Jumat, 08 Maret 2013

Ditemukan Oleh Cinta

Theres a hero if you look inside your heart
You don't have to be afraid of what you are
Theres an anser if you reach in to your soul
And the sorrow that you know will melt away

And then a hero comes along
With the strenght to carry on
And you cast your fears aside
And you know you can servive

So when you feel like hope is gone
Look inside you and be strong
And you finally see the truth
That a hero Lies in you

It's a long road When you face the world alone
No one reaches out of hand for you to hold
You can find love if you search with in your self
And the emptiness you feel will desseappear

Lord knows, dreams are hard to follow
But don't let anyone tear them away
Hold on,There will be tomorrow
In time you'll find the way

Lagu ini sering kunyanyikan tiga hari terakhir ini, tepatnya kuhapalkan. Saya berjanji kepada sahabat saya untuk menyanyikan lagu Heronya Mariah Carrey ini. Yup...tentang cerita cinta. Cinta itu tak tahu kapan datangnya suka-suka dia, bersyukurlah jika Alloh SWT memberikan rasa cinta itu datang, karena tak semua hambanya dapat merasakan rasa cinta. Jujur saja saya kok lupa ya gimana rasanya jatuh cinta,sudah  lama sekali saya kok gak jatuh cinta. Loh kok malah curcol.....ini kisah cinta sahabatku. 

Memang ketika sosok hero itu datang maka seseorang yang ditemukan oleh cinta akan menjadi bersemangat. Harapan indah tentang masa depan, cerita-cerita seru saat mengobrol bersama dan nampak raut bagaia setiap hari terpancar dari mukanya. Begitulah yang kualami tatkala melihat raut wajah sahabatku dalam keseharian. Berbeda dengan minggu ini, kok tak seperti itu? ada apa? mmm...selidik punya selidik ternyata sosok hero itu jadian dengan orang lain. Sebelumnya baru dekat saja, namun sudah punya harapan yang besar sama si hero. Ternyata si Hero itu jadian dengan orang lain Then you finally see the truth that a hero lies in you.

Ada yang pernah mengatakan kepada saya. Ketika cinta bertepuk sebelah tangan maka cara memandangnya simple saja. Seperti orang kaya bersikap baik kepada orang miskin. Orang yang telah jadian itu anggap saja seperti orang kaya dan yang bertepuk sebelah tangan itu seperti orang miskin karena cinta tak berpihak padanya. Saat melihat orang miskin maka hati kita ikut iba....dan menolongnya untuk kembali move up dari keterpurukan atas cintanya. Mendengarkan ceritanya, menyediakan bahu kita jika ia butuh bersandar, memeluknya jika dia bersedih dan ingin menangis. Menemaninya jalan ke pantai agar ia bebas berteriak-teriak sepuasnya untuk membuang rasa kekecewaannya. Itu saja tugas sahabat jika menghadapi kenyataan tak mengenakkan tentang sahabatnya yang kedapatan bertepuk sebelah tangan.

Sebenarnya yang menjadi masalah bukanlah si hero, namun bagaimana diri sendiri menerima keadaan itu. Menerima keadaan bahwa ia bertepuk sebelah tangan, Accepted. Setelah menerima keadaan maka fase mengambil hikmah. Sebenarnya pasti bisa mengurai sendiri seperti apa hikmah yang dipetik. Semua itu masalah waktu saja. Isi hari-hari dengan yang bermanfaat, yang menghibur sehingga jika sudah kembali ke kost atau rumah sudah merasa capai dan istirahat saja, sehingga tidak kepikiran macam-macam tentang sakitnya hati di dera rasa cinta yang bertepuk sebelah tangan. Malah saya tertegun ketika salah satu teman berkata "mau berteman saja bertepuk sebelah tangan" entah dia sedang menyindir siapa atau sedang membahas masalah apa sehingga dia berkata demikian. Maka jika berteman saja ternyata bisa bertepuk sebelah tangan bagaimana dengan cinta, tentu saja sangat bisa. Dan itu wajar.

Maka cinta yang tak akan bertepuk sebelah tangan adalah cinta kepada penggenggam cinta. Cinta kepada Alloh SWT.Maka ketergantungan kita adalah kepada Alloh SWT (sang kholiq) bukan kepada mahluk, seperti si Hero. Beberapa waktu lalu ada seorang teman bercerita tentang mantan pacarnya yang mempunyai karakter berbeda-beda dari masing-masing orang. Kok bisa ya?saya terheran-heran juga. Biasanya kalau tipikal orang yang disukai itu kan pada benang merah karakter tertentu. Ada bedanya sedikit namun benang merahnya sama. Mungkin teman saya itu "bangun cinta", awalnya juga belum jatuh cinta saat jadian. Sambil jalan semoga menjadi pasangan swami istri. Se-simple itu ya? Tambah saya heran.

Membingkai bangunan cinta jika kita sudah menyandarkan pada kecintaan kita kepada Alloh SWT, menurut saya lebih rasional. Cinta yang absurd tak terdifinisikan menjadi kian terbahasakan dan terkriteria. Sehingga tak perlu lagi terhinggapi galau akibat putus cinta atau bertepuk sebelah tangan. Kuncinya memperbaiki diri agar dapat bertemu pasangan kita yang telah dijanjikan dalam kondisi iman terbaik kita. Jodoh itu kan ada, tinggal bagaimana kita menjemputnya. Ada cara kasar dan ada cara elegant dihadapanNYA. Semua cara bisa berujung mendapatkan pasangan kita, namun ada yang beda pada rasa. Rasa ini yang disebut dengan keberkahan dalam tradisi Islam. Wollohualambishowab...







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Transfer Segmen Dakwah

 "Kita yang butuh dakwah, bukan dakwah yang butuh kita." Pepatah itu kerap kita dengar. Memang pada kenyataannya dakwah akan tetap...