Rabu, 17 Juli 2013

Isye And Rama

Beberapa sosok couple yang saat ini sedang menjadi inspirasi bagi berbagai kalangan. Misalnya Habibi dan Ainun yang filmnya sangat menyentuh. Kekompakan mereka adalah contoh nyata bagi kami kaum muda, betapa berkolaborasi harmonis dengan swami adalah harus dan itu berkah. Sosok lain yang sering membuat saya terkagum-kagum dan iri adalah pasangan swami Isteri Endah And Rhesa yang merupakan pasangan musisi yang kemana-mana selalu berdua berkolaborasi bermain musik bersama, tumbuh bersama dalam bermusik, itu indah sekali seperti namanya. Pasangan yang saya juga masih penasaran seperti apa keharmonisan mereka, dan sudah beredar bukunya namun saya belum membelinya dan masih penasaran banget  Fira dan Hafez, yup Fira Basuki pemred Cosmopolitan. Ada lagi sahabat saya yang ternyata sudah banyak menginspirasi beberapa teman saya yakni pasangan Miranti and Rheza, mereka berdua saat ini adalah dosen di UI yang keduanya konsen skali dengan keuangan syariah.Di lain kesempatan  saya akan bercerita tentang Miranti and Rheza. Well...satu lagi pasangan dalam pertemanan saya yang selalu membuat saya berucap "subhanalloh" akan takjubnya skenario Alloh SWT dalam mempertemukan jodoh bagi hambanya. yup pasangan Isye dan Rama.

Mengenal mba Isye panggilanku untuk Isye berawal dari sama-sama tinggal dalam satu rumah kost di bilangan Slipi Jakarta. Saat itu saya bekerja di Muamalat Institute dan mbak Isye bekerja pada salah satu anak perusahaannya TELKOM dan ternyata kantor kami berada dalam satu  gedung yang sama di Menara DAPENTEL perempatan Slipi. Rumah kost kami saat itu hanya diisi 3 orang, saya, mba Isye dan satu teman dari Semarang mba Okta. Saat ini kami sama-sama sudah pergi dari kost itu untuk mengikuti jalannya takdir hidup masing-masing. Seperti jalan takdirnya mba Isye yang November tahun lalu menikah dengan mas Rama (Ramaditya Adikara) dan akhirnya diboyong oleh Mas Rama ke Jati Bening Bekasi. 

Saat awal mbak Isye memulai menceritakan mas Rama saya sempet terdiam sejenak, seperti ada yang terdiam diantara kerongkonganku dan mataku setengah melotot mendengarkan cerita tentang kekasih mbak Isye saat itu (waktu itu mereka masih pacaran dan belum menikah). "Mbak Novi tahu Ramaditya yang ngarang buku Blind power?" mbak Isye mengawali kisah tentang kekasihnya pada waktu itu." Oh iya mbak saya tahu, saya dua kali menonton Ramaditya di acara kick Andy dan kebetulan dulu Ramaditya pernah menjadi pembicara pada salah satu acara di kantor tempat saya bekerja di Dompet Dhuafa....bahkan saat itu kebetulan saya yang menjadi MC pada acara itu, so I know him.' saya memastikan ke mba Isye kalau saya tahu dan mengikuti kisah seorang Ramaditya. Dengan nada ringan mba Isye melanjutkan kisahnya ;"dia itu cowokku....." Oh really?....saya melongo....dan terdiam.

Bagi teman-teman yang tahu Ramaditya  pasti berkecamuk dalam otaknya akan berbagai pertanyaan, bagaimana bisa? apa alasannya mba Isye berpacaran dengan mas Rama? Why? yup ...karena mas Rama adalah seorang tuna netra sejak lahir. Bayangkan betapa besarnya cinta mba Isye kepada Mas Rama. Dari saat pacaran mba Isye mulai membiasakan masuk dalam kehidupan sehari-hari mas Rama. Misalnya untuk memberi tahu runag tamu kost-kostan adalh 9 langkah, arah menuju kamar mandi adalah 5 langkah ke kiri dan lain sebagainya. Seperti itu pola hidup kelak jika mba Isye menikah dengan Mas Rama yang waktu itu masih berpacaran. Mba Isye memang biasanya bisa tertarik dengan laki-laki yang pintar. Maka Ramaditya itu sosok yang dimata mba Isye adalah laki-laki yang pintar. Benar, hal point utama didapat dari Mas Rama. Yang lain tentu saja lolos saringannya mba Isye. 

Menikah dengan mas Rama bagi mbak Isye berarti harus siap menerima segala konsekwensi yang tak umum diemban seorang istri. Misalnya saja, dalam hal menyetir mobil. Mas Rama tidak bisa menyetir mobil untuk mba Isye. Namun kalo bepergian dengan Transjakarta mas Rama bisa melakukannya sendiri. Perjalanan untuk mendapatkan restu orang tua mba Isye juga tidak mudah, namun mas Rama keukeh untuk memperjuangkannya. Mas Rama menceritakan keadaan anak muda saat ini, jika tidak direstui hubungannya denga pacarnya oleh orang tuanya biasanya bertindak melawan orang tua, kalau perlu nekad misalnya dengan jalan hamil duluan terlebih dahulu. Itu tidak diperbolehkan terkait dengan keberkahan. Keberkahan itu sesuatu yang bisa didapatkan dengan cara yang benar. Jadi jika ada sebuah hubungan yang tidak direstui oleh orang tua maka tipsnya adalh mendekati terus orang tua (calon mertua) jangan malah ditentang.

Ketika mamahnya mba Isye terang-terangan tidak menyetujui hubungan mba Isye dan Mas Rama, maka yang dilakukan oleh mas Rama adalh silaturrahim dan mengobrol dengan mamahnya mba Isye. Apa saja yang menjadi keluhan mamahnya jika misalnya kelak mas Rama menikah dengan mba Isye. Ketika restu calon mertua belum bisa dikantongi maka lakukan pendekatan dengan orang yang bisa dipercaya oleh mamahnya mbak Isye. Yakni omnya mba Isye. Melalui omnya mbak Isye mas Rama minta tolong agar omnya mba Isye berbicara kepada mamahnya mba Isye, alhamdulillah dikabulkan. Bahkan saat ini mamahnya mba Isye sering mengobrol dan curhat kepada mas Rama....seperti itulah berkah....Berkah didapat bukan tanpa approach/ pendekatan, namun diupayakan yakni dengan cara yang benar...

Saat ini mba Isye masih ngantor seperti biasa dan Mas Ramam mengajar di LP3I sebagai salah satu dosen disana selain mengisi training dan motivasi diseluruh penjuru tanah air dan diluar negeri. Jika mba Isye libur maka mba Isye yang bertugas menjadi asisten sang motivator, mba Isye akan sibuk membagikan cd-cd training, mengambil foto dan menshoot acara training, mengatur lampu/ pencahayaan, semua bisa dilakukannya sendiri dan tentu saja istri yang sedang berprofesi menjadi asisten swami memotivasi/ menginspirasi negeri ini dan di manca negara.  Kebetulan ahad kemrin mas Rama mengisi ceramah motivasi di Fakultas kedokteran UNDIP sehingga kami sempat bersilaturrahim dan tentu saja sharing tentang banyak hal dan wejangan bagi saya untuk terus opetimis dalm menjalani hidup. Enjoy menikmati hidup, tidak perlu ngoyo...sering-seringlah tersenyum....punya target oke, kalau belum tercapai evaluasi, sudah dievaluasi kok belum goal juga targetnya ya gak mengapa, serahkan saja sama Alloh SWT. Why ? Karena apapun kejadian yang menimpa diri kita itu yang terbaik buat kita yang telah Alloh berikan. So kita akan selalu bisa mensyukuri hal apapun dalam hidup ini..."Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan....." dan senantiasalah kita bisa berkata" Greatful for Small Things". Terima kasih sharingnya dan silaturrahimmnya mbak Isye dan mas Rama...Wollohualam Biishowab....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Transfer Segmen Dakwah

 "Kita yang butuh dakwah, bukan dakwah yang butuh kita." Pepatah itu kerap kita dengar. Memang pada kenyataannya dakwah akan tetap...