Rabu, 19 Desember 2012

5 cm

Gantunglah impianmu 5 cm di depanmu....raihlah! karena hanya perlu lebih banyak kaki melangkah dari biasanya, otak berpikir lebih keras dari biasanya, mata menatap kedepan, dan disertai doa.....
Itu kira-kira pesan dalam untuk kami penonton yang notabene generasi muda Indonesia. Positif,sangat membangun, menambah kecintaan terhadap negeri ini. Buat saya senang dan banyak berdzikir dengan ucapan subhanalloh berkali-kali saat besutan-besutan kamera yang sangat luar biasa tatkala menjadikan gunung Bromo dan sekitanya menjadi latar cerita ini. Minimal saya pengen kesana daerah Bromo dan sekitarnya. Subhanalloh...itu indah sekali....

Acungan Jempol buat mas Rizal Mantovani sang sutradara yang bisa menjadikan imaginasi para pembaca novel 5cm menjadi hidup tervisualisasikan. Terbayang bagaimana tantangan Mas Rizal dan crew membawa peralatan dan melakukan shooting di puncak gunung yang sangat susah dan beresiko. Bahkan dalam sebuah berita para pemeran utama diasuransikan senilai 10 milyar, mengingat ini memang penuh resiko.  Salut buat para pemain. Yang utama Denny Sumargo yang biasanya saya tonton bermain apik saat liga basketball tanah air IBL ternyata bisa juga beracting menjadi bang Arial yang menyayangi adeknya luar biasa, sehingga bisa kita lihat bahwa cinta antara kakak dan adek juga begitu indah dapat digambarkan. Bukan cuma cinta sepasang kekasih saja yang bisa digambarkan dalam kebanyakan fil-film yang biasanya ada.

Mas Denny Dirgantoro termasuk cerdas dalam novelnya, Dia mampu menyampaikan pesan-pesan moral dengan bahasa anak sekarang, tidak menggurui namun santai dibawa oleh para pemain yang ada. Bahwa hal yang baik /  pesan yang baik tidak harus disampaikan dengan cr yang berat dan serius namun bisa sambil tertawa-tawa. Seperti Sang penyair Zafran, yang sering membuat penonton tertawa bahkan sampai ngakak lantaran gayanya yang puitis. Namun karakter Zafran yang akrab dipanggil Juple itu juga menarik, lantaran ia menyukai sastra. Saat ini tak banyak anak muda yang sangat menyukai sastra seperti zafran.Bahkan Anak muda kita lebih senang menggunakan bahasa-bahasa alay dalam pergaulannya. Ini menarik untuk mempopulerkan sastra kembali dikalangan anak muda kita. Menjadi sosok seperti Zafran yang unik ternyata juga oke, buktinya Riani naksir berat sejak dahulu sama Zafran.

Selain pesan tentang bagaimana meraih mimpi, juga pastinya tentang persahabatan. Buat saya sendiri, film ini mengingatkan saya akan sahabat-sahabat saya saat saya SMP , SMA maupun masa kuliah dulu.  Bersahabat dengan perbedaan karakter itu sebenarnya baik. Itu menciptakan ruang untuk berbeda antara kita dengan sahabat kita. Sebenarnya kunci persahabatan itu bisa langgeng lantaran hal itu. Sahabat kita tidak harus sama karakternya dengan kita. Boleh berbeda, kuncinya adalah memberikan ruang untuk perbedaan itu. Mungkin secara sifat adalah openmind tepatnya. Jika kita bisa opendmind terhadap sahabat kita, maka akan langgeng persahabatan itu. Why? karena ruang untuk menjadikan kita berbeda dengan sahabat kita itu selalu diupayakan ada keberadaannya. 

Last but not least selamat kepada mas Doni dirgantoro atas sukses novelnya, dan saya berjanji akan membaca novel mas yang lain setelah ini. Beberapa waktu lalu sudah sempat melihat novel mas yang baru terpampang di Gramedia insyaAlloh saya akan baca. 5 cm saya sudah baca 6 atau 7 tahun lalu, alhamdulillah bisa membuat saya ngakak sendiri dan sore ini film 5 cm yang disutradarai mas Rizal Mantovani bisa juga membuat saya ngakak bersama-sama di Bioskop. Tentu saja tanpa meninggalkan pesan-pesan yang penting yang saya serap ketimbang dari ngakaknya. Sukses juga perfilman Indonesia. Akhir-akhir ini beberapa judul film lagi, yang masih juga karya anak negeri ingin saya tonton....jayalah film Indonesia.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Transfer Segmen Dakwah

 "Kita yang butuh dakwah, bukan dakwah yang butuh kita." Pepatah itu kerap kita dengar. Memang pada kenyataannya dakwah akan tetap...