Saya lebih senang menyebut
perempuan daripada wanita . Perempuan diartikan dengan yang diempukan sedangkan
wanita adalah sebutan dari istilah jawa wanito yakni wani ditoto (berani untuk
diatur). Penyebutan perempuan yang bermakna yang diempukan mengandung maksud
bahwa posisinya adalah mulia yakni dianggap empu (sebutan penghormatan untuk
gelar semacam guru pada masa lampau). Perempuan itu mulia karena sebenarnya ia
yang banyak memegang kunci –kunci keberhasilan dimuka bumi ini. Banyak hal yang
bisa diciptakan oleh perempuan untuk bumi ini. Misalnya saja peran perempuan
sebagai seorang ibu yang menjadi sekolah bagi putra-putrinya yang utama dan
pertama (Madrosatul ula). Tentu saja
seorang ibu yang berkwalitas dan mengerti kaidah-kaidah pendidikan anak akan
menjadi lini pokok dalam pencetakan generasi mendatang di muka bumi. Maka ia
adalah peletak dasar masa depan.
Perempuan memang kaya dengan
berbagai karakter. Ada yang agresif ada juga yang dinamis ada pula yang anggun.
Mungkin saya lebih suka dengan karakter anggun. Bukan berarti karakter yang
lain itu salah, tentu saja tidak. Keanggunan untuk orang pada umumnya adalah
mengenai apa yang bisa dilihat dalam penampilan, gaya berjalan, cara bermake up dan lain sebagainya yang
hanya selesai pada apa yang dilihat mata. Sejatinya keanggunan perempuan itu
lebih indah melekat pada sikap dan perilaku seorang perempuan. Setiap perempuan
yang mempunyai sikap dan perilaku yang anggun ia akan enak dan luwes dalam
bergaul tanpa berlebihan. Dengan sikap anggun maka ia juga punya waktu /
mempunyai momentum untuk bisa menganalisa keadaan apa yang ia hadapi. Sehingga
respon perilaku terhadap kondisi yang ada tidaklah gagap.
Sering saya mengawasi perilaku
teman-teman dalam bersikap. Salah satunya mengamati perilaku teman- teman perempuan saat
menyukai lawan jenisnya. Lucu- lucu cara/ metode yang ia lakukan. Yang akhirnya
jatuh dan terperosok jauh dari kata anggun. Memang cinta itu buta, namun jika
seorang perempuan sudah melekat kepadanya karakter anggun maka ketika seorang perempuan
jatuh cinta kepada lawan jenisnyapun akan dapat bersikap anggun. Ada yang
dengan berbagai cara mendekati pria yang ia sukai dengan berbagai modus
misalnya berteman, ada pula dengan mengirimkan salam. Menurut saya itu sah-sah
saja namanya juga upaya. Namun ada pula yang saya tidak memahami model
pendekatan kepada lawan jenis yang disuka padahal jelas-jelas pria tersebut
berstatus berpacaran dengan orang lain. Logika hati seperti apa yang hendak
dipakai. Menurut saya perempuan tersebut tidak punya hati. Itu parah menurut
saya.... Wanita anggun itu yang banyak
diminati orang / pria, sehingga dalam menarik perhatian lawan jenis yang ia
sukaipun tidak dengan cara yang mohon maaf “murahan”. Bahkan sebenarnya
menyatakan suka dengan seseorang itu juga tidak perlu dengan kata-kata bisa
dengan raut muka yang berbeda, kerling mata yang berbeda yang terkadang hal-hal
semacam itu bisa dilihat oleh orang lain atau teman-teman kita. Dan itupun
sudah cukup membuat kita malu jika kita kelihatan berbeda dengan biasanya. Bahkan kita tidak membuat atau mengada-ada
untuk berekspresi semacam itu.
Itu hal pemandangan yang bisa
saya lihat terkait apa yang terjadi disekitar saya saat ini. Lucu dan kadang
membuat saya tersenyum sendiri lantaran berbedanya latar belakang masing-masing
orang dan karakter masing-masing orang. Sebenarnya keanggunan seperti apa sih
yang sebaiknya dimiliki oleh setiap muslimah. Bagi muslimah yang sudah paham
apa itu tentang hijab/ sekat antara laki-laki dan perempuan sebagai pegangan
dalam bergaul maka kondisi “murahan” itu tidak perlu lagi terjadi. Dalam
konteks saat ini menjaga hijab antara laki-laki dan perempuan memang sangat
sulit. Kerap kali dan hampir tiap hari kita dipertemukan dengan kondisi umum
yang baur antara laki-laki dan perempuan. Namun ada suatu kondisi saat hati itu
juga dihijabi. Muslimah yang sudah terbiasa menghijabi hatinya maka ia akan
sangat hati-hati dalam menjaga hatinya akan virus suka dengan lawan jenis yang
pada masa ABG dulu saat anak-anak Rohis
SMU sering menyebutnya dengan virus
merah jambu “VMJ”. Kenapa demikian? Karena virus ini benar-benar paten. Maka
muslimah yang sudah paham dan berusaha konsisten dengan jalan hidupnya termasuk
di dalam menemukan jodohnya akan sangat berhati-hati untuk menjaga hatinya.
Bahkan jangan sampai jatuh cinta terlebih dahulu. Jika sudah mulai ada
riak-riak suka maka hendaknya jangan cuma hijab hati yang ia terapkan namun
juga hijab secara fisik. Mulai mengurangi interaksi dengan lawan jenis tersebut
sebisa mungkin. Karena belum tentu dia juga menyukai kita. Kalau ternyata dia
suka belum tentu pula ia siap menikah. Maka Siti khodijah saat menyukai Nabi
Muhammad SAW melalui perantara untuk menanyakan keadaan Nabi Muhammad SAW.
Apakah Nabi Muhammad siap menikah dan apakah beliau bersedia dengan khodijah,
sehingga tidak terjadi fitnah diantara mereka karena melalui perantara. Dan
menurut saya itu bentuk keanggunan Khodijah. Dia tegas kepada diri dan hatinya.
Sehingga jauh dari lebel “murahan”.
Siti Khodijah menurut saya termasuk salah satu yang mewakili
sosok anggunnya seorang muslimah. Jadi anggun itu bukanlah pembawaan perempuan
saat berjalan digandeng, jalannya melambai, berbicaranya mendesah. Bukan itu.
Sekali lagi anggun dalam berperilaku dan bersikap. Bahkan terkadang saya
melihat perempuan yang belum berhijab namun sangat anggun dalam bersikap.
Karena memang secara umum hal keanggunan itu disepakati di seluruh muka bumi
ini. Misalnya dalam lagu lamanya Ronan Keating yang berjudul when you say nothing at all yang
menjadi soundtrack film lama Nothing Hill. Sebagai berikut liriknya :
It's amazing
how you can speak right to my heart
Without saying
a word you can light up the dark
Try as I may I
can never explain
What I hear
when you don't say a thing
The smile on your face let's me know that you need me
There's a truth
in your eyes saying you'll never leave me
The touch of
your hand says you'll catch me wherever I fall
You say it
best, when you say nothing at all
All day long I can hear people talking out loud (oh…)
But when you
hold me near (oh, hold me near)
You drown out
the crowd (drown out crowd)
Try as they
may, they can never defy
What's been
said between your heart and mine
The smile on your face let me know that you need me
There's a truth
in your eyes saying you'll never leave me
The touch of
your hand says you'll catch me wherever I fall
You say it best,
when you say nothing at all…
Begitulah...sebenarnya perempuan anggun memang idealnya dengan laki-laki
yang maskulin. Makulin secara karakter tentu saja. Perempuan anggun dan laki-laki
yang maskulin akan berbicara melalui bentuk sindiran jika mereka tidak berkenan
terhadap sesuatu. Terkadang sindiran itu
belum mampu diterima atau sampai kepada target yang akan kita ajak
komunikasi. Maka cara anak-anak yang belum dewasa akhirnya yang ditempuh.
Hendaknya kita mawas diri jika sampai ditegur oleh teman kita. Mungkin
sebenarnya kita sendiri yang belum peka terhadap apa yang terjadi. Bahkan
mungkin karena kita belum menjadi perempuan yang anggun dan pria yang maskulin sehingga
belum bisa menggunakan bahasa sindiran sebagai cara orang dewasa berbicara. Last but Not least karakter anggun bagi
perempuan itu penting, begitu pula karakter maskulin bagi laki-laki itu juga
penting. Somoga kita bisa tumbuh kearah lebih baik dalam menggapai predikat
anggun atau maskulin sehingga setiap saat adalah pelajaran sikap yang perlu
kita terapkan dan perbaiki dalam diri kita. Sungguh dengan banyak berteman dan banyak
referensi karakter teman kita bisa memilah dan memilih kira-kira keanggunan seperti apa yang ingin kita miliki. Sehingga
kian hari kita menjadi kian lebih baik dalam bersikap dan perilaku. Wollohualam bishowab.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar