Kamis, 05 Maret 2015

Kerelawanan (Volunterism)

Kerelawanan atau Volunterism adalah segala bentuk bantuan yang diberikan secra suka rela untuk menolong orang lain. Sedangkan relawan adalah seorang yang secara suka rela (uncoerced) menyumbangkan waktu, tenga pikiran, dan keahliannya untuk menolong orang lain (help others) dan sadar bahwa tidak akan mendapatkan upah atau gaji ats apa yang telh disumbangkn (Unremunerate).
Menjadi relawan adalah salah satu aktivitas yang dapat dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat sebagai wujud kepedulian dan komitmennya terhadap sebuah visi tertentu.

Dilihat dari pola pelaksanaannya ada tiga pola kerelawanan yang saat ini berkembang. Pertama, kegiatan kerelawanan yang dilakukan oleh individual dan tidak dikoordinir oleh lembaga atau organisasi tertentu. Aktivitas ini banyak berlangsung di masyarakat, namun sulit untuk diukur atupun diteliti karena dianggap sebagai kegiatan rutin harian. Kedua, kegiatan kerelawanan yang dikoordinir oleh kelompok, organisasi atau perusahaan tertentu, namun bersifat insidentil atu dilakukan secara tidak kontinyu. Misalnya, kegiatan bakti sosial dan donor darah dalam rangka ulang tahun lembaga atau perusahaan. Ketiga, kegiatan kerelawanan yang dikelola kelompok atau organisasi secara profesional dan kontinyu.
Pola ketiga ini ditandai dengan adanya komitmen yang kuat dari relawan (baik tertulis maupun lesan) untuk terlibat aktif dalam kegiatan yang dilakukan. Adanya aktifitas yang rutin dan kontinyu, serta adanya devisi atau organisasi yang khusus merekrut dan mengelola para relawan secara profesional. 

Relawan dapat dikategorikan menjadi dua kelompok, yaitu : 
Pertama, relawan jangka panjang, adalah relawan yang memiliki kepedulian dan komitmen tinggi terhadap suatu isu, misi, atau kelompok tertentu dan tersedia mendedikasikan diri untuk memperjuangkan isu/visi yang diyakininya dalam jangka waktu tertentu. Relawan jangka panjang memiliki ikatan emosi yang kuat baik dengan lembaga maupun isu atau program yang sedang dilakukan oleh relawan lembaga. Biasanya relawan tipe ini memiliki ikatan yang kuat terhadap isu/ tugas yang sedang dikerjakan dan sejalan dengan lamanya partisipasinya dalam suatu lembaga maka nilai, identitas diri dan ras kepemilikan terhadap isu / tugas lembaga yang akan meningkat. 

Umumnya, relawan jangka panjang direkrut melalui slah satu cara berikut :
Rekruitmen sendiri  (memiliki kepedulian dan komitmen terhadap suatu isu dan berusaha menemukan dan bergabung dengan lembaga / wadah yang dapat mewujudkan komitmen dirinya). Ketertarikan diri terhadap isu atau lembaga yang berkembang semakin kut (ikatan batin dengan suatu isu atau lembaga tumbuh menjadi lebih kuat).dan relawan (bergabung dengan lembaga karena ajakan staf atau relawan yang sudah bergabung terlebih dahulu). Karena semakin lamanya bergabung dan semakin meningkatnya kapasitas relawan dalam suatu isu atau atau program, relawan jangka panjang dapat dilibatkan dalam penentuan diskripsi tugas relawan, bahkan relawan tersebut dapat berinisiatif untuk menambahkan atau memodifikasi tugas-tugasnya. Bahkan apabila diperlukan mereka juga bersedia meluangkan lebih banyk waktu dan tenaganya agar misi yang diembannya tercapai. Pengakuan atau reward dari lembaga akan semakin memperkuat komitmen dan keterlibatannya dalam pencapaian misi lembaga. 

Relawan jangka pendek, adalah relawan yang bergabung dengan suatu lembaga hanya dalam jangka waktu tertentu. Biasanya relawan tipe ini memiliki kepedulian terhadap suatu isu tetapi tidak menganggap isu atau keterlibatannya dalam lembaga tersebut sebagai suatu prioritas dalam hidupnya. Relawan jangka pendek sebelum bergabung dengan sutu lembaga akan memastikan terlebih dahulu tentang deskripsi tugas yang akan mereka lakukan dan berapa lama komitmen yang harus merek berikan ke lembaga tersebut. Mereka hanya bersedia melakukan tugas-tugas yang sesuai dengan jangka waktu lama. Relawan jangka waktu pendek biasanya direkrut oleh suatu lembaga melalui salah satu cara berikut : mereka tertarik bergabung dengan sutu lembaga karena tertarik dengan diskripsi tugas relawan, bukan pada misi lembaga. Mereka terekrut melalui kegitan. Kegiatan atau event -event lembaga ,biasanya mereka tertarik pada jenis event atau kegitan yang dilkukn oleh suatu lembaga dan mereka bergabung dengan sutu lembaga karena ajakan teman. 

Agar suatu lembaga dapat memiliki cukup relawan jangka panjang, maka lembaga harus memiliki kegitan promosi internal yang bagus dengan cara memberikan pengakuan atau recognition baik formal maupun informal ke relawan yang dimiliki, memberikan tugas-tugas yang jelas menarik dan menantang, serta perlahan - lahan meyakinkan mereka agar bersedia memberikan komitmen yang lebih lama. Semua hal ini dapat dilakukan apabila lembaga memiliki design dan sistem manajemen kerelawanan yang efektif. Design dan sistem manajemen kerelawan dan disusun secara sistematis serta memandang program kerelawanan sebagai salah satu bagian dari komponen utama lembaga dalam upaya mencapai misi lembaga. 


** Dikutip dari  Tri sugirto Forum Peduli Bencana Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Transfer Segmen Dakwah

 "Kita yang butuh dakwah, bukan dakwah yang butuh kita." Pepatah itu kerap kita dengar. Memang pada kenyataannya dakwah akan tetap...