Kamis, 16 Oktober 2014

Menggagas : Partai Nasional

Mulai kepikiran untuk membuat partai yang bagus. Mungkin bisa menjadi salah satu prototype partai yang baik di Indonesia, salah satunya. Kenapa demikian karena sudah banyak partai yang ada dan jika mereka senantiasa memperbaiki diri besar kemungkinan juga mereka akan menjadi baik.  Yang harus saya lakukan adalah berbicara mengenai ide ini kepada ketua KA FOSSEI mas Alfi Wijaya dan teman - teman di pengurus harian/ketua-ketua presdium KA FOSSEI. Perlu untuk dicermati pula bahwa ada salah satu ketua yang menjadi kader HTI sehingga pasti harus mengkondisikan beliau. Kenapa jelas karena HTI tidaklah mengenal partai dalam pergerakannya. Pasti ideku ini akan ditolak mentah-mentah.

Sebagai oraganisasi yang cukup besar di Indonesia dengan anggota alumni yang tersebar di seluruh pelosok negeri tentu ini menjadi pijakan kuat bagi kami KA FOSSEI untuk melahirkan partai. Banyak dari alumni FOSSEI yang juga aktifis pergerakan lain maka pas kiranya jika KA FOSSEI akan mewadahi aspirasi mereka yang tertarik untuk bergelut dengan politik. Mereka semua adalah mantan aktifis. Teman-teman sudah bisa melihat perbankan syariah di Indonesia saat ini tumbuh dengan pesat karena diisi oleh para aktifis ekonomi syariah, lembaga zakat, wakaf sebagai instrumen yang lain selain bank syariah juga mulai dimasuki oleh para aktifis KA FOSSEI, nampaklah isu kemarin yang sempat terdengar bahwa Jkowi akan membuat kementrian haji,zakat dan wakaf. 

Bukan masalah isu hilangnya kementrian agama yang akan kita soroti namun lahirnya kementrian baru yakni kementrian haji, zakat dan wakaf yang ini merupakan capaian prestasi para pegiat zakat dan wakaf bahwa instrumen zakat dan wakaf sudah mulai diperhitungkan dalam ranah kebijakan nasional. Bahkan mungkin bisa sebanding dengan kementrian-kementrian yang lain.Sudah ada alumni FOSSEI yang masuk dalam struktur salah satu partai di tingkat pusat. Ini merupakan bentuk aspirasi dari alumni FOSSEI yang sudah selayaknya diserap oleh pengurus KA FOSSEI.

Setelah membicarakan halide ini kepada mas Alfi Wijaya tentu tahap selanjutnya adalah menguatkan jalur komunikasi dengan FOSEI / KSEI masing-masing kampus. Dari penguatan jaringan ini maka akan mempermudah pembentukan KA FOSSEI masing-masing daerah/wilayah.Nanti KA FOSSEI akan dipetakan berdasarkan daerah/wilayah misalnya KA FOSSEI area Sumatera, Jawa, Bali atau Indonesia Timur. Alumni-alumni FOSSEI darimanapun akan di daftar menurut letak domisili saat ini mereka berada tanpa memandang dahulu mereka dari alumni kampus mana.Misalnya alumni FoSEI UNSOED Purwokerto dan berdomisili di Jakarta, maka silahkan bergabung dengan KA FOSSEI Jakarta.

Proses pendataan mutasi alumni perlu dicatatat rapi dari masing-masing KSEI di masing-masing kampus, hal ini merupakan cikal bakal membuat data base alumni dengan rapi. Untuk projek ini divisi hubungan dengan KSEI yang digaangi oleh saudara Hendro perlu diintensifkan. Maka dalam ide menggagas partai ini panglimanya adalah devisi saudara Hendro yakni KA FOSSEI dalam hubungannya dengan KASEI.Selain membangun data base alumni yang rapi, hal ini berguna juga untuk membangun pola kaderisasi yang rapi darii alumni KSEI kepada KA FOSSEI dan yang nanti berminat untuk terjun dalam kancah politik dalam Partai Nasional. 

Setelh pola kaderisasi terbentuk, langkah selanjutnya adalah membangun visi, misi, dan kelengkapan partai. Selain itu perlu untuk dipikirkan bagaimana posisi partai Nasional jika disandingkan dengan BMT TAFFIN dan TRAINING CENTER yang sudah dirintis oleh pengurus KA FOSSEI. Untuk saat ini perkembangan BMT TAFFIN sudah baik dan sementara untuk TRAINING CENTER masih menunggu partisipasi dari para anggota KA FOSSEI.  Adapun untuk tawaran bagan organisasi KA FOSSEI adalah sebagai berikut : KA FOSSEI terdiri dari BMT TAFFIN, TRAINING CENTER dan Partai Nasional.

Visi partai Nasional adalah menjadi partai nasional dan religius berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, Pelopor partai yang akan mencetak negarawan bangsa, Mengisi kancah politik dengan orang - orang muda yang cerdas, kreatif, dinamis,serta mempunyai pola kaderisasi yang baik dan transparan. Adapun alur pola kaderisasinya adalah sebagai berikut: Alumni FOSSEI mempunyai kesempatan bergabung kedalam partai Nasional dengan melalui tahapan yang pertama adalah recruitment, kemudian setelah recruitment akan diadakan training - training kemudian akan diadakan pembagian sesuai area yakni area kota/desa/kampung kelahiran, kemudian akan ada sesi blusukan di daerah kemudian mendulang suara. 

Tugas dari TRAINING CENTER yang sudah pernah ada, akan ditambah job disknya yakni selain melakukan training-training tentang ekonomi syariah juga akan menyelenggarakan training-training tentang politik untuk para alumni FOSSEI yang tertarik untuk terjun di partai Nasional. Sedangkan untuk adek-adek KSEI perlu juga untuk diberikan training-trining dasar tentang politik. Adapun latar belakang berdirinya Partai Nasional adalah karena yang pertama adalah faktor kegemasan terhadap aktifis partai yang ada saat ini. Mereka belum bisa menunjukkan sikap kenegarawanannya, hal ini terbukti dengan adanya transaksi barter kekuasaan yang cenderung jangka pendek / impulsif bukan untuk kepentingan jangka panjang. Selain itu, saat ini belum ada partai yang berisikan full anak-anak muda yang mantan aktifis.

Wajah Partai adalah Nasionalis,Religius,Professional,Mantan aktifis, dan idealis. Kelima hal tadi jika diramu maka akan menghasilkan out put politisi yang premium class. Misi kedepan partai adalah menjadi partai yang prestisius karena diisi oleh mantan aktifis kampus yang sudah mempunyai rekam jejak karya/kontribusi di masing-masing KSEI ataupun pada tingkat nasional di FOSSEI. Mencetak kader bangsa untuk menjadi pemimpin bangsa dengan menguasai ekonomi dan politik, bagaikan dua koin mata uang. Karena menerapakan kebijakan politik juga dengan kebijakan ekonomi adalah bersamaan seperti dua sisi dalam koin mata uang.

Benefit bagi FOSSEI/KSEI adalah mendapat tambahan anggota dari luar fakultas ekonomi yang berminat untuk nantinya ingin bergabung ke Partai Nasional, tentu ini dalam jangka panjang, setelah partai Nasional berkiprah di kancah Nasional. Selain itu, tentu kelak KSEI/FOSSEI akan mendapatkan tambahan materi yakni materi politik. Adapun benefit bagi KA FOSSEI adalah memberikan atau menciptakan ruang bagi alumni FOSSEI yang ingin terjun ke kancah politik, serta dengan menguasai politik nanti diharapkan akan mempercepat pembumian ekonomi syariah. 

Benefit bagi Indonesia adalah mendapatkan kader partai yang mantan aktifis, kenapa harus mantan aktifis? ya, karena mantan aktifis diharapkan bisa idealis. Selain itu juga dapat mendorong generasi muda bangsa (mahasiswa) menjadi aktifis bukan menjadi generasi muda mahasiswa yang alay, dan benefit yang terakhir adalah estafet kepemimpinan bangsa akan baik, lantaran banyaknya dan munculnya calon pemimpin yang mempunyai standart politik  premium class.
  











Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Transfer Segmen Dakwah

 "Kita yang butuh dakwah, bukan dakwah yang butuh kita." Pepatah itu kerap kita dengar. Memang pada kenyataannya dakwah akan tetap...