Alhamdulillah wa syukurillah, mulai kembali
menulis meski kali ini di lapak yang baru. Sepertinya saya salah menggunakan
akun gmail saya yang lain untuk membuka blog saya
Noviatiendangmustaqimah.blogspot.com. Maka di lapak saya yang baru ini
Noviatiendang.blogspot.com saya akan kembali belajar menulis. Well...tulisan
perdana ini saya tulis diatas kereta jurusan Semarang-Jakarta. Saya mulai
kembali ke bangku kuliah untuk menyelesaikan komitmen saya untuk menyelesaikan
studi S2 di UNDIP. Jika dilihat saja maka akan terasa berat, capek, setiap
pekan harus bolak-balik Jakarta - Semarang, namun tak perlu dirasa cukup dengan
dilakukan saja. Maka ternyata bukan suatu masalah.
Tentu saja kegetiran hidup saya beberapa waktu
lalu mulai terobati. Mulai menemukan ritme hidup yang baru, mulai kembali
mencari simpul-simpul hidup yang bisa membuatku tersenyum. Saya teringat dalm
salah atu serial korea lama Meteor Garden, saat tow ming tse bertanya kepada
Sanchai tentang di masa kehidupan yang akan datang engkau mau jadi apa? Maka
Sanchai menjawab saya ingin menjadi rumput. Mereka mengenal reinkarnasi.
Maka Tow ming tse dan sanchai dapat berandai-andai dimasa reinkarnasi kelak
mereka akan menjadi apa.Bukan masalah reinkarnasinya yang ingin saya bahas,
namun masalh menjadi rumput. Bahkan menurut saya, diri kita inipun seperti
rumput. Ia akan tumbuh subur di tanah yang penuh humus dan yang cocok bagi
tumbuh kembangnya. Mungkin cuaca yang sejuk, dekat dengan sumberair atau
tanahnya banyak mengandung air sehingga rumput tadi akan hidup dan tumbuh
subur.
Rumput tentu saja akan mati jika ia berada di
tanah yang kering kerontang, dan bersuhu udara panas. Lihat saja sering kita
lihat rumput-rumput mengering saat musim kemarau. Begitulah sejatinya diri kita
dalam hidup. Proses pembentukan karakter yang menghasilkan jati diri kita tentu
telah mengakar kuat pada usia kita saat ini. Yang seumuran dengan saya tentu
sependapat. Jika kita telaah ternyata banyak aspek yang menyumbang terhadap
konsep pembentukan jati diri kita. Bisa dari keluarga, lingkungan sekitar
rumah, lingkungan pertemanan sekolah hingga kuliah, lingkungan kerja dan lain
sebagainya. Dan hasilnya jadilah diri kita dengan segenap keunikan karakter
bagi masing-masing diri. Hingga ada sebutan terhadap diri kita yang dibentuk
oleh lingkungan kita berada. Ada yang dikenal dengan karakter yang idealis,
baik hati dan tidak sombong, ramah, dan lain sebagainya terkait dengan karakter
unik yang menonjol dari diri kita.
Apapun sebutan itu maka terimalah keadaan diri secara
tulus. Mungkin memang benar apa kata orang-orang terhadap diri kita. Jika
karakter -karakter manusia bertemu acapkali terjadi ketidaksinkronan karakter.
Maka biasanya menjadi tidak berteman kurang cocok satu sama lain, sekedar say
hai saja dalam berteman. Anggaplah itu biasa-biasa saja. Biarkan saja
masing-masing pribadi memilih model pertemananya, memilih lingkungan yang tepat
dengan karakter dirinya. kenapa? lantaran diri kita seperti rumput tadi. Jika
diri kita menjadi lebih berkembang, lebih maju dalam hal pencapaian-pencapaian
hidup dengan lingkungan yang ada maka go a head. Namun jika lingkungan
yang ada tidak menuntun kita untuk menjadi lebih baik, atau membuat kita
bahagia maka tidak masalah jika kita berpindah lingkunga, Itu hal wajar dan
mungkin itu jalan terbaik yang dipilih.
Seperti diri saya saat ini. Memilih bekerja di
Jakarta dan bertemu teman-teman baru yang bisa membuat saya tersenyum kembali.
Ternyata lingkungan baru saya mengenal saya. Saya merasakan semangat baru
muncul dalam kegetiran hidup saya. "Rumput itu menemukan tanah yang cocok
untuknya".Aku mulai membuka buku-buku lamaku tentang wakaf, tentang
fundraising, dan satu hal yang membuatku senang. Ada yang mau meminjam dan
membaca buku-buku yang seingatku tak pernah ada yang tertarik untuk membaca
buku-buku koleksi saya tentang LSM atau NGO. Tentu saja saya
memulai pekerjaan baruku dengan menyusun stategy pendanaan tempat dimana saya
saat ini bekerja. Yup...saya saat ini bekerja di PPSDMS NF. Menurut saya
bekerja di Program Pengembangan Sumber daya Manusia Strategik itu menarik dan
banyak tantangannya untuk membuat saya mau berkarya lagi dan mulai merangkai
senyumku lagi, Why? karena saya dipertemukan lagi dengan passion saya,
Alhamdulillah ya Robb...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar