Selasa, 09 September 2014

Barokalloh....

Hari ahad kemarin, tepatnya tanggal 7 september 2014 sepupu saya Nurul laelani melangsungkan pernikahan dengan laki-laki pilihannya yang bernama Rusmany.Alhamdulillah wa syukurillah Nurul sepupuku akhirnya memilih jalan yang disukai Alloh dalam melaksanakan pernikahannya. Sebelumnya bertaaruf dan kemudian menikah tanpa pacaran. Begitulah Alloh membolak-balikkan hati seseorang. Dan menurutku Nurul termasuk yang diberi hidayah oleh Alloh untuk menjalankan perintah Alloh menggenapkan separuh diennya dengan cara yang disukai Alloh yakni bertaaruf. 

Proses yang syar'i sering dilupakan oleh orang kebanyakan ketika akan menikah. Biasanya orang hanya melihat hasil akhirnya saja, siapa menikah dengan siapa. Padahal menilik dengan cara apa ia menikah apakah melalui taaruf atau cara yang lain yang tidak syar'i bukanlah masalah. Menjaga kebrkahan pernikahan memang harus diawali dengan cara yang benar dan disukai Alloh, tentu dengan jalan taaruf bukan pacaran. Karena tidak ada pacaran dalam Islam, yang ada pacaran setelah menikah. 

Nurul berhijrah, memakai hijab kira-kira baru setahunan ini. Masih teringat saat saya diminta menemaninya mencari rok untuk bawahan di salah satu mall di depok. Bahkan akhirnya nurul jarang mengenakan rok karena kesehariannya harus mengendarai motor dan sempat terjatuh. Memang tidak semua wanita terlatih menggunakan rok dan naik motor. Saya dan teman-teman kerja saya memakai rok dalam kesehariannya tetapi juga biasa mengendarai motor, semua adalah kebiasaan dan niat yang kuat untuk lebih mengindahkan apa yang disukai Alloh, termasuk berpakaiannya seorang wanita yang tidak menyerupai laki-laki yakni menggunakan rok salah satunya. 

Last but Not Least baarokallohulaka wabaarokaalaika wajama'a bainakuma fii khoirin buat Nurul sepupuku dan Rusmany swaminya. Istiqomah terus ya Rus untuk belajar Islam dan mengamalkannya, semoga bisa menjadi pemacu juga bagi saya untuk segera mengikuti jejak Nurul yakni menikah, amiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Transfer Segmen Dakwah

 "Kita yang butuh dakwah, bukan dakwah yang butuh kita." Pepatah itu kerap kita dengar. Memang pada kenyataannya dakwah akan tetap...