Jumat, 27 Februari 2015

Slamat Jalan Nunsky....

Beberapa hari lalu membuka-buka foto saat berlibur ke rumahmu bersama-teman-teman kuliah, ada dua foto yang kuhapus. Entah knapa tiba-tiba kangen melihat kenangan bersama Nunsky panggilan sayang kami untuk sahabatku Nunung. Hari senin kmaren Dekndut mengirimkan sms untukku, menanyakan kabar, memberikan cerita kebahagiaan tentang teman-teman saat kuliah di UNDIP. Bunga sudah punya baby namanya Bianka dan Bunga akhirnya memilih mengikuti swami ke Ternate. Trus undangan Yudain akan ngunduh mantu di Semarang nanti malam. Yudain sudah menikah seminggu lalu di Surabaya. Itu kabar bahagianya. Sedangkan kabar sedihnya adalah Nunsky sudah dipanggil Yang Maha Kuasa seminggu lalu which is tanggal 16 Februari 2015 di  salah satu rumah sakit di Sukabumi. Robbi betapa sedihnya saya, begitu cepat Nunsky di panggil olehNYA. Dalam usia 25 tahun lebih sebulan. Saya memang sedang diet Smartphone sehingga kurang update akan berita dari teman-teman siapapun itu. So harap dimaklumi ya akan keadaan ini, sedang menjalani diet Samrtpnone untuk mensukseskan program diet pikiran yang sedang saya jalani.

Setelah mendengar kejadian itu, tentu sholat ghoib yang bisa dilakukan, berdo'a agar Nunsky diberikan tempat terbaik disisiNYA dan keluarga haji Jabir diberikan kekuatan untuk menerima kejadian ini. Setelah meminta ijin Bunda (kakakku) akhirnya saya diizinkan untuk takziah ke Kudus, meskipun jasad Nunsky sudah dikuburkan. Berkereta Purwokerto - Semarang dan dijemput oleh teman-teman kuliah, Junsky, mbak Ane, Resa dan Wulan adek mbak Ane turut menemani saya ke Kudus. Bertemu ibunda Nunsky, berpelukan dan ibuknya Nunsky memohonkan maaf atas semua kesalahan Nunsky baik yang disengaja maupun tidak. Cium tangan ayah Nunsky haji Jabir, dan Haji Jabir langsung berseloroh, "sesek mbak Novi dada saya....." dan saya menjadi tidak banyak bisa berkata-kata, biasanya saya yang aktif bercerita ini itu menjadi banyak terdiam dan bersedih. Tapi Haji Jabir mengingatkan untuk bercerita yang senang-senang saja, untuk menghibur Ibuknya Nunsky. Iya Ibunda Nunsky masih berduka dan sering menangis sendirian karena selalu teringat Nunsky. Jika lihat baju-baju Nunsky Ibuk langsung menangis. 

Well...pertama kali bertemu Nunsky saat tes masuk kuliah di MM, ternyata Nunsky duduk bersebelahan dengan saya. Maka hingga kuliahpun NIM kami berurutan, saya kemudian NIM Nunsky. Di kelas pertama kali dekat saat tugas kelompok pertama kali di kampus. Belum lama mengenalnya Nunsky sangat terbuka akan kondisi kesehatannya, tentu tentang penyakit yang ia derita sejak kecil yang secara medis belum ada obatnya hingga saat ini yakni Thalasemia. Aku ingat sekali, saat Nunsky menceritakan penyakit yang ia derita dan aku menyimaknya  dengan seksama, dan mataku berkaca-kaca saat itu hampir menangis, mendengar penuturan Nunsky. Terbayang betapa kuatnya keluarga Nunsky diberikan amanah anak ini, bertahan dengan transfusi darah seumur hidup dan anak ini di depan mataku sama-sama menimba ilmu di bangku S2. Bukankah biasanya penderita Thalasemia dititipkan di penampungan dan cukup dijenguk sesekali oleh keluarganya, bahkan banyak yang tidak dianggap keluarga lagi oleh keluarganya lantaran menjadi aib bagi keluarga? Aku bersyukur sekali, Alloh SWT maha penulis skenario hidup dan maha sutradara kehidupan mengirimkan Nunsky dalam hidupku sebagai teman bahkan sahabat. Untuk bisa lebih memaknai hidup, mensyukuri hidup, memudahkan untuk meraih makna bahagia. Nunsky adalah guruku. 

Setelah selesai Nunsky bercerita tentang penyakitnya, pasti Nunsky menunggu ada cerita apa denganku? finally, saya bercerita datar tentang apa yang saya alami. Nunsky tersenyum, ayolah mbak Nopi itu belum seberapa dari sakitku, itu bukan masalah, mbak Nopi harus semangat! Hari-hari bersama Nunsky tentu sangat banyak menorehkan memory saat perkuliahan. Masih teringat kuat celotehan Nunsky : "mbak mau makan apa kita hari ini?" aku biasa menjawab "gayamu lho Nung...mau makan apa? kalo orang kaya ya begitu, coba kalau orang miskin pasti ngomongnya gini : "apa ya yang bisa kita makan hari ini?" hehehe...Nunsky biasanya tertawa renyah...."ah mbak Nopi.... salah ya aku mbak?" abis itu ngeloyor cari makan, dan favoritnya Nunsky adalah WS. 

Nunsky selalu mempunyai berita baru dalam hidupnya, heran juga...rame gitu, heboh gitu....hingga pernah Bogy temen kuliahku juga bilang begini :"mbak ono wae yo Nunung ki ceritane....pokoke ono wae....", dan saya mengiyakan dengan bahasa Semarangan "Hok o ig Bog....". Selain rame, Nunsky juga berpikirnya unik, menurutku. Tidak menggunakan pola pikir orang kebanyakan. Lebih sering out off the box kalau bahasa orang jaman sekarang. Setelah saya berkunjung kerumahnya untuk pertama kali dan bertemu Haji Jabir ya saya bilang : "pantes....lha wong sebehe we ngono..." (sebeh adalah sebutan ayah untuk logat Semarangan). Yang pasti buah itu tidak akan jatuh jauh dari pohonnya. atau pepatah jawa bilang gini ;"Kacang ora adoh soko lanjarane." artinya anak itu tidak akan jauh perangainya dari siapa orang tuanya dan bagaimana orang tua itu membentuk karakter anaknya. Bahkan sering kita temui bahwa anak adalah duplikasi karakter orang tuanya. 

Terakhir kali menelpon Nunsky adalah saat Nunsky menguploade foto tunangannya yang akan menikah rencananya bulan Juni tahun ini. Saya menanyakan perihal foto itu, apakah benar dan lain sebagainya, dan Nunski mengiyakan dan bercerita panjang lebar tentang perkenalannya hingga akhirnya mantap memilihnya sebagai calon swaminya itu. Good luck saya katakan demikian. Dan untuk kerjaan misalnya belum diijinkan keluar kota ya nurut saja sama orang tua karena kita semua tahu kondisi kesehatan Nunsky memang berbeda dengan orang pada umumnya. Hanya saja saya heran, kok bisa diijinkan Nunsky keluar kota ke Sukabumi menjadi dosen di salah satu Universitas disana? Biasanya tidak boleh jauh dari rumah, paling jauh Semarang, kalau jauh ya Jogjakarta, itu juga karena ada dek Heru adeknya disana, kalau tidak ada ya tidak diperbolehkan untuk jauh dari keluarga. Tapi memang takdir itu tidak bisa deelakkan. Nunsky akhirnya diperbolehkan menjadi dosen di Sukabumi dan sudah mengajar dua hari disana, dan itu berarti cita-citanya untuk menjadi dosen sudah tercapai. Kondisi tubuhnya droop, namun herannya HB darahnya 9 itu berarti tidak ada masalah dengan Thalasemianya, biasanya HB 6 saja Nunsky masih bertahan, ternyata diagnosanya adalah penyakit thypus. Sungguh mengagetkan!

Selamat jalan Nunsky, sungguh saya akan sangat merindukan hari-hari bersama Nunsky yang hanya tinggal kenangan. Nanti malam saya dan teman-teman akan ke Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) untuk menghadiri acara ngunduh mantu pernikahan Yudain, dan kamu tidak ada Nunsky diantara kami. Sungguh sedih, bahkan dulu kita ke MAJT, sholat, tilawah dan foto-foto di pelataran MAJT. Sekali lagi nanti kamu tidak ada. Hiks....yang pasti jika ingat Nunsky maka aku akan rajin donor darah ke PMI, mengingat banyak penderita thalasemia di negeri ini yang membutuhkan darah kita. Slamat jalan Nunsky......still menjadi guru kesyukuranku akan hidup.....love u....."Allohummaghfirlaha Warhamha Wangafiha Wa'fuanha....amiin"




Kamis, 19 Februari 2015

Obsesi Seorang Muslim

Pemuliaan manusia adalah pada otaknya. Meningkatkan kapasitas otak itu akan meningkatkan syari'at. Nah syariat itu berguna untuk untuk menjaga : Aqidah, Jiwa, akal, kehormatan, harta. (5 hal tujuan diturunkannya syari'at). Sebagai perempuan biasanya punya cita-cita untuk menjadi perempuan yang sholihat. Sholihat berasal dari kata soluha, yasluku, soleha yang artinya berguna atau bermanfaat. 
Kita diberikan potensi oleh Alloh SWT untuk berguna atau bermanfaat bagi kehidupan. Maka jika seseorang mempunyai potensi yang besar dan tidak memberikan kontribusi yang besar maka hukumnya dholim. Seseorang yang mempunyai cita-cita besar itu ternyata karena imannya baik. Ketika iman kita rendah maka hal yang terpikir adalah hal yang remeh - temeh. Adapun tingkatan seseorang akan obsesinya adalah sebagai berikut : yang pertama adalah kategori Defensif (bertahan), kategori ke-dua eksis yaitu terobsesi bagaimana seseorang bisa beramal atau berbuat, sedangkan yang ke-tiga adalah orang yang bisa memberikan manfaat yang lebih luas terhadap sesama. 

Adapun target seorang muslim hendaknya : yang pertama menjadi orang yang tidak melukai orang lain dengan kata-kata kita atau lisannya terjaga serta perbuatannya tidak merugikan orang lain, target yang ke-dua adalah tingkatan sholeha yakni baik hatinya baik lahir maupun batien, target yang ke-tiga adalah ikhsan yaitu dapat memberikan manfaat untuk sesama dan alam. Adapun orang yang baik salah satu contoh perbuatannya adalah pemaaf, yaitu orang yang memaafkan orang lain meskipun orang lain berbuat buruk kepada kita, hal ini yang disebut seseorang pada level Mukhsinin. Untuk obsesi manusia yang paling tinggi adalah yang ertama menjadi kholifah, yang ke-dua adalah pemakmur dan yang ke-tiga adalah bermanfaat untuk sesama. 

Agar terwujud segala obsesi kita yang perlu dilakukan adalah : amalkan ibadah wajib, tambah dengan ibadah nawafil (contohnya sholat rowatib), Bermunajat pada saat waktu - waktu mustajab (contohnya sepertiga malam terakhir), bergaul dengan orang - orang yang mempunyai obsesi tinggi, selalu bersilaturrahim atau bersahabat dengan orang - orang yang sukses dan menghindarkan diri dari lingkungan yang buruk karena lingkungan yang buruk akan memberikan input yang buruk pula bagi otak kita. Wollohu alam bii showab.......

Rabu, 11 Februari 2015

Berbagi Cinta Kasih


Cinta dan kasih adalah sesuatu yang sangat berkesan bagi semua manusia. Maka cinta dan kasih yaitu sama- sama menghasilkan makna yang tiada batas. Cinta adalah kekuatan manusia yang paling tinggi yang tiada batas. Oleh karena itu setiap orang memiliki cinta. Selain itu cinta juga merupakan sumber kekuatan dari segalanya. Kita tidak akan dapat mewujudkan setiap impian kita tanpa cinta karena cinta dapat memberikan dorongan dan motivasi terhadap diri seseorang untuk menghasilkan sesuatu yang diinginkan dapat tercapai dengan indah.

Cinta kasih tidak selalu ditujukan kepada pasangan kita tetapi pada dasarnya cinta kasih adalah anugerah yang dianugerahkan Tuhan kepada seluruh mahluk – mahluknya, misalnya, ketika seekor hewan yang hidup sendiriaan, sudah pasti nantinya akan mati dan tak tau arah, sama dengan manusia yang butuh akan makhluk lainnya untuk saling melengkapi. Seperti hewan dengan anaknya, ketika anaknya diganggu oleh hewan lainnya dengan sendirinya induk dari anak hewan tersebut melindungi anaknya. Naluri inipun ada pada manusia, dimulai dari cinta kasih orang tua kepada anaknya, begitu pula sebaliknya. Akan tetapi naluri kasih sayang ini dapat tertutup jika terdapat hambatan – hambatan misalnya pertengkaran, permusuhan, ketidaksukaan dan lainnya.

Kasih Sayang

Islam menghendaki agar kasih sayang  dan sikap belas asih dikembangkan secara wajar. Jika diperinci maka ruang lingkup kasih sayang ini dapat dibedakan menjadi beberapa tingkatan:
  • Kasih sayang dalam lingkup keluarga, kasih sayang orang tua kepada anak, kasih sayang suami kepada isterinya, kasih sayang antara orag yang bersaudara dan berkeluarga.
  • Kasih sayang dalam lingkungan bangsa. Perasaan kasih sayang dan simpati yang timbul akibat persamaan rumpun, suku bangsa, rasa senasib dalam perjuangan yang menyangkut kenegaraan.
  •  Kasih sayang dalam lingkungan keagamaan. Mencintai dan mengasihi sesama orang yang seagama karena memandang saudara dalam akidah dan keyakinan.
  • Kasih sayang dalam bentuk prikemanusiaan. Mencintai sesama manusia atas dasar pengertian bahwa manusia adalah sama – sama berasal dari satu keturunan, asalnya satu bapak dan satu Ibu.
  • Kasih sayang kepada sesama mahluk (universal). Misalnya saling mengasihi hewan dan tumbuh – tumbuhan.

Kasih sayang dalam pribadi seseorang antara lain :
  •    Pemurah : sikap infak, yakni rela membelanjakan harta bagi kepentingan keluarga dan sosial.
  •  Tolong – menolong : sikap gotong royong.
  •  Pemaaf : berlapang dada, memaafkan sahabat – sahabatnya yang pernah bersalah
  • Damai : Cenderung mengulurkan tangan, perdamaian kepada orang yang memusuhinya
  • Persaudaraan : Rasa kasih sayang kepada sesama mukmin dan muslim
  • Menghubungkan tali kekeluargaan (silaturrahim) : Seorang muslim tidak akan senang memutuskan tali kekeluargaan.

Bentuk Wujud Cinta Kasih

Bentuk Wujud Cinta kasih manusia kepada penciptanya adalah pengabdian, kesetiaan, ketaatan. Sebagaimana keterikatan manusia kepada Tuhannya. Sedangkan wujud cinta kasih mahluk hidup kepada sesamanya terbagi menjadi tiga :
  • .Cinta Philia yakni seperti cinta kepada saudara, cinta kepada orang tua , cinta kepada teman cinta kepada sesama.
  •   Cinta  eros yakni cinta yang menegakkan aspek ragawi (erotis)
  • . Cinta Amor yakni cinta yang menekankan aspek aspek psikologis dan emosi .
Unsur cinta adalah keterikatan, keintiman, dan kemesraan. Ketiganya menyatu dalam segitiga. Dan menjadi ketergantungan. Ketiga unsur cinta ini sama kuat. Namun jika ketiganya tidak sama – sama kuat akan mengakibatkan cinta yang hambar. Dan tidak ada keseimbangan antara yang satu dengan yang lainnya.

Sedangkan cinta kasih manusia kepada alam atau lingkungannya terwujud dalam bentuk menjaga lingkungan, menciptakan keserasian, keselarasan, keseimbangan dengan alam lingkungan sehingga dapat tercapai kehidupan yang aman dan tenteram.

Cinta kasih manusia kepada dirinya sendiri terwujud dalam bentuk menjaga dirinya sendiri. Unsur – unsur yang terdapat dalam cinta adalah simpati seperti kenal, tahu, pengertian, dan perhatian. Dan emosi seperti pengorbanan, tanggung jawab, saling menghormati dan kasih sayang.

Belas Kasihan

Belas kasihan  adalah perasaan welas asih atau kepedulian yang muncul akibat penderitaan orang lain. Dalam cinta kepada sesama diberi istilah belas kasihan, karena cinta disini bukan dilihat dari fisik atau materi melainkan dari penderitaannya. Kita perlu mempunyai rasa belas kasihan untuk membantu orang – orang yang sudah sepatutnya diberi perhatian yang lebih karena penderitaannya. *sumber agaiueo.tumblr.com 

Sabtu, 07 Februari 2015

Sekilas Tentang Hijab

Beberapa hari lalu, seperti biasa dalam rutinitasku sebagai fundraiser di PKPU berkunjung ke salah satu donatur, donatur kami ini adalah seorang dosen di UNSOED. Setelah selesai urusan berdonasi (baca pekerjaan) ternyata turunlah hujan lebat. Saya yang berkendaraan sepeda motor tentu saja menunggu terlebih dahulu untuk beberapa saat hingga hujan reda. Donatur ini menyampaiakan akan mengadakan riset tentang Hijab, tentu hal ini beliau sampaikan mungkin karena saya berhijab." Wah topik yang masih hangat untuk dibicarakan untuk saat ini", sahut saya.

Well...berawal dari film hijab besutan Sutradara Hanung Bramantyo yang akhirnya menuai kritikan pedas dari banyak kalangan dan yang terheboh adalah kicauan Hanum Salsabila Rais puteri Amin Rais penulis buku 99 Cahaya di Langit Eropa. Sayang Hanum sapaan akrabnya menghapus kicauan tersebut. Jika tidak pasti tambah seru dunia persilat lidahan di negeri ini, hehehe....Kenapa? pasalnya Hanum memberikan tuduhan Liberal untuk Hanung. Pertanyaan selanjutnya yang ada dalam benak saya adalah seperti apa sih Hanum berhijab?  Hanum, berhijab standart saja, bahkan tidak menutup dada , tapi ternyata berani mengatakan bahwa Hanung Bramantyio itu Liberal. Yup...karena memang dalam 99 Cahaya di Langit Eropa disebutkan bahwa berhijabnya Hanum adalah untuk membedakan antara muslimah dan non muslimah so hijab sebagai identitas muslimah. Jadi liberal dan tidak liberal itu bukan pada lebar atau tidaknya hijab yang dipakai ya? tapi pada pemikiran. Bener gak guys?kata cak lontong, mikir!!!

Lantas sebenarnya di Muhammadiyah itu ada gak sih guidence atau kaidah- kaidah syar'i mengenakan hijab itu seperti apa? kenapa Muhammadiyah? karena Hanum adalah puteri mantan orang nomor satu di Muhammadiyah. Lantas bagaimana dengan NU, jika dibandingkan dengan ormas sekaliber Muhammadiyah maka muncullah NU," spontan saja saya mah...", lihatlah bagaimana Bu Shinta Nuriyah dan mbak Yenni Wahid berhijab? Berbeda lagi kan? Pertanyaan selanjutnya sebenarnya bagaimana sih hijab menurut kajian di NU? Kenapa Kajian? Ujungnya adalah disitu menurut saya. 

Teringat saya dulu saat awal - awal training ZEDP 1 di Dompet Dhuafa, saya ngekost berbarengan dengan teman - teman sesama peserta training. Yang sekamar dengan saya mantan ketua keputian ROHIS UNPAD yang dari Tarbiyah. Di depan kamar saya, ada teteh yang mantan ketua keputrian ROHIS UNPAD juga dari Hizbut Tahrir dalam satu angkatan. Kalau dengan teman sekamar saya tentu saat itu hampir mirip lah gaya berpakaian dan berhijabnya. Hehehehe...lha wong sama-sama tarbiyah.Kalau sama teteh itu beda sedikit. Teteh selalu memakai gamis jika diluar rumah. Teteh juga menerangkan kepada saya bagaimana dalam kajian di Hizbut Tahrir tentang pakaian. Memang harus panjang tanpa jahitan. Teteh mengaji di Hizbut Tahrir sejak SMA.Maka untuk seragam putih abu-abunya juga disambung seperti gamis, bukan two piecies rok dan kemeja. Kalau mau jelasnya ya baca bukunya ustadz Felix siauw saja yang berwarna pink sejujurnya saya lupa judulnya hehehe...Jadi tahu kan klo ustadz Felix itu Hizbut Tahrir, Jadi kajian beliau tentang Hijab ya seperti itu. Pakaiannya Hizbut Tahrir. Kalau di Tarbiyah ya boleh saja pakai rok, pakai t-sirt, pake kemeja bagi muslimahnya. So yang membedakan adalah ngajinya dia dimana, fiqh yang diajarkan seperti apa?kan gitu.

  
Lantas saya menambahkan dalam sharing kemarin, bagaimana dengan yang bercadar? ya karena ngajinya di salafi atau wahabi, maka hijabnya plus cadar seperti itu. Namun donatur saya ini menambahkan," ternyata gak cuma wahabi dan salafi yang memakai cadar ada juga yang memakai cadar tetapi bukan dari salafi dan wahabi,"tambah beliau. Mungkin saja....Itu tadi yang istilahnya hijab yang bersumber dari kajian - kajian fiqh nya tarbiyah, Hizabut tahrir, Salafi dan Wahabi. Lantas bagaimana dengan tarekot atau yang sufi - sufi? Bagi mereka yang kajiannya tarekat justru yang penting tampil sederhana saja, maka malah jika mengenakan yang panjang-panjang itu tergolong sombong. Tuh, sudah lain lagi kan model hijabnya. Kalau parameternya sederhana, itu kan relatif ya...jadi pelajarannya, jangan suka melihat seorang muslimah itu hanya karena hijabnya sepanjang apa? hanya karena dia sudah berkaos kaki atau belum? Bukan gak mungkin yang ngajinya sufi - sufi atau tarekat ini penampilannya biasa saja mungkin hijabnya tidak menutup dada, tidak mengenakan kaos kaki tapi sudah pada level ma'rifat. Who knows? Berkhusnudzonlah dengan sesama muslimah.


Lantas menyoroti hijabvista dengan maraknya fashion on line dan para designer yang telah mengharumkan nama bangsa di kancah dunia fashion international cie...cie...lebay deh...Beragam menurut saya. Saya pernah bertemu Restu Anggraeni dan Fika dari Hijabbers Community ( HC) Pusat. Mereka adalah Humas HC pada waktu itu, sekitar tahun 2011an. Saya bertemu untuk urusan kerjasama dengan TWI Dompet Dhuafa. Dari cerita Etu dan Fika, mereka juga punya divisi kerohanian yang membeck up kajian bagi para designer HC yang dipegang oleh Fitri Aulia dan Gaida Tsuraya putri Aa Gym. Sekarang sudah mulai terlihat perubahan design dari Gaida Tsuraya , dulu saya amati tidak menutup dada hijabnya, sekarang sudah menutup dada. Nah kalau Fitri Aulia memang dari awal sudah Syar'i nad Stylist sesuai taglinenya. Denger dari teman Fitri liqo di Tarbiyah. Maka baju- baju hasil design Fitri  Aulia yaseperti itu.

Seru sebenarnya menguliti hijab. Bagus juga untuk diteliti.good luck risetnya.....Bagi para akademisi bagus untuk meneliti yang banyak masahahnya seperti ini, isu - isu yang pop itu menarik. Bagi umat juga akan mermanfaat.  

Transfer Segmen Dakwah

 "Kita yang butuh dakwah, bukan dakwah yang butuh kita." Pepatah itu kerap kita dengar. Memang pada kenyataannya dakwah akan tetap...