Sabtu, 13 April 2013

Berkarakter Kuat

Membina kepribadian berkarakter baik dan kuat tidak bisa dilakukan hanya sehari dua hari saja, Seperti halnya membangun kota. Membangun kota bisa berbulan-bulan bahkan bisa juga hingga tahunan dan tak ada kota impian. Yang bisa ditata adalah kota yang baik. Sehingga tanpa batas jika kita hendak menata diri untuk berkarakter baik yang kuat. Seperti halnya bagaimana menata kota yang baik bahkan tak ada kota impian. Maka menata karakter baik itu everlasting. Tak kan pernah ada kata cukup. Adapun karakter kuat dapat kita pupuk/tata dengan beberapa tahapan pendekatan sebagai berikut :

1.Merencanakan Kebiasaan.

  Merencanakan kebiasaan dapat dipersempit dengan mendeteksi kebiasaan yang terkait dengan  kebiasaan ibadah,  diri, rumah dan orang lain.
Dalam hal ibadah misalnya sholat diawal waktu, tilawah sehari satu juz, wirid setelah sholat. Untuk memulai kebiasaan ibadah bisa dengan mengetahui terlebih dahulu hikmah apa bila kita melakukan ibadah tersebut. Misalnya wirid setelah sholat bisa menjadikan kita dicukupi oleh Alloh akan kebutuhan-kebutuhan kita. Makna dicukupi bisa dengan memberika apa yang kita butuhkan/inginkan atau bisa dalam makna yang lain yakni tidak diberi keinginan akan sesuatu hal. Itu juga bermakna cukup.
Selanjutnya selain merencanakan kebiasaan beribadah, kita juga merencakan diri dalam hal kepribadian yakni selalu bermuka berseri. Jika kita termasuk dalam kategori orang-orang yang tidak bermuka berseri maka hendaknya kita berintrospeksi. Dalam hadist qudsi dikatakan bahwa "Perlihatkanlah dihadapan saudaramu muka berseri, karena muka berseri-seri adalah sedekah". Dalam ilmu psikologi orang yang menampakkan muka berseri-seri adalah orang-orang yang berhati lapang.
Merencanakan kebiasaan selanjutnya adalah mengenai rumah. Rumah hendaknya terjaga agar senantiasa bersih, rapi dan menginspirasi. Maka bagaimana tips agar mudah membersihkan rumah? Disarankan untuk tidak menumpuk barang yang banyak. Jika ada barang yang masuk maka usahakan ada juga yang keluar. Misalnya bagi para perempuan yang suka membeli baju, tas, sepatu hendaknya lebih arif dalam membelajakannya. Perlu dipikirkan kemanfaatannya jangan menuruti keinginan saja. Yang terakhir dalm merencanakan kebiasaan adalah kepada orang lain. Yaitu memberikan kebaikan-kebaikan kepada orang lain. Bisa kita list apa saja kebaikan-kebaikan yang sudah kita lakukan kepada orang lain.

2.Keuntungan kita melakukan itu.
 3.Menuliskan tantangan yang dihadapi
4.Mulailah sekarang
5.Tetapkan tanda-tanda keberhasilan/indikator
6.Perkuat kebiasaan dengan hal-hal yang disukai dan mendukung.
7.Bergaullah dengan orang-orang yang mempunyai kebiasaan baik/sama dengan kita
8.Buat program evaluasi
9.Ubah rencanayang tidak sesuai.

Jika karakter sudah matang maka jarang terjadi kebingungan/personal split dan terbentuklah pribadi dengan karakter baik yang kuat. Wollohualam bishowab...












Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Transfer Segmen Dakwah

 "Kita yang butuh dakwah, bukan dakwah yang butuh kita." Pepatah itu kerap kita dengar. Memang pada kenyataannya dakwah akan tetap...