Minggu, 04 November 2012

Ulang Tahunku Tahun ini.

Sudah merasa tua, merasa sendiri. Akhirnya ada rasa itu, malamjam 12.00 WIB kemarin saat saya ulang tahun tak seperti biasanya saya menangis. Betapa terasanya kesendirian ini. Atau entah karena sedang menstruasi sehingga saya sangat sensitif. Tahun ini tak satupun orang mengucapkan selamat ulang tahun kepadaku. Waktu saya masih mencantumkan tanggal ulang tahunku di facebook, biasanya ratusan ucapan ulang tahun memenuhi waal facebook saya. Ini tahun kedua saya tak diberikan ucapan selamat ulang tahun. Tahun lalu masih ada satu orang sesama teman penggerak ZISWAF yang mengucapkannya via facebook saya. Tak lupa pula My beloved sister juga mengucapakan. Tahun ini tak satupun yang mengucapkannya. Penting?

Tidak juga sepertinya. Lantas kenapa menangis? Sedih juga ternyata berasa sendiri, padahal Alloh itu sangat Rohman dan Rohkim, hanya saja hambaNYA yang sering lupa akan hal itu. Come on Nopik, saat ini kau telah dikirimkan keluarga barumu di Semarang. Ada Tyas, Ibu, dek Sandy, dek Reghel, Bapak mbak Khottim dan mbak Ria yang selalu mendampingimu terus tumbuh menikmati sisa-sisa usia yang Alloh berikan. Betapa sayangnya ibu sama anak-anak meskipun bukan anak sebenarnya tapi hanya anak kost.Astaghfirulloh saya lupa mensyukuri ini.

Hari ini 5 Nopember Bapak ulang tahun. Ibu memesan nasi tumpeng dan camilan, kami makan siang bersama dan ada dua budhe kakak Bapak yang juga hadir. Betapa bahagia dikelilingi keluarga dalam susah maupun senang. Kenapa dalam susah? bukankah ulang tahun adalah senang? Jarang Bapak bisa merayakan ulang tahun dirumah. Bapak sakit kakinya karena penyempitan pembuluh darah sehingga Bapak berhenti dahulu berlayar seperti biasa sebagai kapten Kapal.Momentum ulang tahun bagi sebuah keluarga adalah baik, saat bisa berkumpul bersama memberikan kado itu sangat indah menurut saya. Saya juga terharu tatkala Bapak menerima kado dari mbak Khottim dan mbak Ria dua asisten rumah tangga dirumah ini. Betapa berkelimpahan kasih sayang Bapak. Saya iri sama Bapak.

Dua hari ini teringatku kepada memori  akan kebersamaan sebuah keluarga, ya yang dahulu juga pernah kumiliki. Tanpa sadar saya tercengang, tatkala kemarin saya dan Tyas menyelesaikan episode drama korea tentang hantu yang dikirimkan kembali untuk menemani hidup. Orang yang sangat menyayangi sesuatu biasanya akan mengubur dalam dan melupakan semuanya hingga sampai melupakan. Dalam film itu Si pemeran utama lupa tentang keluarganya lantaran dari kecil/TK ia ditinggalkan dan hidup sebatang kara. Berkali - kali mencoba untuk bunuh diri namun tak pernah berhasil. Hingga tumbuhlah keinginan untuk terus hidup tatkala ia dipertemukan dengan orang baru yang akan bersama-sama menemaninya tuk hidup bersama.

 Tentu saja saya belum pernah mencoba untuk bunuh diri, saya terus bertahan meskipun sendirian. Masih ada kakak,meskipun kakak juga sudah punya kesibukan sendiri lantaran sudah ada swami dan ponakan saya, tak seperti dulu kakak yang selalu ada buat saya. Baru teringat bahwa saya dulu tak pernah menguploade foto - foto Umi, Bapak dan mbak Septi kakak pertamaku. Ya jawabanya ternyata seperti di film yang kemarin kutonton. Secara psikologis orang yang sangat mencintai dan menyayangi sesuatu maka akan melupakan semuanya. Secara tak sadar itu yang saya lakukan. melupakan semuanya kenangan indah bersama keluarga sederhanaku di kampung. Lantaran semuanya begitu indah tuk dilupakan. Hingga saya menguploade foto bersama Umi, Bapak dan mbak Septi itupun karena kakak iparku meminta tuk dikirimi foto mereka, maka saya mensken foto-foto tersebut. Betapa dalam kenangan indah bersama kalian.

Dalam senidri, terus mensyukuri hidup, ada Alloh disana yang menemaniku jadi Nopik tidak usah takut, terus berdoa dan brusaha agar dipertemukan dengan teman hidup bersamamu yang akan kau sebut ayah bagi anak - anakmu kelak...sehingga hidup tidak sendirian lagi, sehingga tidak perlu menangis saat ulang tahun ada teman yang merayakannya, sehingga tak perlu iri dengan Bapak yang ditaburi kebahagiaan kebersamaan bersama kelurga tercintanya. Ini jalan yang Alloh sudah berikan kepadaku. Aku jalani, aku akan berusaha tersenyum, aku akan tetap melangkah untuk mengikuti kata hatiku...karena Aku danAlloh adalah cukup.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Transfer Segmen Dakwah

 "Kita yang butuh dakwah, bukan dakwah yang butuh kita." Pepatah itu kerap kita dengar. Memang pada kenyataannya dakwah akan tetap...