Kamis, 19 Februari 2015

Obsesi Seorang Muslim

Pemuliaan manusia adalah pada otaknya. Meningkatkan kapasitas otak itu akan meningkatkan syari'at. Nah syariat itu berguna untuk untuk menjaga : Aqidah, Jiwa, akal, kehormatan, harta. (5 hal tujuan diturunkannya syari'at). Sebagai perempuan biasanya punya cita-cita untuk menjadi perempuan yang sholihat. Sholihat berasal dari kata soluha, yasluku, soleha yang artinya berguna atau bermanfaat. 
Kita diberikan potensi oleh Alloh SWT untuk berguna atau bermanfaat bagi kehidupan. Maka jika seseorang mempunyai potensi yang besar dan tidak memberikan kontribusi yang besar maka hukumnya dholim. Seseorang yang mempunyai cita-cita besar itu ternyata karena imannya baik. Ketika iman kita rendah maka hal yang terpikir adalah hal yang remeh - temeh. Adapun tingkatan seseorang akan obsesinya adalah sebagai berikut : yang pertama adalah kategori Defensif (bertahan), kategori ke-dua eksis yaitu terobsesi bagaimana seseorang bisa beramal atau berbuat, sedangkan yang ke-tiga adalah orang yang bisa memberikan manfaat yang lebih luas terhadap sesama. 

Adapun target seorang muslim hendaknya : yang pertama menjadi orang yang tidak melukai orang lain dengan kata-kata kita atau lisannya terjaga serta perbuatannya tidak merugikan orang lain, target yang ke-dua adalah tingkatan sholeha yakni baik hatinya baik lahir maupun batien, target yang ke-tiga adalah ikhsan yaitu dapat memberikan manfaat untuk sesama dan alam. Adapun orang yang baik salah satu contoh perbuatannya adalah pemaaf, yaitu orang yang memaafkan orang lain meskipun orang lain berbuat buruk kepada kita, hal ini yang disebut seseorang pada level Mukhsinin. Untuk obsesi manusia yang paling tinggi adalah yang ertama menjadi kholifah, yang ke-dua adalah pemakmur dan yang ke-tiga adalah bermanfaat untuk sesama. 

Agar terwujud segala obsesi kita yang perlu dilakukan adalah : amalkan ibadah wajib, tambah dengan ibadah nawafil (contohnya sholat rowatib), Bermunajat pada saat waktu - waktu mustajab (contohnya sepertiga malam terakhir), bergaul dengan orang - orang yang mempunyai obsesi tinggi, selalu bersilaturrahim atau bersahabat dengan orang - orang yang sukses dan menghindarkan diri dari lingkungan yang buruk karena lingkungan yang buruk akan memberikan input yang buruk pula bagi otak kita. Wollohu alam bii showab.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Transfer Segmen Dakwah

 "Kita yang butuh dakwah, bukan dakwah yang butuh kita." Pepatah itu kerap kita dengar. Memang pada kenyataannya dakwah akan tetap...