Minggu, 30 November 2014

Work With Passion

Sudah lama saya tidak mengikuti training motivasi. Untuk menonton Mario Teguh saja kok rasanya malas ya...Sekarang MTGW temanya lebih ke anak-anak muda banget dan ke tema spesifik relationship edengan lawan jenis dalam istilah saya "cinta-cintaan". Mungkin karena hasil survei konsumen beliau dan mungkin karena follower beliau memang didominasi oleh anak-anak muda sehingga tema yang dibicarakan lebih kepada tema-tema yang saya sebut diatas "cinta-cintaan'.Dulu senang sekali saya menonton Mario Teguh saat tayang di  O channel yang mnerupakan tv lokal Jakarta, jika tidak menonton rasanya ada yang hilang atau rugi alias nyesel kok gak nonton, dan kebiasaan itu berlanjut saat Mario Teguh pindah ke televisi nasional Metro tv. Acara motivasi lain di televisi sebenarnya ada di salah satu TV kabel termahal di negeri ini. Hampir tiap malam ada acara motivasi itu. Namun karena TV dirumah kakakku tidak menggunakan TV kabel termahal itu maka jaranglah saya termotivasi dari siaran TV motivasi.

Beberapa hari lalu saya berkesempatan mengikuti acara "Enterpreneur's day" yang diadakan oleh BI perwakilan Purwokerto . Isinya motivasi dengan tema "work with passion" bersama Louis Sastrawijaya dan juga acara gendu-gendu rasa antara para pengusaha Banyumas dengan Bapak Bupati Banyumas. Kali ini saya akan sharing tentang tema motivasi " work with passion". Tentu yang biasa dilihat di TV kabel tentang tema tersebut diatas adlah nama carier couch negeri ini yakni Rene Suhardono. Meski berbeda gaya dengan Rene, Louis Sastrawijaya juga tidak kalah menarik. Energik dan berusaha terus menggali kreatifitas dan aktifitas peserta. 

"Work With Passion" dilakukan agar kita mencapai kesuksesan. Nah, agar kita sukses maka kita harus berubah. Cara kita agar berubah, bisa dimulai dari diri sendiri. Bisa dengan cara self Hypnoses Theraphy atau berubah oleh orang lain dengan cara dinasehati. Louis memberikan cara untuk self hypnoses theraphy dengan berpura-pura menjadi orang lain terlebih dahulu dan kita berpura-pura menasehati diri kita sendiri. Peserta diminta berinteraksi dengan kursi tempat duduk masing-masing. Dalam self Hypnoses Theraphy tersebut, peserta  diminta menyebutkan tiga hal yang harus dirubah dalam kebiasaan buruknya misalnya saja sifat malas menjadi rajin, tidak disiplin menjadi disiplin, tertutup menjadi tebuka. dan lain sebagainya.

"Work With Passion" jika digambarkan adalah seperti bangunan. Pada bagian atapnya diisi oleh senang dan menikmati. Peker jaan yang kita pilih hendaknya adalah hal yang kita senangi. Misalnya sajahobi kita yang dijadikan pekerjaan kita. Jika kita senang dengan pekerjaan kita, maka untuk menikmati pekerjaan kita bukanlah hal yang sulit. Kenapa harus senang dan menikmati? ya karena jika dihitung - hitung waktu yang kita gunakan untuk bekerja adalah yang terbanyak yang menyita waktu dalam hidup kita. Maka jangan sia-siakan waktu untuk bekerja dengan pekerjaan yang tidak menyenangkan. Bagaimana agar kita senang dan menikmati? caranya adalah dengan mengubah pola pikir / Mind. Pola pikir kita harus positif dan yang de-dua adalah Body yaitu gerakan badan kita harus kita buat semangat dan happy. 

Pada bagian dinding rumah/ bangunan "work with passion" adalah mengalami perkembangan dan memberikan kontribusi. Pekerjaan kita hendaknya mengalami perkembangan kwalitas. Jika berkarir ya kariernya naik, jika berbisnis ya bisnisnya untungnya naik. Agar bisa berkembang baik usaha maupun pekerjaan kita maka tindakan yang harus dilakukan adalah berkontribusi. Sumbangsih pikiran atau ide dan tenaga kita kontribusikan untuk pekerjaan atau bisnis kita. 

Pada bagian fondasi bangunan "work with passion" adalah nilai dan pekerjaan. Nilai dari pekerjaan kita, diharapkan dapat memberikan nilai untuk pekerjaan kita. Louis Sastrawijaya memberikan contoh bagaimana istrinya memilih resign dari pekerjaan kantornya dan memilih menjadi Ibu rumah tangga dan mengasuh sendiri putra-putrinya. Diceritakan pula, bahwa dalam setahun, istri beliau telah memecat sepuluh asisten rumah tangga atau baby sitter. Nilai mengasuh anak bukan pada keseharian kehidupan anak misalnya ganti pampers, jatah makan dan lain -lain, namun terletak pada kasih sayang yang dicurahkan kepada anak. itulah contoh nilai dari pekerjaan. Sedangkan aspek pekerjaan tentu dengan menggunakan ilmu dan informasi tentang perkerjaan kita. Misalnya di dapat dari bangku kuliah, dari buku-buku ataupun seminar-seminar yang terkait dengan pekerjaan kita untuk menambah daya ungkit pekerjaan kita. Sebagai penutup,  sudahkah kita bekerja dengan passion kita? itulah hal yang sepatutnya kita renungi setelah menyimak training motivasi ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Transfer Segmen Dakwah

 "Kita yang butuh dakwah, bukan dakwah yang butuh kita." Pepatah itu kerap kita dengar. Memang pada kenyataannya dakwah akan tetap...