsep sini kini. Biarlah hidup ini mengalir sesuai kata hati, dan biarlah nafas kita merasakan setiap detik perjalanan hidup kita. Dengan demikian kita tidak menjadi seseorang yang ambisius, bahkan hidup menjadi lebih damai dan tentram.
Ternyata demikian rahasia sini kini yang menjadikan pikiran dan jiwa kita menjadi damai. Jika hati dan pikiran damai maka kita akan menjadi jernih dalam memandang sesuatu atau masalah. Boleh berdebat tentang ini silahkan saja. Biasanya orang - orang yang rajin menonton acara motivasi atau sering mengikuti training - training motivasi akan tidak sependapat dengan saya dan Reza.
Betapa seringnya para motivator memberikan motivasi untuk membuat target - target dalam hidup. Setelah saya rasakan, ternyata lebih nyaman dengan konsep sini kini. Biarlah hidup ini mengalir sesuai kata hati, dan biarlah nafas kita merasakan setiap detik perjalanan hidup kita. Dengan demikian kita tidak menjadi seseorang yang ambisius, bahkan hidup menjadi lebih damai dan tentram.
Ternyata demikian rahasia sini kini yang menjadikan pikiran dan jiwa kita menjadi damai. Jika hati dan pikiran damai maka kita akan menjadi jernih dalam memandang sesuatu atau masalah. Boleh berdebat tentang ini silahkan saja. Biasanya orang - orang yang rajin menonton acara motivasi atau sering mengikuti training - training motivasi akan tidak sependapat dengan saya dan Reza.
Langganan:
Postingan (Atom)
Transfer Segmen Dakwah
"Kita yang butuh dakwah, bukan dakwah yang butuh kita." Pepatah itu kerap kita dengar. Memang pada kenyataannya dakwah akan tetap...