1. Kewiraswastaan
sosial pertama muncul sebagai aliran pemikiran untuk memadukan kepentingan
sosial dengan manajemen usaha.
Kewiraswastaan sosial ini merupakan orang atau lembaga inovatif yang
memajukan penciptaan dan penyelenggaraan usaha yang berhasil bagi mereka yang
membutuhkan. Salah satu ciri utama
kewiraswastaan sosial adalah adanya upaya untuk membantu kesejahteraan pihak
lain. Ada titik berat bagi pihak yang
dibantu oleh wiraswastawan sosial ini, yang dimasyarakat biasanya berada pada
level menengah ke bawah.
2. Usaha sosial ada
untuk kepentingan komunitas pekerja-pemilik yang berusaha bersama-sama melalui
kolaborasi, kooperasi dan penciptaan kemakmuran dan mekanisme pembagian harta
milik. Berbeda dengan usaha bisnis,
usaha sosial berusaha mencapai peningkatan ekonomi komunitas atau kelompok yang
kurang beruntung (Morato dalam Saidi; 9)
3. Tahap
kewiraswastaan sosial:
a. Pemetaan
lingkungan dan penilaian kesempatan
Pemetaan lingkungan membutuhkan kajian historis terkini dan perspektif
mengenai industri yang ada saat ini di daerah tertentu.
b. Evaluasi
alternatif
Dalam eksplorasi peluang tertentu, perlu dilakukan evaluasi berbagai
alternatif yang terbuka untuk mengambil keuntungan dari peluang tersebut. Bisa jadi terdapat berbagai pilihan teknologi
, proses produksi, pangsa pasar, titik masuk industri dan modus-modus
organisasi yang berbeda.
Alternatif-alternatif ini dapat disajikan dalam sebuah daftar prioritas,
dimana daftar itu disesuaikan dengan tingkat manfaat anggota usaha.
c. Tahap
pelaksanaan
Yaitu ketika seluruh sumberdaya dimanfaatkan untuk memajukan usaha
d. Operasi
komersial
Yaitu tahap dimana perkembangan bisnis mulai dikendalikan
e. Ekspansi,
integrasi, kontraksi dan konsolidasi
f. Reorientasi,
reorganisasi dan rehabilitasi
4. Agar bisa
bertahan, kewiraswastaan sosial membutuhkan daya hidup, antara lain:
a. Wiraswastawan
sosial: daya hidup primordial
Wiraswasta sosial didorong oleh semangat besar untuk memenuhi
kebutuhan lebih dari sekedar
mendatangkan kemakmuran bisnis bagi para anggotanya. Biasanya wiraswasta sosial digerakkan oleh
visinya tentang masa depan yang lebih baik dan orientasi pengabdian untuk orang
lain.
b. Operasi
usaha: daya hidup regeneratif
Bentuk usaha, bisa berupa klinik, gudang, uang, pasar, mesin,
fasilitas dan sebagainya.
c. Organisasi:
daya hidup inti
Organisasi adalah inti dari semua kegiatan. Tidak mungkin uang,
fasilitas, sumberdaya yang lain bisa menghasilkan sesuatu jika tidak
diorganisasi dengan baik.
d. Barang
dan jasa: kehidupan kasat mata
Usaha sosial akan menghasilkan produk ataupun menyediakan jasa. Barang atau jasa ini merupakan perwujudan
kerja, esensi, suatu usaha. Jika usaha
sosial berhasil dalam menghasilkan output, berarti dia bisa membenarkan
keberadaannya dan keberlanjutannya
e. Dunia
yang relevan: daya hidup luar
Setiap usaha yang dilakukan membutuhkan sebuah iklim yang relevan agar
usaha yang dijalani tetap bisa bertahan
5. Contoh
kewiraswastaan sosial yang sudah dilakukan oleh PKPU adalah
a. Pengguliran
dana pinjaman ke kelompok ibu-ibu pedagang pasar wage yang berjumlah sekitar 20
orang. Modal awal yang digulirkan
sekitar 2 jt rupiah. Alhamdulillah sekarang sudah berkembang menjadi 5 jt
rupiah.
b. Bekerjasama
denga peternak-peternak kambing dan domba dalam rangka pemenuhan kebutuhan
hewan qurban selama masa idul adha.
Disatu pihak PKPKU terbantu dengan adanya kerjasama tersebut karena
adanya ketersediaan kebutuhan domba yang ready utuk di sembelih ketika idul
adha. Dipihak lain, peternak-peternak plasma di kampung/ desa merasa terbantu
karena ada jaminan hewan ternaknya terjual. Paling tidak secara ekonomi, para
peternak bisa terbantukan dengan mekanisme tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar