Senin, 19 Agustus 2013

Tiga Misi Manusia

Manusia hidup bukan tanpa sebuah misi. Misi yang pertama ketika kita dihidupkan oleh Alloh SWT adalah Ibadah. Misi beribadah merupakan misi utama sebagai umat manusia. Ibnu Qoyyimseorang ulama menyatakan bahwa ibadah itu bisa dilakukan karena ibadah merupakan kilatan hati. Kilatan hati terkait erat dengan apa yang di dengar, apa yang dirasa dan apa yang dilihat. Ibadah juga bisa terjadi jika manusia pandai memelihara memorinya. Memori sangat berkaitan erat dengan gagasan. Maka apa yang di dengar, apa yang dilihat dan apa yang dirasa sangat berpengaruh terhadap perasaan kita. Maka anjurannya adalah kita harus pandai memilih ketiga hal tersebut diatas sehingga kita selalu bisa berprasangka baik (khusnudzon) kepada Alloh SWT. 

Faktor ketiga yang sangat mempengaruhi terjadinya/ seseorang melaksanakan ibadah adalh faktor gagasan. Seperti yang telah saya utarakan diatas, bahwa gagasan hadir ketika memori kita terjaga dengan baik dengan cara mendekati apa yang didengar, dilihat dan dirasakan adalah hal baik. Maka memilih lingkungan yang baik adalah penting. Apa yang membedakan orang yang melakukan ibadah sholat dengan yang tidak melaksanakan ibadah sholat laksana orang yang mandi dengan orang yang tidak mandi. Orang yang sholat diibaratkan dengan orang yang mandi sehari lima kali, maka bayangkan jika orang yang tidak mengerjakan sholat seperti orang yang tidak mandi sama sekali. Tentu saja yang mandi lebih segar dan berseri. Dibandingkan yang tidak pernah mandi.

Misi manusia hidup di dunia yang kedua adalah sebagai kholifah. Sebagai kholifah diatas bumi maka manusia mempunyai tugas untuk menunjukkan rahmatan lil alamiin (Rahmat bagi seluruh alam). Cara agar menjadi rahmat bagi seluruh alam adalah dengan menegakkan kebenaran. Seorang kholifah itu menegakkan kebenaran agar terwujud rahmatan lil alamiin. Kenapa demikian? karena dengan mengerti itu maka ia akan mendapatkan manfaat. Maka mengapa kita harus menjadi seorang guru? Karena seorang guru itu harus berbekal ilmu. Maka terkadang kita mempunyai cita-cita yang lain. Misalnya saja saya hanya ingin bermanfaat buat sesama saja. Namun lihatlah Rosululloh SAW, banyak hal yang beliau bisa lakukan, dan salah satunya menjadi seorang guru bagi umatnya. Maka umat Muhammad sudah selayaknya meniru beliau. 

Terkadang ketika kita diuji dalm hidup,. maka terkadang hidup itu terasa berat, maka tips  agar jika diuji tidak terasa berat adalh dengan menjaga wudhu. Biar konsentrasi  bahwa hidup itu untuk Alloh SWT. Kalau ujian berat maka ucapkanlah Subhanalloh WaalaillahaillallohuallohuAkbar. Meringankan beban ujian yang kedua dapat dilakukan dengan cara bersedekah karena dengan bersedekah itu akan mendapatkan/meringankan beban ujian. Tips yang ketiga adalah bersyukur. Memotivasi diri untuk menjadi guru agar senantiasa bersemangat untuk selalu menambah ilmu. Karena dengan kita berilmu maka pembicaraan kita adalh hal yang baik, sehingga hati kita juga akan mengikuti untuk menjadi baik.

Ada sebuah proses untuk menjadi sholeh dan sholihah yaitu keyakinan, tindakan, kebiasaan, karakter harus dijaga agar baik. Maka dikenal istilah syeh yaitu seseorang yang mempunyai tingkat ruhiyah yang bersih. Pada level dibawah syech adalh ustadz, adapun tahap untuk bisa menjadi ustadz adalah dengan mendapatkan ilmu, kemudian akan mendapatkan manfaat dan tahap terakhir adalah mengembangkan ilmu.  Orang dikatakan berilmu adalah mereka yang bisa menyampaikan hal baik dan membuat orang berbuat baik. Sekian, Smoga bermanfaat....Wollohualam Biishowab...


 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Transfer Segmen Dakwah

 "Kita yang butuh dakwah, bukan dakwah yang butuh kita." Pepatah itu kerap kita dengar. Memang pada kenyataannya dakwah akan tetap...