Kamis, 18 September 2014

Peggy sudah tidak pusiiiiing lagi.

Beberapa waktu lalu, saya berkesempatan mengikuti sesi bersama Peggy Melati Sukma yang sering kita sebut Peggy dalam sebuah event di Islamic Book Fair di Purwokerto. Peggy yang sangat terkenal dulu dengan aksen pusiiiing itu kini ternyata sudah berubah menjadi seorang aktvis muslimah yang energik dan kontributif. Dalam event tersebut diadakan lelang karya-karya peggy sekaligus beramal untuk saudara-saudara kita di Palestina. Sungguh menyenangkan melihat kegiatan lelang hijab peggy dengan harga Rp.200.000, 00. Membeli hijab sekaligus bersedekah untuk Palestina. Selain hijab juga buku-buku karya peggy yang sudah berjumlah 3 buah buku dengan harga lelang Rp.150.000,00 dan Rp.100.000,00.

Dalam lelang tersebut alhamdulillah saya masih kebagian satu buku peggy yang menarik judulnya "kujemput engkau di sepertiga malam." Buku setebal empatratusan halaman yang berisi curahan perjalanan hijrah peggy menjadi aktivist muslimah yang menurut saya menuju kaffah, dengan hijab syar'inya dengan keshalihan ibadahnya, sholat tahajudnya di sepertiga malam, shoum sunnahnya. Saat datang ke Purwokerto kemarin, Peggy sedang berpuasa alyaoumul bit.subhanalloh...Sebenarnya apa yang terjadi dengan peggy hingga peggy mencapai kondisi seperti sekarang ini. Pengalaman dan pergulatan batin apa yang ia alami hingga bisa berhijrah menjadi sosok aktivis muslimah yang sholihah dan syar'i seperti itu.

Ternyata ujian orang hebat itu juga sehebat dirinya ya....ungkapku dalam hati. Seperti dalam Alquran Alloh sudah firmankan, bahwa Alloh SWT akan memberikan ujian sebatas kemampuan hambaNYA. Begitu juga Peggy yang memang sudah menjadi aktivis sosial hingga kancah internasional. Pada saat itu sudah berkecimpung di dunia sosial hanya belum syariah. Menurut saya sama-sama mulia hanya saja pelurusan pada niat menjadi kian tajam dan syahdu tatkala seseorang berimbang antara aktivitas ruhiyah dan aktivitas jasadiyahnya. Dulu peggy mengaku belumlah menggrakkan ruhiyahnya untuk dekat dengan Alloh.

Ujian hidup peggy hingga saat ini yang terberat dalam hidupnya adalah perceraian dengan swaminya dan penyakit yang di derita setelah perceraian. Diceritakan bahwa sakitnya peggy hingga Alloh mengambil wajah peggy dengan jerawat yang besar dan jerawat itu mengeluarkan darah dan nanah. Dalam kondisi sakit dan kehidupan swami isteri yang gonjang ganjing peggy kembali menemukan dirinya dalam saat-saat sunyi di sepertiga malam terakhir. Saat bisa curhat kepada Alloh. Namun peggy juga bertutur bahwa dahulu saat SMP juga suka bertahajud. Bahkan saat TK dan SD peggy bersekolah di sekolah Islam. Masa golden agenya diisi dngan kegiatan keislaman juga, seperti belajar mengaji dan lain sebagainya. Begitu pentingnya masa golden age bagi seseorang dalam pertumbuhan hidupnya. Seperti peggy saat rapuh dan hidup didera ujian dan berantakan dalam istilah peggy. Maka masa golden age itu kembali dalam benaknya.

Sholat tahajud dan perenungan saat di sepertiga malam adalah kuncinya. Subhanalloh begitu simbol diluar hijab syar'inya dan keshalihan ibadahnya menurut saya itu ideal. Hijabnya syar'i, rajin tahajud, rajin shoum, menjadi aktivist muslimah dengan # akhwat bergerak nya menurut saya is perfect. Hendaknya sosok seorang aktivis seperti itu. Kuat secara konsep dan tindakan, tapi tidak rapuh dalam amal ibadahnya. Terima kasih peggy,inspiratif dan ingin seperti peggy. Mampu menaklukkan dunia dengan menjadi aktivis sosial dan mampu sholihah dalam ibadah. Menjadi aktivis sosial kaliber internasional tentu tidak mudah. Memenangkan program-program kemanusiaan dan sosial skala internasional tentu memerlukan skill yang baik dan dedikasi. subhanalloh Peggy...dua jempol untukmu....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Transfer Segmen Dakwah

 "Kita yang butuh dakwah, bukan dakwah yang butuh kita." Pepatah itu kerap kita dengar. Memang pada kenyataannya dakwah akan tetap...