Senin, 13 April 2015

Kewiraswastaan Sosial

1.  Kewiraswastaan sosial pertama muncul sebagai aliran pemikiran untuk memadukan kepentingan sosial dengan manajemen usaha.  Kewiraswastaan sosial ini merupakan orang atau lembaga inovatif yang memajukan penciptaan dan penyelenggaraan usaha yang berhasil bagi mereka yang membutuhkan.  Salah satu ciri utama kewiraswastaan sosial adalah adanya upaya untuk membantu kesejahteraan pihak lain.  Ada titik berat bagi pihak yang dibantu oleh wiraswastawan sosial ini, yang dimasyarakat biasanya berada pada level menengah ke bawah.
 
2.  Usaha sosial ada untuk kepentingan komunitas pekerja-pemilik yang berusaha bersama-sama melalui kolaborasi, kooperasi dan penciptaan kemakmuran dan mekanisme pembagian harta milik.  Berbeda dengan usaha bisnis, usaha sosial berusaha mencapai peningkatan ekonomi komunitas atau kelompok yang kurang beruntung (Morato dalam Saidi; 9)

3.  Tahap kewiraswastaan sosial:
a.    Pemetaan lingkungan dan penilaian kesempatan
Pemetaan lingkungan membutuhkan kajian historis terkini dan perspektif mengenai industri yang ada saat ini di daerah tertentu.
b.    Evaluasi alternatif
Dalam eksplorasi peluang tertentu, perlu dilakukan evaluasi berbagai alternatif yang terbuka untuk mengambil keuntungan dari peluang tersebut.  Bisa jadi terdapat berbagai pilihan teknologi , proses produksi, pangsa pasar, titik masuk industri dan modus-modus organisasi yang berbeda.  Alternatif-alternatif ini dapat disajikan dalam sebuah daftar prioritas, dimana daftar itu disesuaikan dengan tingkat manfaat anggota usaha.
c.     Tahap pelaksanaan
Yaitu ketika seluruh sumberdaya dimanfaatkan untuk memajukan usaha
d.    Operasi komersial
Yaitu tahap dimana perkembangan bisnis mulai dikendalikan
e.    Ekspansi, integrasi, kontraksi dan konsolidasi
f.     Reorientasi, reorganisasi dan rehabilitasi

4.  Agar bisa bertahan, kewiraswastaan sosial membutuhkan daya hidup, antara lain:
a.    Wiraswastawan sosial: daya hidup primordial
Wiraswasta sosial didorong oleh semangat besar untuk memenuhi kebutuhan  lebih dari sekedar mendatangkan kemakmuran bisnis bagi para anggotanya.  Biasanya wiraswasta sosial digerakkan oleh visinya tentang masa depan yang lebih baik dan orientasi pengabdian untuk orang lain.
b.    Operasi usaha: daya hidup regeneratif
Bentuk usaha, bisa berupa klinik, gudang, uang, pasar, mesin, fasilitas dan sebagainya.
c.     Organisasi: daya hidup inti
Organisasi adalah inti dari semua kegiatan. Tidak mungkin uang, fasilitas, sumberdaya yang lain bisa menghasilkan sesuatu jika tidak diorganisasi dengan baik.
d.    Barang dan jasa: kehidupan kasat mata
Usaha sosial akan menghasilkan produk ataupun menyediakan jasa.  Barang atau jasa ini merupakan perwujudan kerja, esensi, suatu usaha.  Jika usaha sosial berhasil dalam menghasilkan output, berarti dia bisa membenarkan keberadaannya dan keberlanjutannya
e.    Dunia yang relevan: daya hidup luar
Setiap usaha yang dilakukan membutuhkan sebuah iklim yang relevan agar usaha yang dijalani tetap bisa bertahan

5.  Contoh kewiraswastaan sosial yang sudah dilakukan oleh PKPU adalah
a.    Pengguliran dana pinjaman ke kelompok ibu-ibu pedagang pasar wage yang berjumlah sekitar 20 orang.  Modal awal yang digulirkan sekitar 2 jt rupiah. Alhamdulillah sekarang sudah berkembang menjadi 5 jt rupiah. 
b.    Bekerjasama denga peternak-peternak kambing dan domba dalam rangka pemenuhan kebutuhan hewan qurban selama masa idul adha.  Disatu pihak PKPKU terbantu dengan adanya kerjasama tersebut karena adanya ketersediaan kebutuhan domba yang ready utuk di sembelih ketika idul adha. Dipihak lain, peternak-peternak plasma di kampung/ desa merasa terbantu karena ada jaminan hewan ternaknya terjual. Paling tidak secara ekonomi, para peternak bisa terbantukan dengan mekanisme tersebut. 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Transfer Segmen Dakwah

 "Kita yang butuh dakwah, bukan dakwah yang butuh kita." Pepatah itu kerap kita dengar. Memang pada kenyataannya dakwah akan tetap...